Darurat Limbah Tahu! Mahasiswa Undip Sulap Limbah Tahu Jadi Sabun Organik

Andreas Olifher Rajagukguk
Mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Konten dari Pengguna
13 Februari 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andreas Olifher Rajagukguk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Mahasiswa KKN Tim 1 Undip dengan Pelaku UMKM dan Perangkat Desa di Balai Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jumat (27/2). Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Mahasiswa KKN Tim 1 Undip dengan Pelaku UMKM dan Perangkat Desa di Balai Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jumat (27/2). Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
ADVERTISEMENT
Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal (27/01/2023), Harjosari Lor sebagai desa swakarya dikenal dengan home industri tahu dan kerupuk mi kuning. UMKM tahu yang beroperasi 6 hari dalam seminggu menghasilkan ampas tahu yang apabila sudah menumpuk akan membusuk dan mencemari udara.
ADVERTISEMENT
Ampas tahu biasanya digunakan sebagai pakan ternak memiliki nilai tambah yang kecil. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip tahun 2022/2023 yang berkesempatan KKN di desa Harjosari Lor melihat potensi besar dari ampas tahu sebagai bahan baku sabun organik ramah lingkungan.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro yang berasal dari berbagai disiplin ilmu berkreasi dan berinovasi dengan menciptakan sabun organik dari ampas tahu. Ampas tahu yang tadinya memiliki nilai ekonomi rendah yang tadinya hanya dijual sebagai pakan ternak ternyata mampu diolah menjadi produk bernilai dengan bahan yang mudah ditemukan.
Mahasiswa KKN Tim 1 Undip tahun 2022/2023 melalui program “Pemberdayaan UMKM pembuat tahu dengan mengolah limbah ampas tahu mejadi sabun organik dari proses pembuatan hingga pemasarannya” mengundang pelaku UMKM,perangkat desa hingga warga setempat untuk menghadiri sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun organic dari ampas tahu yang bertempat di balai desa Harjosari Lor pada Jumat, 27 Januari pukul 20.00 WIB. Peserta terlihat antusias dan aktif bertanya selama mengikuti demonstrasi.
Demonstrasi Pembuatan Sabun Organik dari Ampas Tahu di Balai Desa Harjosari Lor, Jumat (27/2). Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor. Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
Sabun Organik ini menggunakan bahan-bahan seperti : ampas tahu, soda api, minyak sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, zat pewarna dan pewangi. Sabun organik yang dinamai dengan “Okara Soap” memiliki manfaat seperti melembutkan dan menjaga kelembapan kulit,tidak menimbulkan alergi dan cocok untuk kulit sensitive, sabun organik juga ramah lingkungan.
Contoh Produk Sabun Organik dari Ampas Tahu dengan Nama Produk Okara Soap Royal Flush. Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
Bungkus Sabun Organik Okara dengan Barcode. Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Harjosari Lor
Dengan adanya inovasi ini diharapkan akan memberi alternatif pemanfaatan ampas tahu sehingga dapat dilirik sebagai peluang usaha baru yang nantinya akan lebih menyahterakan warga setempat.
ADVERTISEMENT