Konten dari Pengguna

Serba-serbi Ban 'Tubeless'

andri heryadi
Pegiat sukarela dibidang keamanan dan keselamatan pada ban otomotif
9 Juli 2019 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andri heryadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penulisan 'Tubeless' di bengkel-bengkel dan tulisan sebenarnya pada ban / Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penulisan 'Tubeless' di bengkel-bengkel dan tulisan sebenarnya pada ban / Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Tulisan 'Tubeless' sering kita lihat sepanjang jalan, terutama di lokasi bengkel-bengkel yang menyediakan jasa tambal ban. Sayangnya cara menuliskan 'Tubeless' kebanyakan masih ditulis sesuai bunyinya seperti tubles, tubbless, tubless bahkan cubles.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari cara penulisan yang kurang tepat, kita patut berterima kasih karena saat ban kita mendapat musibah akibat melindas benda tajam, bengkel-bengkel inilah siap membantu kita.
Manfaat Ban Berjenis Tubeless
Awalnya, ban pneumatic terbuat dari berlapis-lapis kain katun berselimut karet, di dalam badan ban tersebut juga terdapat kantong karet tempat menampung tekanan angin, yang disebut dengan “Tube”. Mengapa diberi tube? Karena badan ban (ban luar) berpori-pori besar sehingga tidak mampu menahan tekanan angin dalam waktu lama.
Bagi pencinta kumparan yang telah membaca artikel penulis minggu lalu tentang 'Mengenal Fungsi Ban dan Cara Merawatnya', tentu paham peran tekanan angin pada ban pneumatic. Kehilangan tekanan angin secara mendadak pada saat kendaraan berkecepatan tinggi sangatlah berbahaya, kendaraan akan kehilangan kendali sehingga berisiko mengalami kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Maka demi keselamatan pengguna ban, para ahli terus berusaha berinovasi agar tekanan angin di dalam ban pneumatic tidak mudah berkurang apalagi hilang alias kempis secara mendadak. Oleh karenanya, lahirlah ban dengan tipe tubeless (ban tanpa ban dalam) sebagai langkah perbaikan dari ban tube type (ban dengan ban dalam).
Ban tubeless mampu mengurangi risiko kehilangan tekanan angin secara mendadak akibat ban melindas benda tajam, sementara ban tube type akan langsung kempes.
Cara Kerja Ban Tubeless Mengurangi Penurunan Tekanan Angin
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Masih ingat saat pesulap menusuk balon dengan jarum, namun tetap tidak pecah? Rahasianya adalah di tempat jarum yang ditusukan itu terdapat selotip yang melapisi permukaan balon, karena selotip yang lengket dapat mencegah balon meledak. Aplikasi seperti inilah yang diadaptasi oleh ban tubeless.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi cara kerja ban Tubeless pada sebuah balon: balon ditempel dengan selotip, saat ditusuk peniti ban tersebut tidak langsung pecah: Foto Pribadi
Jadi pada dasarnya, ban tubeless juga memiliki ban dalam, hanya saja komponen ban dalamnya ditempelkan langsung pada sisi dalam ban luar, sehingga benar-benar menyatu dengan ban luarnya, layaknya selotip yang ditempel pada balon.
Langkah ini benar-benar efektif mencegah penurunan tekanan angin secara mendadak. Agar ban tubeless bisa berfungsi, maka tipe pentil dan jenis velg bannya juga harus bertipe tubeless juga.
Jika pentil tube type terpasang pada ban dalamnya, maka pentil tubeless dipasang pada velg-nya. Pentil tubeless ada yang terbuat dari karet, ada pula dari metal yang mempunyai seal karet yang dijepit washer.
Ilustrasi pentil tipe Tubeless / ebay.com / Pacific
Demi keselamatan jika ban diganti, maka pentil juga harus ikut diganti, karena seiring waktu seal karet akan usang/getas. Akibatnya karet tidak lagi elastis yang akhirnya menimbulkan kebocoran di seputar dasar pentil yang tertanam di velg.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan yang sama, pada saat memasang ban pada velg, pastikan bibir (flange) dan dasar velg bersih dari kerak, karat, dan benda asing lainnya dengan cara membersihkan tempat tersebut dengan sikat kawat, agar menjamin permukaan heel (bead) ban yang mempunyai seal antibocor tidak rusak karenanya. Selain itu hindari pemakaian velg jika ditemukan bibirnya sudah berubah bentuk atau bengkok.
Hindari Jebakan Betmen
Meski kita sudah memakai ban tubeless, sikap hati-hati harus selalu dipertahankan, apalagi di jalan-jalan yang sepi dan terkenal rawan kejahatan. Sebab, ada saja orang yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja menebar ranjau paku atau benda tajam lainnya yang mampu merusak ban tubeless.
Saat ini untuk melumpuhkan ban tubeless, modus operandi mereka adalah mengganti paku dengan benda tajam tetapi memiliki rongga di tengahnya, serta menyembunyikannya di balik bungkus rokok, daun, atau sampah lain, yang dianggap oleh korban hanya sampah yang tercecer di aspal.
Ilustrasi ranjau ban tubeless, paku disembuyikan di balik sampah daun / Foto Pribadi
Karena faktor keamanan yang lebih baik, saat ini penggunaan ban tubeless di Indonesia selain sudah umum dipakai pada kendaraan pribadi, juga mulai merambah pada ban motor dan juga kendaraan niaga seperti bus dan truk.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada ban bawaan (OE tire) mobil-mobil mewah, demi mencegah kecelakaan akibat hilang kendali karena kehilangan angin secara mendadak, tidak cukup dengan ban tubeless, kini mobil-mobil mewah tersebut sudah memakai ban antibocor yang lebih dikenal dengan ban RFT alias Run Flat Tire.
ilustrasi ban bekas. Foto: www.edmunds.com