7 Tipe Responden Ketika Didatangi Petugas Sensus

Andri Saleh
ASN, Humas, Penulis, Kolumnis, Komikus
Konten dari Pengguna
16 Juni 2022 7:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-yang-fokus-menulis-di-papan-klip-saat-merekrut-kandidat-5668869/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-yang-fokus-menulis-di-papan-klip-saat-merekrut-kandidat-5668869/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama saya bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS), enggak terhitung berapa kali saya terlibat di kegiatan sensus dan survei. Entah itu jadi petugas pendataan, jadi petugas entri data, jadi instruktur, atau sekadar supervisi kegiatan. Di antara itu semua, yang paling seru tentunya ketika ditunjuk jadi petugas sensus. Ada sensasi tersendiri ketika harus melakukan pendataan ke rumah-rumah penduduk di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Belum lagi ketika harus berinteraksi dengan responden yang karakternya berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Nah, selama menjadi petugas sensus itulah, saya mencatat seenggaknya ada 7 tipe responden yang kerap dijumpai ketika sedang bertugas di lapangan. Seperti apa sih, tipe-tipe responden itu ketika didatangi oleh petugas sensus? Ini dia beberapa di antaranya.
Tipe pertama, responden baik. Ini adalah tipe responden yang paling disukai oleh petugas sensus. Orangnya welcome, ramah, dan enggak segan mempersilahkan petugas sensus untuk duduk di ruang tamu atau sekadar duduk lesehan di teras rumah. Enggak cuma itu, responden tipe ini juga sering menawarkan dan menyuguhkan minum, lho. Pertanyaan dari petugas sensus pun dijawab satu per satu dengan sabar. Biasanya, responden dengan tipe seperti ini banyak dijumpai di wilayah perdesaan.
Tipe kedua, responden kepo. Tipe responden ini lumayan banyak juga dijumpai di lapangan. Mungkin karena kurangnya sosialisasi kegiatan sensus, si responden jadi kepo alias banyak nanya ke petugas. Buat apa sensus? Kenapa saya jadi responden? Berapa lama wawancaranya? Dan sederet pertanyaan lain yang jumlahnya bahkan bisa lebih banyak dari pertanyaan petugas sensus itu sendiri. Wkwkwk. Tapi meskipun banyak dicecar pertanyaan oleh responden, petugas sensus pasti tetap melayani dengan baik, kok.
ADVERTISEMENT
Tipe ketiga, responden ngasal. Ada juga lho, tipe responden yang begini. Orangnya baik dan ramah sih, tapi karena saking banyaknya pertanyaan, si responden jadi malas menjawab. Ujung-ujungnya, jawabannya ngasal dan seadanya. Bahkan, ada juga responden yang terang-terangan bilang begini, "Sudah terserah Mas-nya saja mau diisi apa." Nah, lho. Gimana enggak bingung itu petugas sensusnya?
Tipe keempat, responden ngeles. Kalau yang ini, si responden susah banget dijumpai. Kalau pun berhasil dijumpai, biasanya menolak diwawancara dan minta didatangi di lain waktu. Tapi ketika didatangi lagi oleh petugas sensus di waktu yang disepakati, dia masih juga ngeles dan minta jadwal yang lain. Jujurly, tipe responden macam begini bikin pusing petugas sensus. Mending kalau akses ke rumahnya itu mudah, lah kalau susah kan repot juga. Kasihan petugas sensusnya, lho.
ADVERTISEMENT
Tipe kelima, responden sombong. Enggak sedikit juga responden yang terang-terangan menolak untuk diwawancarai. Malah ada juga yang sampai ngusir-ngusir gitu. Meski sudah dijelaskan tujuan dan manfaat sensus, ditunjukkan surat tugas resmi, bahkan didampingi Ketua RT sekalipun, tetap saja si responden enggak mau diwawancara. Padahal, responden macam begini bisa kena jerat hukum, lho. Kegiatan sensus ini kan program pemerintah dan ada Undang-undangnya.
Tipe keenam, responden sibuk. Kalau yang ini mirip-mirip dengan tipe responden ngeles tadi. Bedanya, petugas sensus belum pernah ketemu si responden alias belum ketahuan wujudnya. Didatangi ke rumahnya, enggak ada orangnya. Ditanya ke Pak RT atau tetangga sekitarnya juga minim informasi. Orangnya ada, tapi jarang banget di rumah. Responden macam begini lumayan menguras tenaga, biaya, dan waktu juga, sih.
ADVERTISEMENT
Tipe ketujuh, responden genit. Percaya atau nggak, ada juga lho tipe responden macam begini. Intinya sih, mereka menerima kedatangan petugas sensus dengan baik dan bersedia diwawancara. Tapi ya begitulah, ada genit-genitnya gitu. Entah itu lewat gestur tubuh maupun ucapan. Misalnya, si responden nanya-nanya hal privat ke petugas sensus macam sudah punya pasangan atau belum, mau dijodohkan atau enggak, dan sejenisnya. Bahkan, kawan saya sendiri yang sudah beranak dua sempat ditawari nikah lagi sama respondennya. Aih, ngeri.
Nah, itulah tipe-tipe responden yang kerap dijumpai ketika didatangi oleh petugas sensus. Oh ya, sekadar informasi, di bulan Mei sampai Juni 2022 ini kan pemerintah sedang menggelar kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan. Sepertinya kamu bakal didatangi oleh petugas sensus, deh. Kira-kira, kamu termasuk tipe responden yang mana?
ADVERTISEMENT