Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Belajar Untuk Lebih Baik
17 Maret 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Andy Arnolly Manalu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bertahun silam, seorang kolega sesama dosen pernah memberikan komentar bahwa kerja-kerja perencanaan birokrasi di Indonesia cenderung repetitif dan kaku. Alasan beliau, karena dari tahun ke tahun yang dikerjakan pemerintah persis, tidak tampak signifikansi perubahan yang telah terjadi dan dipenuhi dengan kegiatan seremonial. Penalaran pendapat tersebut tentu dipengaruhi oleh sudut pandang seorang pengajar yang teguh berpegang pada kaidah keilmuan dan idealisme peran. Merujuk pendapat Roger A. Kaufmann setidaknya terdapat 3 tiga elemen penting dalam perencanaan yaitu mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. Kedua, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat prioritas. Ketiga, Memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
ADVERTISEMENT
Ketiga elemen tersebut jika dicermati lebih lanjut berpijak pada pemenuhan kebutuhan bukan kemauan semata. Dalam teori perencanaan, kebutuhan teridentifikasi sebagai harapan yang bersifat kolektif untuk segera mendapatkan solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Sebaliknya, kemauan cenderung parsial dan memiliki derajat kolektivitas yang rendah. Kembali kepada pendapat sang kolega tadi, tepat pada titik inilah tulisan ini akan mencoba mengajak sidang pembaca memahami apa yang disebut sebagai raison d’etre kerja-kerja perencanaan harus runut melalui rangkaian kegiatan perencanaan pembangunan daerah Kota Jambi Tahun 2025. Jangan khawatir, anda tidak akan menemui rentetan regulasi dan kekakuan bahasa di sini. Perencanaan dalam konstruksi berpikir positivisme melihat segala sesuatunya sebagai sebuah realitas yang tak selalu independen namun harus dilihat dengan objektivitas. Realitas tidak datang dari cara pandang singular dan kejauhan.
Realitas akan lebih bermakna ketika disampaikan oleh mereka yang memiliki kebutuhan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Bappeda Kota Jambi melalui aplikasi Sistem Informasi Aspirasi Masyarakat (SIRAMA) memberikan kesempatan kepada warga untuk memasukkan usulan-usulan pembangunan di wilayah masing-masing. Tujuannya adalah memastikan bahwa perencanaan partisipatif berjalan sejak tingkat tapak. Aspirasi yang diusulkan berpangkal dari community experience, sebentuk pengalaman keseharian yang ditemui dalam aktivitas sehari-hari. Kesadaran untuk memberikan usulan tersebut merupakan wujud partisipasi yang dalam perspektif teori perencanaan dikategorikan sebagai bottom up planning.
ADVERTISEMENT
Usulan-usulan masyarakat tersebut kemudian akan mengalami penapisan secara berjenjang melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan yang dilanjutkan dengan Musrenbang tingkat kecamatan, Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan dipungkasi dengan Musrenbang RKPD. Elemen kedua pendapat Kaufmann terkait prioritas kebutuhan dan pemerincian spesifikasi hasil dari prioritas kebutuhan mengalami proses penajaman untuk kemudian disepakati bersama sebelum ditetapkan sebagai dokumen perencanaan. Ada peran aspek-aspek lain yang tak bisa dikesampingkan begitu saja, seperti kapasitas fiskal daerah untuk membiayai pelaksanaan prioritas kebutuhan dan pencapaian target-target spesifik yang telah ditetapkan.
RKPD menjadi dasar untuk menyusun Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Singkatnya, seperti sering disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa pengelolaan anggaran negara harus prudent atau dikelola dengan kebijaksanaan. Hal yang saya singgung sebelumnya saat memoderatori Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2025, pada 29 Februari 2024 dengan analogi bahwa pengelolaan anggaran itu ibarat sistem traksi pada mobil-mobil produksi terkini. Kebijaksanaan dalam mengelola anggaran adalah kontrol traksi yang membuat perencanaan selalu membumi dan realistis. Tidak ugal-ugalan dan justru membuat tugas utama memenuhi kebutuhan prioritas publik menjadi terbengkalai. Titik temu antara perencanaan dan penganggaran adalah elemen ketiga dari pendapat Kaufmann. Pelaksanaan pembangunan akan mengkonsolidasikan aspek kemampuan fiskal untuk terlebih dahulu memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan yang spesifik dan memiliki resonansi public sphere yang lebih luas.
Belajar Untuk Lebih
ADVERTISEMENT
Musrenbang RKPD Kota Jambi Tahun 2025, dihelat tanggal 14 Maret 2023, bertempat di salah satu hotel berjenama waralaba yang terletak di pusat kota. Pada awalnya, semua berjalan lancar. Pemilihan venue, negosiasi dan rapat-rapat persiapan dilakukan oleh masing-masing seksi dan kemudian dibahas bersama dalam rapat besar. Tepat sehari sebelum pelaksanaan, drama mulai hadir. Sebuah institusi yang sedang hype terkait Pemilu berencana memperpanjang pemakaian ballroom yang akan kami pergunakan yang mereka sewa sebelumya. Ada opsi pembatalan kegiatan atau pengunduran jadwal tapi tak semudah itu. Undangan sudah terlanjur disebar, jasa video-audio dan wardrobe stage telah dikontrak termasuk slot live broadcast oleh stasiun TV lokal. Bahkan saya telah sempat menghubungi dan meminta maaf kepada narasumber dari Kemendagri saat mereka telah Bersiap boarding menuju Jambi karena acara dibatalkan tapi jika semesta mendukung maka semua akan menemukan jalan keluarnya. Akhirnya, kegiatan tetap dilaksanakan dengan konsekuensi setting wardrobe, videotron dan lain-lain dilakukan lewat tengah malam. Tak apa, show must go on! Semua akhirnya tetap bisa dipersiapkan sesuai dengan rencana semula.
ADVERTISEMENT
Paginya, Musrenbang RKPD Kota Jambi Tahun 2025 digelar. Ibu Pj. Wali Kota Jambi secara resmi membuka kegiatan Musrenbang RKPD Kota Jambi Tahun 2025 dengan tema “Pemantapan Pembangunan dan Penguatan Ekonomi Berkelanjutan”. Paparan Pj. Wali Kota Jambi mengutarakan beberapa capaian indikator makro pembangunan yang positif seperti pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang mencapai 6,61 persen meningkat dari sebelumnya 5,36 persen, inflasi Year on Year sebesar 3,27% dari sebelumnya 6,94% dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2023 yang mencapai angka 80,15 atau termasuk kategori sangat tinggi dari sebelumnya 79,58. Tentunya, terdapat isu pembangunan yang menjadi trade mark kota seperti kemacetan, banjir, pengangguran, penataan kawasan kumuh (slum area), pemerataan kualitas infrastruktur dan pelayanan kesehatan-pendidikan untuk semua. Untuk mengentaskan berbagai tantangan dari isu pembangunan tersebut perencanaan yang memiliki keselarasan prioritas dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi. Tujuannya untuk memastikan berlangsungnya kolaborasi yang Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang berasal dari isu pembangunan. Pemaparan dari Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dan Kepala Bappeda Provinsi Jambi menekankan pada aspek keselarasan dan harmonisasi perencanaan.
ADVERTISEMENT
Meminjam narasi yang mengiringi video profil Kota Jambi yang ditayangkan sebelum sesi paparan, bahwa pembangunan Kota Jambi telah berada pada jalur yang tepat dan harus tetap dipertahankan. Kalimat tersebut dirasa tepat untuk disematkan pada seluruh pihak terutama dari Bappeda Kota Jambi yang terlibat sepanjang perencanaan sampai selesainya event tahunan yang menguras pemikiran dan energi. Bapak Suprayitno selaku Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri kepada penulis menyampaikan apresiasi dan salut atas dinamika diskusi yang interaktif dan kemasan acara yang digarap serius dan menarik secara visual ketika berbincang singkat seusai kegiatan.
Perhelatan kali ini bisa berlangsung sukses karena sumbangsih banyak pihak. Terima kasih kepada Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah yang mengkomandoi rangkaian acara sejak perencanaan sampai hari H pelaksanaan dengan segala dinamikanya. Sekretariat Bappeda Kota Jambi yang mendukung perlengkapan dan peralatan. Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Infrastruktur yang bertanggung jawab terhadap materi video dan tayangan paparan. Bidang Penelitian dan Pengembangan yang mengatur penyambutan dan kehadiran tamu undangan serta Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia yang mengkoordinir rangkaian acara dengan elegan dan menarik.
Pada akhirnya, perencanaan adalah kerja dalam sunyi. Para hadirin dan tamu undangan telah melihat serta menikmati secara fisik dan visual Musrenbang RKPD Kota Jambi Tahun 2025 dalam hitungan jam tetapi tidak banyak yang menyadari bahwa kerja untuk mewujudkan hal tersebut telah berlangsung jauh-jauh hari. Pelaksanaan yang tepat pada bulan Ramadhan juga membutuhkan kreativitas tersendiri. Segala kerja keras, keletihan dan meminjam istilah Gen Z, Salty untuk menggambarkan kondisi emosi yang naik-turun terbayar tunai. Toh, seperti kutipan dari Antoine de Saint-Exupéry yang tertulis pada cinderamata untuk peserta, “Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya akan menjadi harapan”.
ADVERTISEMENT
Tanpa kolaborasi dan kerja kolektif perencanaan bukan hanya sekedar harapan tapi berpotensi menjadi bencana. Menutup tulisan ini, menukil apresiasi dari Kepala Bappeda Kota Jambi , “Kita telah mengerjakan lebih….”. Pengalaman tahun ini menjadi media pembelajaran yang penting untuk dievaluasi dan dijadikan bahan retropeksi baik secara individu maupun institusi. Menjadi tanggung jawab kolektif pula untuk terus belajar menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih tepat dan lebih unggul sebagai insan-insan Perencana untuk mewujudkan Kota Jambi Tanah Pilih Pusako Betuah yang Maju, Sejahtera, Adil dan Berkelanjutan.
Proficiat, Bappeda Kota Jambi!
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 14:45 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini