Konten dari Pengguna

Menyelami Perubahan Pola Hidup: Mengapa Minat Mancing Berkurang di Kota-kota?

Ange Lia
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara -Jurusan Ilmu Sejarah Hobi saya : Membaca Motto saya : " Selalu bersyukur dengan potensimu sendiri"
30 Mei 2024 8:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ange Lia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pola hidup masyarakat kota cenderung lebih glamour dan mewah, dengan fokus pada diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Fasilitas umum lebih banyak tersedia di kota, tetapi adat-istiadat kurang dijunjung tinggi oleh masyarakat perkotaan. Pola pikir masyarakat perkotaan umumnya rasional dan tidak begitu percaya dengan takhayul. Lapangan pekerjaan juga lebih banyak tersedia di kota, membuat orang-orang kota lebih fokus pada karier dan penghasilan daripada hobi seperti mancing.
ADVERTISEMENT
Kehidupan masyarakat kota lebih terbuka terhadap perubahan dan selalu mengalami perkembangan terhadap pola konsumsi dan gaya hidup. Masyarakat kota juga lebihterpapar dengan berbagai kegiatan global yang dapat merusak udara, seperti kabut asap karena pemanasan global, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Urban style, yang berasal dari budaya dan masyarakat perkotaan, juga memengaruhi mode dan gaya hidup di lingkungan perkotaan. Seniman jalanan menggunakan dinding kota sebagai kanvas untuk mengekspresikan diri mereka, dan gaya mereka, baik dalam seni maupun pakaian, memengaruhi tren mode dan gaya hidup di lingkungan perkotaan. Dalam sintesis, minat mancing berkurang di kota-kota karena masyarakat kota lebih fokus pada karier, penghasilan, dan gaya hidup yang lebih modern dan dinamis. Mereka lebih terpapar dengan berbagai kegiatan global yang dapatmerusak udara, dan gaya hidup yang lebih glamour dan mewah membuat mereka kurang memikirkan hobi seperti mancing.
ADVERTISEMENT
Menurunnya Minat Mancing di Kota: Apa Penyebabnya? Menurunnya minat mancing di kota bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan gaya hidup di tengah perkotaan yang lebih sibuk, penurunan kualitas air dan lingkungan, serta kurangnya aksesibilitas tempat-tempat yang cocok untuk memancing. Selain itu, ada kemungkinan juga adanya perubahan minat masyarakat terhadap aktivitas rekreasi yang lebih modern atau beragam. Untuk meningkatkan minat masyarakat kota dalam memancing, bisa dilakukan beberapa langkah, seperti: Mengadakan program promosi dan edukasi tentang mancing, baik melalui media sosial, seminar, atau workshop. Membangun dan merawat tempat-tempat mancing yang ramah lingkungan dan mudah diakses. Mengadakan acara komunitas atau turnamenmancing yang menarik dengan hadiah-hadiah yang menarik. Menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai seperti dermaga, tempat duduk, dan tempat parkir.
ADVERTISEMENT
Melibatkan anak muda dengan mengadakan kegiatan mancing yang menyenangkan dan menarik bagi mereka, seperti memancing bersama selebriti atau kegiatan-kegiatanlain yang bersifat trendi. Memberikan kesadaran tentang pentingnya konservasi sumber daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan bagi masa depan memancing yang berkelanjutan.
Nah buat para sobat sobat yang bertanya ,Mancing itu ada sejak kapansihh??? Mancing merupakan kegiatan yang telah ada sejak zaman prasejarah. Sejarah mancing turun temurun menggambarkan bagaimana manusia purba menggunakan berbagai teknik dan peralatan sederhana untuk menangkap ikan dan hewan air lainnya sebagai sumber makanan. Selama ribuan tahun, manusia terus mengembangkan teknik mancing, mulai dari menggunakan tangan kosong hingga jaring, tombak, dan alat pancing modern yang kita kenal saat ini. Kegiatan mancing juga menjadi bagian dari banyak budaya dan tradisi di berbagai belahan dunia, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai cara untuk bertahan hidup dan juga sebagai hobi atau rekreasi. Penulis juga bertanya kepada salah satu narasumber tentang minat beliau dan pengalaman beliau dalam memancing. Beliau seorang pengusaha pancing bernama Bapak Yamin (50).yang membuka satu toko pancing di daerah Serdang Bedagai.Beliau membuka satu toko pancing karena beliau tertarik memancing sehingga dia memiliki sebuah ambisi dengan membuka sebuah toko pancing. “Selama bertahun-tahun sebagai penjual alat pancing, saya melihat ada penurunan minat secara keseluruhan dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan generasi muda. Faktor-faktor seperti gaya hidup yang lebih sibuk, pertumbuhan teknologi, dan kurangnya kesadaran akan lingkungan mempengaruhi hal ini. Meskipun begitu, masih ada pelanggan setia dan minat mancing “ujar bapak yamin (50)
Dokumentasi Pribadi (foto diambil di toko pancing bapak yamin di Perbaungan ,Kabupaten Serdang Bedagai.
ADVERTISEMENT
artikel ini berasal dari pengalaman pribadi dan observasi sebagai penjual alat pancing.