Surga Tropis Semenanjung Belitung, Destinasi baru KEK Tanjung Kelayang

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Pada 14 Maret 2019, Presiden Joko Widodo meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 dan terletak di Pulau Belitung. Destinasi wisata bahari dengan pantai pasir putih dan pemandangan yang tidak biasa ini terletak di KEK Tanjung Kelayang. Ciri khas pantai-pantai di kawasan ini adalah pantainya yang dihiasi bebatuan granit yang sangat besar. Kawasan ini dekat dengan pulau-pulau kecil tetangga yang masing-masing memiliki daya pikat tersendiri. Konsep pengembangan pariwisata di KEK Tanjung Kelayang adalah “Pembangunan dan Pelestarian Budaya yang Bertanggung Jawab Secara Sosial dan Lingkungan”. Dalam hal ini, pariwisata merupakan industri utama di kawasan Tanjung Kelayang.

Peningkatan investasi melalui penyiapan kawasan yang memiliki manfaat ekonomi dan geostrategis diperlukan untuk mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional. Kawasan tersebut disiapkan untuk mengoptimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanjung Kelayang sendiri dianggap sebagai salah satu daya tarik wisata terbaik di Indonesia sebelum diresmikan sebagai KEK Belitung.

Kawasan Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung telah memenuhi persyaratan kriteria untuk ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menetapkan wilayah Belitung menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi di wilayah Kabupaten Belitung yang strategis bagi pembangunan ekonomi nasional. Salah satu yang paling terkenal adalah tumpukan batu granit raksasa yang bentuknya mirip kepala burung. Konon bentuk batu yang terletak di lepas pantai itu merupakan asal-usul nama Tanjung Kelayang. Kelayang sendiri merupakan sebutan warga lokal untuk burung walet yang banyak ditemukan di pantai tersebut.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Ada manfaat dan kemungkinan geoekonomi dan geostrategis di kawasan Tanjung Kelayang. Tanjung Kelayang memiliki keunggulan geoekonomi karena dekat dengan pulau-pulau kecil yang menjadi tujuan wisata populer dan memiliki daya tarik wisata bahari berupa pantai berpasir putih dengan pemandangan yang eksotis. Manfaat geostrategis kawasan Tanjung Kelayang adalah telah mengembangkan kawasan wisata berkelanjutan dengan gagasan pengembangan wisata yang berwawasan lingkungan.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang diharapkan dapat membantu industri pariwisata Indonesia. Tak kalah memesona dari pantai-pantai Bali yang menjadi tempat destinasi wisata para turis, kini Tanjung Kelayang mulai ramai dengan para wisatawan lokal maupun turis mancanegara. Dengan berkonsentrasi pada pariwisata, dapat berdampak positif bagi industri lain, seperti UMKM, usaha jasa, dan ekonomi kreatif, memperluas prospek lapangan kerja bagi penduduk setempat.

Pesona indahnya pantai dan jernihnya air disini yang membuat para turis maupun warga lokal ingin mengunjungi wisata bahari ini, selain itu Tanjung Kelayang memiliki Pemandangan Sunset yang sangat indah. Tak hanya itu, Tanjung Kelayang khususnya di objek bahari Pantai Tanjung Tinggi merupakan latar produksi film terkenal "Laskar Pelangi" tahun 2015 ciptaan Andrea Hirata. KEK ini dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, dari sebelumnya pertambangan timah, menjadi kepariwisataan. KEK Tanjung Kelayang ini diharapkan mampu memberikan manfaat maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan devisa dari sektor kepariwisataan.

Kepulauan Belitung memang sudah dikenal dengan banyak pantainya, Pantai Tanjung Kelayang juga menghubungkan laut sempit dengan pulau-pulau kecil. Banyak pulau yang pemandangannya menarik seperti berikut:

Pantainya luas serta tekstur pasir halus, gradasi air laut indah berwarna bening kehijauan.

Pernah menjadi latar film Laskar Pelangi, berisi batu-batu besar yang menjulang tinggi di sekitar pantai.

Merupakan tempat terbaik menyaksikan matahari terbenam

Objek wisatanya terdiri dari pasir putih dan gugusan batu granit raksasa

Menjadi titik island hopping, terdapat menara 18 lantai yang dibangun pada zaman Belanda.

Pulau yang masih sangat murni dan bersih, tak banyak pengunjung di sini.