Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Orang Indonesia Pendek?
8 Januari 2025 23:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Angelica kathleen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengungkap Misteri di Balik Pendeknya Orang Indonesia: Bukan Sekadar Genetik
ADVERTISEMENT
Yang sedang baca artikel ini, pernah tidak sih merasa kalau orang Indonesia itu pendek-pendek? Ternyata, Indonesia ditempatkan pada peringkat 182 dari 192 negara dengan tinggi badan rata-rata terendah sedunia. Wah, jadi kita betul-betul kayak kurcaci ya dibandingkan dengan negara-negara lain. Tapi, ada yang pernah kepikiran gak? Kenapa ya orang-orang Indonesia nggak tinggi? Apa kita kurang banyak minum susu? Sebetulnya, genetik berperan sangat signifikan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Sekitar 80% dari variabel tinggi badan diprediksikan oleh faktor genetika, dengan lebih dari 700 varian gen yang telah dikenali untuk mempengaruhi tinggi badan. Namun, perlu diingat bahwa prediksi genetik tidak mungkin sempurna karena adanya variasi genetik lainnya dan pengaruh lingkungan yang juga signifikan. Apa ya kira-kira pengaruh lingkungan ini? Seberapa besar sih pengaruhnya?
Stunting. Salah satu tersangka dari mengerdilnya kebanyakan orang di Indonesia adalah stunting. Apa itu stunting? Secara singkat, stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai. Suatu anak dikategorikan stunting jika tinggi badannya menurut umurnya lebih dari dua standar deviasi di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO. Ini berarti bahwa anak yang mengalami stunting cenderung lebih pendek daripada teman-teman seusianya dan memiliki potensi gangguan intelektual serta sistem imun yang lemah.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir sepertiga dari anak-anak di Indonesia mengalami masalah pertumbuhan ini. Di sisi lain, rata-rata tinggi badan orang dewasa Indonesia juga masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Rata-rata tinggi badan pria dewasa Indonesia sekitar 167 cm dan wanita dewasa sekitar 157 cm. Angka ini menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia berada di bawah standar tinggi badan ideal. Anak-anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat dalam hal fisik, tetapi juga memiliki potensi intelektual yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebaya mereka. Ini dapat berdampak pada produktivitas mereka di masa depan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perbaikan gizi sejak masa kehamilan menjadi langkah awal yang crucial, diikuti dengan peningkatan akses terhadap makanan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat. Perbaikan sanitasi dan kebersihan lingkungan juga tak kalah pentingnya, mengingat infeksi berulang dapat menghambat penyerapan nutrisi pada anak-anak. Edukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan penguatan program kesehatan ibu dan anak harus terus digalakkan untuk mencegah stunting pada generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Meskipun faktor genetik memang berperan besar dalam menentukan tinggi badan, namun masalah stunting yang masih tinggi di Indonesia menunjukkan bahwa ada banyak hal yang masih bisa kita perbaiki. Dengan komitmen bersama untuk mengatasi masalah stunting, kita bisa berharap generasi mendatang Indonesia akan tumbuh lebih optimal, baik secara fisik maupun mental. Perjalanan menuju Indonesia bebas stunting memang masih panjang, tetapi dengan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, cita-cita ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai.