Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengigau Bisa Bongkar Rahasia, Benarkah?
26 November 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Angelicha Emmanulla Christiany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah Anda pernah mendengar orang mengigau saat tidur? Atau Anda sendiri pernah mengalaminya? Bayangkan seseorang berbicara tanpa sadar saat sedang tidur, mengeluarkan kata-kata yang mungkin saja merupakan rahasia tersembunyi. Ini adalah fenomena yang dikenal sebagai sleep talking atau mengigau saat tidur. Tetapi, benarkah orang mengigau bisa membongkar rahasia?
Fenomena ini menarik dan terkadang bisa mengundang tawa atau kebingungan bagi orang di sekitarnya, padahal hal ini termasuk ke dalam jenis gangguan tidur. Prosesnya juga sering dikaitkan dengan mimpi yang masih menjadi pertanyaan penyebab terjadinya.
ADVERTISEMENT
Keadaan otak saat tidur
Otak manusia tidak pernah berhenti bekerja bahkan saat tidur. Walaupun saat tidur sistem gerak istirahat, tetapi otak tetap aktif dan bekerja dengan cara yang menakjubkan dan sulit dipahami.
Ada beberapa tahapan tidur yang kita lalui dalam satu siklus. Tahapan itu meliputi Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Pada tahap NREM kebanyakan orang berada pada tidur lelap atau deep sleep. Satu siklus tidur perlu membutuhkan lebih dari 70-90 menit berbeda setiap orang, yang kemudian berlanjut ke siklus selanjutnya. Dalam proses keberlanjutan ini terdapat jeda, jeda inilah yang disebut Rapid Eye Movement.
Tidur Rapid Eye Movement adalah kondisi disaat tidur dalam kondisi paradoksial atau aktif. Pada tahap tidur REM, otak biasanya sibuk memproses mimpi, tetapi aktivitas otot tubuh dibatasi oleh mekanisme penghambat untuk mencegah gerakan fisik. Bagian otak seperti korteks motorik bertanggung jawab untuk menghasilkan suara dan ucapan, sehingga memungkinkan seseorang berbicara saat bermimpi, meskipun dalam kondisi ini struktur kalimatnya mungkin tidak sempurna.
ADVERTISEMENT
Emosi dan Faktor Pemicu Sleep Talking
Emosi turut memainkan peran penting dalam memengaruhi frekuensi dan intensitas sleep talking. Stres, kecemasan, dan trauma emosional sering dikaitkan dengan peningkatan frekuensi sleep talking (Ohayon dan Shapiro, 2000).
Individu yang mengalami tekanan emosional atau mimpi buruk cenderung lebih sering berbicara saat tidur. Hal ini karena otak memproses pengalaman emosional selama tidur dan mengkonsolidasi memori yang melibatkan sistem limbik , yaitu amigdala dan hipokampus yang berkaitan dengan emosi dan memori. Karena itu sleep talking sering kali dapat mencerminkan kondisi psikologis dan emosional seseorang.
Berbagai unsur emosi dapat ditemukan dalam konten sleep talking, seperti kemarahan, negasi, ketakutan, kegembiraan, atau bahkan kesedihan. Sebagai contoh, seseorang yang menghadapi situasi stres berat mungkin "mengeluarkan" pikirannya dalam bentuk ucapan saat tidur.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, sleep talking dapat menjadi ekspresi tidak langsung dari perasaan atau konflik emosional yang tidak terselesaikan. Kelelahan fisik atau mental yang ekstrem juga dapat membuat otak lebih rentan terhadap gangguan tidur, termasuk ngigau. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara aktivitas sehari-hari dan istirahat yang cukup menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko ngigau.
Benarkah Orang Mengigau Bisa Membongkar Rahasia?
Pertanyaan ini sering kali diperdebatkan ketika membahas sleep talking. Apakah seseorang benar-benar dapat mengungkapkan rahasia terdalam mereka saat mengigau? Jawabannya lebih kompleks daripada sekadar ya atau tidak.
Secara perilaku, sleep talking sering kali berdampak pada hubungan interpersonal, terutama jika seseorang berbagi tempat tidur dengan orang lain. Ucapan yang tidak terkendali saat tidur, meski biasanya tidak masuk akal, bisa menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman. Dalam beberapa kasus, ucapan dapat dianggap serius oleh pasangan tidur, memengaruhi kepercayaan dan menciptakan situasi awkward atau canggung. Karena meskipun sleep talking kebanyakan berhubungan dengan mimpi, kata-kata yang keluar kebanyakan acak dan tidak memiliki konteks yang jelas, terutama ketika terjadi pada tahap REM.
ADVERTISEMENT
Orang yang mengigau tidak sadar dengan apa yang mereka katakan. Karena itu, kemungkinan besar mereka tidak akan membongkar informasi yang sengaja disembunyikan. Ada kasus di mana sleep talking mengungkapkan informasi yang tampaknya pribadi atau rahasia, tetapi ini sangat jarang dan tidak dapat dijadikan patokan.
Secara keseluruhan, ngigau atau sleep talking adalah salah satu contoh bagaimana otak manusia tetap aktif bahkan ketika tubuh sedang beristirahat. Fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara otak, tidur, dan kesadaran. Meskipun sering kali tidak berbahaya, penting bagi individu yang mengalami ngigau secara berulang atau intens untuk memahami penyebabnya dan melakukan langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan pendekatan yang tepat, ngigau dapat dikelola sehingga tidak mengganggu keseharian atau interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Referensi
Arnulf, I., Uguccioni, G., Gay, F., Baldayrou, E., Golmard, J.-L., Gayraud, F., & Devevey, A. (2017). What Does The Sleeping Brain Say? Syntax And Semantics Of Sleep Talking In Healthy Subjects And In Parasomnia Patients. Sleep Research Society, 40(11), zsx159. https://doi.org/10.1093/sleep/zsx159
Ohayon, M. M., & Shapiro, C. M. (2000). Sleep Disturbances And Psychiatric Disorders Associated With Posttraumatic Stress Disorder In The General Population. Comprehensive Psychiatry, 41(6), 469–478. https://doi.org/10.1053/comp.2000.16568
Haryati, H., & Yunaningsi, S. P. (2020). Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo. Jurnal Surya Medika, 1(3), 146–155. https://doi.org/10.33084/jsm.v5i2.1290
Alfonsi, V., D'Atri, A., Scarpelli, S., Mangiaruga, A., & De Gennaro, L. (2019). Sleep Talking: A Viable Access To Mental Processes During Sleep. Sleep Medicine Reviews, 44, 12–22. https://doi.org/10.1016/j.smrv.2018.12.001
ADVERTISEMENT