Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Gunung Api Wonogiri: Gunung Api Purba Pembawa Biji Emas
17 April 2020 5:55 WIB
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara etimologi ‘Wonogiri’ berasal dari bahasa sanksekerta Vanagiri yang terdiri dari kata ‘Vana’ atau dilafalkan sebagai ‘Wana’ bermakna ‘Hutan’ sedangkan kata ‘Giri’ memiliki makna sebagai ‘Gunung’ sehingga secara keseluruhan artinya adalah 'Gunung Berhutan'

Gunung di Wonogiri tidak berjumlah sedikit dan juga bukanlah gunung api aktif. Wonogiri terdiri dari puluhan hingga ratusan pegunungan yang dibentuk dari erosi gunung api Jawa Purba yang dikenal sebagai Old Andesite Formation (OAF). OAF terbentuk antara 34-15 Juta tahun yang lalu yang kini bentuk morfologi kerucut gunung apinya telah tererosi dan menyisakan bagian keras dari gunung api yang terlihat sebagai perbukitan
ADVERTISEMENT
Old Andesite Formation (OAF) membentang dari Pelabuhan Ratu di sebelah barat hingga Banyuwangi di sebelah timur. Ciri khas morfologi yang dibentuk oleh OAF adalah pegunungan berbukit jamak yang memiliki tebing yang curam dan terdiri dari batuan beku andesit hingga basalt.
Gunung api yang masih menunjukkan morfologi kerucut serta aktivitas vulkanik akan membentuk bentukan positif atau kontruktif menurut klasifikasi tahap pembentukan morfologi sebagai stadia/tahap muda. Bentukan konstruktif ini dapat berupa kerucut gunung api, aliran lava, aliran lahar, hingga endapan batuan piroklastika. Sedangkan gunung api yang telah mati akan kehilangan sumber magma yang menjadi bahan baku pembentukan morfologi positif, sehingga proses eksogen berupa pelapukan dan erosi yang lebih bekerja dominan. Fase ini pada tahap pembentukan morfologi disebut sebagai stadia tua. Pada tahap ini batuan lunak (sedimen) umumnya mengalami erosi yang intensif dan hanya menyisakan bagian keras dari gunungapi seperti sumbat lava, tubuh intrusi, dan lava.
Pembentukan gunung api menghasilkan cairan hidrothermal yang membawa mineral ekonomis seperti emas, tembaga, perak, krom, mangan, dsb. Erosi pada gunungapi akan menyebabkan batuan pembawa mineral lebih dekat dijangkau dari permukaan. Karena keunikan kondisi morfologi gunungapi yang masuk pada stadia tua maka ada penduduk Wonogiri yang bekerja menambang emas secara tradisional. Mereka secara otodidak dapat menemukan bijih emas terkandung dalam urat/vein intrusi batuan beku yang dulunya merupakan bagian dari gunung api yang kini telah tererosi
ADVERTISEMENT