Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Hancurnya Tubuh Gunung Api Ungaran di Semarang Akibat Erupsi Samping
13 Maret 2020 7:40 WIB
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Api Ungaran yang terletak di selatan Kota Semarang tidak pernah tercatat mengalami erupsi pada sejarah manusia. Kenampakan morfologi Gunung api Ungaran pun tidak berwujud kerucut seperti kebanyakan gunung api lainnya, keberadaan kawahnya pun tidak dapat teramati dengan jelas kenampakannya, namun dari morfologi atau kenampakan bentuknya, gunung api ini pernah mengalami erupsi samping (flank eruption) yang dahsyat. Hal ini menyebabkan runtuhnya bagian utara Gunung api Ungaran akibat letusan samping pada sekitar 2,5 juta tahun lalu.
Berdasarkan pengamatan pada peta topografi, Gunung api Ungaran memiliki pola radial/melingkar yang mencerminkan morfologi gunung api secara umum, namun pada bagian utara hingga barat laut terdapat rendahan yang dibentuk akibat longsoran yang berukuran raksasa sehingga tubuh Gunung api Ungaran rusak dan tidak menunjukkan morfologi gunung api seperti umumnya gunung api lainnya.
ADVERTISEMENT
Penyebab longsor raksasa ini ialah erupsi samping (flank eruption) yang mengakibatkan hilangnya sebagian tubuh gunung api. Analogi modern peristiwa ini adalah erupsi Gunung api St. Helen yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1980. Saat erupsi, material Gunung api Ungaran berhamburan kearah utara yang mengendapkan batuan berupa tufa, pumis/batu apung, pasir, kerikil, hingga bongkah batuan yang tersebar dari tenggara Kota Semarang hingga bagian selatan Kabupaten Kendal. Endapan letusan samping Gunung api Ungaran berupa material piroklastik dikenal sebagai Formasi batuan Gunung api Gajahmungkur, sedangkan endalan aliran lahar disebut sebagai Formasi Kaligetas.
Andaikan, letusan Gunung api Ungaran tersebut terjadi saat ini, seperti apakah dampaknya?
ADVERTISEMENT
Belajar masa lalu bukan untuk menakut-nakuti namun merupakan bagian kita “membaca” fenomena untuk disarikan menjadi hikmah secara spiritual dan pelajaran secara sains dan ilmu pengetahuan untuk menyiapkan diri beradaptasi dan membangun teknologi agar saat bencana yang terjadi kita dapat menyelamatkan diri semaksimal mungkin