Gunung Agung Erupsi, Pengusaha Hotel Mengeluh Okupansi Menurun Drastis

28 November 2017 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Agung (Foto: Twitter @Sutopo_BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung (Foto: Twitter @Sutopo_BNPB)
ADVERTISEMENT
Para pengusaha hotel di Bali mengeluhkan tingkat okupansi menurun drastis akibat erupsi Gunung Agung, karena tertahannya turis yang akan berlibur ke Pulau Dewata tersebut.
ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Agung yang terjadi sejak Sabtu pekan lalu telah menyebabkan akses penerbangan ke Bali dan Lombok dihentikan. Abu vulkanik yang semakin tebal membuat Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali dan Bandara Internasional Lombok ditutup.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan selain permintaan yang berkurang drastis, pihaknya juga harus mengurus tamu yang masih bertahan di hotel. Bahkan pengusaha hotel juga harus rela memberikan diskon dan harga murah.
"Sekarang lagi susah karena Airport ditutup. Dan sekarang kepedulian kami untuk tamu, harus kami urus juga, teman-teman (pengusaha hotel) di Bali sepakat memberikan diskon, bottom price untuk tamu-tamu di sana," ujar Hariyadi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
Hariyadi mengaku belum menghitung dampak penurunan okupansi dan kerugian para pengusaha hotel di Bali. Namun yang pasti menurutnya hal ini cukup menyulitkan pengusaha.
"Kami juga enggak tega charge normal rate, pasti kami berikan diskon. Karena bukan maunya mereka juga tinggal lebih lama, kecuali kalau memang mereka belum waktunya pulang. Kalau mereka extend karena enggak ada pesawatnya, kami tidak sampai hati mau charge full rate," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi inisiatif para pelaku industri perhotelan di Bali dalam merespons kebijakan otoritas penerbangan yang menutup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai International Airport hingga 18 jam ke depan akibat letusan Gunung Agung.
"Keputusan itu sangat meringankan bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang tidak bisa terbang karena bandara tutup," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Pelaku usaha pariwisata di Bali mulai memberikan bantuan kemudahan kepada wisatawan yang terdampak kebijakan pembatalan penerbangan, akibat ditutupnya Bandara Ngurah Rai Bali sejak Senin (27/11) pukul 07.00 WITA akibat terkena dampak erupsi Gunung Agung.