Masalah Resolusi Sawit, Italia Akan Bantu RI Negosiasi Uni Eropa

15 Mei 2017 15:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: Syifa Yulinnas/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: Syifa Yulinnas/Antara)
Resolusi sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang digulirkan parlemen Uni Eropa menuai protes keras dari Indonesia. Resolusi tersebut dinilai sebagai kampanye hitan terhadap produk sawit.
ADVERTISEMENT
Persoalan tersebut menjadi pokok bahasan dalam pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perdagangan Enggiartiasto Lukita, dan Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Carlo Calenda yang digelar di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (15/5).
"Saya sampaikan kami keberatan walaupun itu non-binding. Sekali lagi ini adalah negatif campaign," kata Enggar.
Saat ini, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) masih bergulir. Persoalan resolusi sawit dikhawatirkan akan mengganggu proses perundingan.
"Kita sepakati, Italia akan bantu percepat perundingan Indonesia-UE yang kami tagetkan tahun ini bisa final. Wapres (juga) mengingatkan ke saya untuk usahakan sesuai dengan target yang disepakati, tahun ini kita selesaikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Enggar, Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Carlo Calenda, berkomitmen membantu Indonesia dalam menghadapi polemik resolusi sawit tersebut dan akan membantu menyampaikan keberatan Indonesia kepada Parlemen Uni Eropa.
"Menteri Italia sudah take a note, dia akan serius, karena ini menimbulkan dampak kepada tenaga kerja yang begitu besar," ujarnya.
Indonesia dan Italia memang merupakan mitra dagang cukup strategis dengan nilai perdagangan mencapai 2,5 miliar dolar AS. Italia merupakan salah satu negara pengimpor CPO dari Indonesia.
Menurut Enggar, isu yang dihembuskan jika CPO berdampak pada lingkungan dan kerusakan hutan sangat berlebihan. Menurut dia, isu ini sengaja dimunculkan ke Parlemen Uni Eropa dalam rangka persaingan dagang dan tak ada hubungannya dengan masalah lingkungan.
"Pak Wapres (Jusuf Kalla) juga menyinggung, janganlah persaingan dagang ini dibawa sampai seperti ini. Buat Indonesia ini sangat penting. Karena ini pada dasarnya persaingan dagang dan kemudian diseret dicari pembenaran masalah lingkungan," tuturnya.
ADVERTISEMENT