Menko Darmin Minta Badan Pengelola KEK Aktif Tarik Investor

17 Mei 2017 12:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kantor Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. (Foto: Dok. kek.ekon.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. (Foto: Dok. kek.ekon.go.id)
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di beberapa wilayah diharapkan bisa menggenjot perekonomian dan pengembangan kawasan yang potensial. Beberapa kawasan ekonomi khusus yang dibangun antara lain Sei Mangke Sumatera Utara dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, Rabu (17/5), dilakukan perjanjian kerja sama serah terima operasional aset pemerintah dari Kementerian Perindustrian kepada PT Perkebunan Nusantara III yang merupakan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK SEI Mangke.
MoU yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, tersebut meliputi jalan poros, tank farm, dan dry port dengan total investasi mencapai Rp 10,2 triliun.
Darmin mengatakan KEK diharapkan dapat mendorong perkembangan investasi lebih menyebar ke berbagai wilayah di nusantara, bukan hanya sebatas di Pulau Jawa. Sebab, berbagai wilayah di nusantara tersebt memiliki potensi yang menarik bagi investor jika dikembangkan.
"Tentu saja ada faktor khusus di daerah yang menarik bagi investor, keadaan alamnya mislanya. Kalau Sei mangke di Sumut ini cocok untuk dikembangkan hilirisasi kepala sawit, hasil perkebunan lainnya. Semuanya bagi infrastruktur bagi perkembangan industri dan kegiatan yang lain," kata Darmin saat sambutannya di Graha Sawala, Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/5).
ADVERTISEMENT
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. (Foto: Dok. seimangkei.com)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. (Foto: Dok. seimangkei.com)
Dalam kesempatan tersebut, Darmin berpesan agar Badan Pengelola KEK lebih aktif untuk menarik minat investor. Jangan hanya diam dan menunggu hingga harga lahan di kawasan tersebut naik.
"Jangan sampai satu kawasan itu karena badan pengelolaannya tidak cukup aktif, tidak pernah dikenal investor. Jangan sampai sudah selesai semuanya baru dimulai, kalau itu terjadi berarti cuma mau capital gain dari lahan itu," jelasnya.
Proyeksi penyerapan tenaga kerja langsung dengan pengembangkan KEK Sei Mangke tersebut sebanyak 83.041 orang hingga tahun 2013 dan diperkirakan menyumbang Rp 92,1 triliun terhadap ekonomi nasional.
Hingga 2013, peningkatan investasi di KEK Sei Mangke diproyeksikan mencapai Rp 134,1 triliun yang berupa pengembangan infrastruktur kawasan senilai Rp 5,1 triliun dan investasi dari investor senilai Rp 129 triliun.
ADVERTISEMENT
Kawasan Ekonomi Mandalika (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Ekonomi Mandalika (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan untuk pengembangan hotel bintang lima dan sirkuit di KEK Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan total investasi untuk pengembangan hotel bintang lima sebesar Rp 2 triliun dan sirkuit sebesar Rp 5 triliun.
Hingga saat ini pemerintah telah menetapkan 11 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Sorong, KEK Morotai, KEK Bitung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Api-Api, KEK Sei Mangke, dan KEK Arun Lhoksumawe.