Pemerintah Buka Akses Data Migas untuk Gaet Investor

18 Mei 2017 10:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi pertambangan migas (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral harus mengatur berbagai strategi untuk kembali menggenjot investasi di sektor minyak dan gas yang dalam beberapa tahun terakhir lesu. Salah satu yang disiapkan adalah aturan mengenai kemudahan akses data migas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rencananya, beleid yang diterbitkan dalam Peraturan Menteri ESDM, tersebut akan membuka akses data-data cadangan migas, hasil survei geologi, dan geofisika, serta permukaan tanah (subsurface). Semua data awal yang dibutuhkan untuk eksplorasi migas tersebut bisa diakses secara online dan gratis.
"Permen Open Data ini sebentar lagi masih difinalisasikan. Nanti semua data yang bisa dibuka kita rilis, bisa diakses dari berbagai belahan dunia," Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di Indonesian Petroleum Association (IPA) Convection and Exhibition (Convex) ke-41 di JCC, Jakarta, kamis (18/5).
Menurut Wirat, masalah data ini memang kerap menjadi masalah dalam investasi migas. Selama ini investor asing kesulitan mengakses data migas Indonesia untuk mencari peluang eksplorasi baru. Pihak asing harus datang ke Indonesia dan membeli data tersebut dari Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
"Jadi misalnya perusahaan yang jauh, Statoil di Norwegia, ingin akses data kita nanti bisa melalui sistem online. Namun tetap ada sistem verifikasi, daftar dulu," jelasnya. Adapun beberapa negara yang sukses menerapkan sistem open data tersebut, kata Wirat, di antaranya adalah Norwegia dan Australia.
Eksplorasi menjadi penting karena potensi cadangan migas Indonesia sangat besar, saat ini ada potensi mencapai 3,7 miliar barel dalam 70 cekungan atau lapisan subsurface yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Adapun lesunya harga minyak global serta industri migas dunia memang terus menekan industri migas Indonesia. Data dari SKK Migas menunjukkan angka investasi hulu migas di Indonesia terus menurun tajam, dari 15,34 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 11,15 miliar dolar AS pada 2016.
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan sebelumnya mengakui hasil produsi minyak saat ini juga sudah menyusut, kurang dari separuh dibandingkan saat puncak produksi 40 tahun lalu yang mencapai 1,7 juta barel oil per day (bopd).