Sri Mulyani Kritik Tulisan Ekonom Asing Soal Pertumbuhan Ekonomi RI

3 Mei 2017 19:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pemerintah tak tinggal diam dengan tulisan Jake Van Der Kamp di kolom opini media South China Morning Post soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Van Der Kamp, menyebut pernyataan Jokowi soal pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar ke tiga di dunia adalah bohong.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar Van Der Kamp membaca dan melihat terlebih dahulu ekonomi Indonesia sebelum berkomentar. Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, tersebut pernyataan Presiden Jokowi dalam konteks ekonomi Indonesia terbesar di negara-negara anggota G 20.
"Kalau seluruh dunia kan banyak negara-negara yang income-nya lebih rendah dari Indonesia, tapi gross nya tinggi. Di Asean saja kalau kita lihat, Kamboja dan Laos itu lebih tinggi dari kita," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5).
Berdasarkan data dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development) yang pada 13 Maret 2017, Indonesia memang berada di urutan ketiga setelah India dan China.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal pertama 2016, pertumbuhan ekonomi India mencapai 8,4 persen, China 6,7 persen, dan Indonesia 5 persen. Sementara kuartal II tahun 2016 pertumbuhan ekonomi India 7,3 persen, China 6,7 persen, dan Indonesia 5,1 persen.
Adapun kuartal III pertumbuhan ekonomi India mencapai 7,2 persen, China 6,7 persen, dan Indonesia 5 persen. Lalu pada kuartal IV 2016 pertumbuhan ekonomi India mencapai 7,2 persen, China 6,8 persen, dan Indonesia 4,9 persen.
"Beliau (Jokowi) mengatakan dalam negara-negara G 20 emerging market," kata Sri Mulyani.
Slide Persentasi Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Slide Persentasi Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Istimewa)
Dalam tulisannya, Jake Van Der Kamp memang hanya membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara general dengan negara lainnya di Asia. Menurut perhitungan Van Der Kamp, setidaknya di Asia sendiri ada 13 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang melampaui 5,02 persen Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mereka adalah India (7,5), Laos (7,4), Myanmar (7,3), Kamboja (7,2), Bangladesh (7,1), Filipina (6.9), China (6,7) Vietnam (6,2), Pakistan (5,7), Mongolia (5,5), Palau (5,5), Timor-Leste (5,5) dan Papua Nugini (5,4)," tulis Van Der Kamp.
Lantas Van Der Kamp mengerucutkan lagi perhitungannya berdasarkan negara-negara dengan jumlah populasi 200 juta orang, untuk menyandingkannya dengan Indonesia. Hasilnya, ada enam negara di dunia yang angka pertumbuhan ekonominya di atas Indonesia.