Konten dari Pengguna

Memahami Karya Sastra Melalui Psikoanalisis

Anindhita sharla Pramudita putri
Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang
20 Juni 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindhita sharla Pramudita putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: YouTube. (Tangkapan layar dari YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: YouTube. (Tangkapan layar dari YouTube)
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh penerapan pendekatan kritik sastra psikoanalisis adalah dalam membaca karya-karya William Shakespeare. Dalam drama-drama Shakespeare seperti "Hamlet" atau "Macbeth", kita dapat melihat adanya konflik internal yang kompleks pada tokoh-tokoh utamanya. Dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis, kita dapat mengidentifikasi berbagai aspek psikologis yang mendasari perilaku tokoh-tokoh tersebut, seperti konflik batin, ketakutan, atau keinginan tersembunyi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendekatan kritik sastra psikoanalisis juga dapat membantu pembaca untuk memahami motif-motif tertentu dalam karya sastra. Misalnya, dalam novel "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger, kita dapat menggunakan pendekatan psikoanalisis untuk menganalisis karakter utama Holden Caulfield dan mengidentifikasi berbagai konflik emosional yang dia alami. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa membaca karya sastra dengan lensa psikoanalisis dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang karakter dan plot cerita.
Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan kritik sastra psikoanalisis juga memiliki batasan. Tidak semua karya sastra cocok untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan ini, dan tidak semua pembaca akan setuju dengan interpretasi psikoanalisis tertentu terhadap suatu karya sastra. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pendekatan ini dengan bijak dan tidak mengabaikan konteks sosial, sejarah, dan budaya dari karya sastra yang sedang dianalisis.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, pendekatan kritik sastra psikoanalisis merupakan salah satu cara menarik untuk memahami karya sastra. Dengan menggunakan konsep-konsep psikoanalisis, pembaca dapat menggali makna-makna tersembunyi dalam karya sastra dan memperluas pemahaman mereka tentang karakter, plot, dan tema dalam sebuah karya sastra. Meskipun memiliki batasan, pendekatan ini tetap memberikan kontribusi yang berharga dalam mendalami dan mengapresiasi karya sastra secara lebih mendalam.