Apa Pengaruh Pertemanan di Bangku Perkuliahan?

Anindya Kintarani
Mahasiswi Psikologi UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
8 Desember 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindya Kintarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-flat-design-people-waving-illustration_21559261.htm#query=friendship&position=2&from_view=search&track=sph
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-flat-design-people-waving-illustration_21559261.htm#query=friendship&position=2&from_view=search&track=sph
ADVERTISEMENT
Apa si Circle itu ?
Circle Pertemanan dalam arti sempit dapat diartikan sebagai lingkaran pertemanan, namun secara luas lingkaran Pertemanan ini diartikan sebagai dua orang atau lebih yang berkumpul membentuk kelompok karena memiliki tujuan yang sama. Istilah circle Pertemanan ini memang tengah populer saat ini menggantikan istilah circle Pertemanan ini biasanya ada dalam lingkup ruang yang kecil sekitar 3-8 orang karena merasa satu aliran dalam segala hal dengan pedoman “Circle sedikit asal produktif”
ADVERTISEMENT
Pada kodratnya setiap manusia pasti membutuhkan interaksi dengan sesamanya, sama halnya dengan mahasiswa. Akhir-akhir ini kita sering kali mendengar istilah-istilah seperti genk atau zaman sekarang disebut “circle”. mereka membentuk sebuah kelompok atas dasar adanya kesamaan pikiran, hobi, makanan, kesamaan dalam beropini, atau bahkan adanya kesamaan dalam membenci sesuatu, kalau istilah gaulnya ya pokoknya satu frekuensi deh.
Tidak usah terlalu jauh, misalnya ketika kita mendapat tugas dari dosen. Jika suatu individu dalam kelompok tersebut memiliki sifat menunda-nunda maka individu lainnya cenderung akan memiliki pola pikir yang sama. Hal tersebut berdasar pada istilah yang disebut “satu rasa”. Belum lagi adanya istilah “healing” ke sana ke mari yang tentunya membutuhkan biaya dan waktu. Dalam circle pertemanan biasanya akan menuntut kita untuk turut ikut dalam acara yang dibuat oleh beberapa individu di dalamnya, ya padahal kita sedang tidak butuh itu. Namun lagi-lagi dengan adanya istilah “satu rasa” mengharuskan kita untuk ikut.
ADVERTISEMENT
Saya tidak mengatakan bahwa healing itu tidak penting. Kadangkala itu perlu, mungkin saja dalam seminggu atau beberapa minggu terakhir Anda sedang dibebani tugas menumpuk, sehingga membutuhkan refreshing ke beberapa tempat yang nyaman. Yang salah itu adalah adanya suatu tuntutan untuk melakukan itu, padahal dirimu sedang tidak butuh itu. Mungkin saja Anda hanya butuh istirahat di kamar, menonton film yang diperankan oleh idolamu, atau membaca buku cerita kesukaanmu. Beberapa orang tidak sadar bahwa istilah “sesekali” yang dilakukan berkali kali akan menimbulkan budaya konsumtif dan boros serta meninggalkan rasa lelah yang tak berarti. Pertemanan seperti inilah yang akan berujung toxic friendship.
Menurut Victoria Andrea Munoz Serra, toxic friendship adalah mereka yang mengatakan kata teman, tetapi tindakannya akan menimbulkan rasa sakit, karena perilaku mereka bukanlah yang Anda harapkan dalam sebuah persahabatan. Artinya, toxic friendship adalah “persahabatan yang beracun.”
ADVERTISEMENT
Suatu hal yang menurut saya sangat disayangkan dari circle pertemanan yang toxic friendship adalah hilangnya jati diri. Hal ini disebabkan individu yang berada di dalamnya tidak dapat menerima kita apa adanya. Sehingga bagi beberapa orang ia akan bertindak dan berpenampilan sesuai dengan opini orang-orang di sekitarnya dengan alasan takut nanti dijauhi teman.
Ciri-ciri Circle Pertemanan yang baik
1. Adanya Penerimaan satu sama lain
Circle Pertemanan yang baik tidak akan menuntut temannya untuk sama dengan apa yang ia miliki, mereka akan menerima dengan apa adanya tanpa pamrih menghargai apapun keputusan yang kita ambil, Pertemanan yang baik tidak akan mengubah diri untuk disukai dan diterima.
2. Menghargai Privasi satu circle
Setiap orang pasti memiliki ruang pribadinya masing-masing yang tidak bisa diceritakan orang lain, adanya circle gunanya ketika kita membuka privasi itu kepada circle Pertemanan yang baik, tidak akan dibuka kepada khalayak ramai
ADVERTISEMENT
3. Saling dengar dan saling mengerti
Dalam pertemanan kita buruh teman untuk berkeluh kesah saat masalah tengah datang, hadirnya circle bisa memberikan kesempatan pada kita untuk mencurahkan segala masalah, teman yang baik tidak akan bersikap dominan justru memberikan kesempatan.
4. Pendukung dalam keadaan apapun
Kehidupan manusia tidak sepenuhnya akan terus bersifat baik-baik saja kadang ada masalah yang dihadapi hingga tak mampu untuk dijalani sendiri, Lingkaran pertemanan yang baik akan selalu siap sedia membantu anggotanya yang butuh pertolongan. Setiap orang pasti memiliki hubungan circle pertemanan meskipun dalam lingkup yang kecil.
Oleh karena itu sangat penting bersikap selektif dalam circle pertemanan. Selektif dalam hal ini bukan berarti Anda akan membeda-bedakan teman, silakan berteman dengan siapa saja. Selektif dalam hal ini memiliki artian memilih dalam berbagai alasan pertimbangan, supaya dapat mengurangi dampak ke depannya. Jadi, mulai saat ini stop bertanya apakah kamu punya circle atau tidak? Tetapi coba tanya pada diri kita sendiri apakah circle ini membuat saya lebih baik?
ADVERTISEMENT