Konten dari Pengguna

Sekelumit Kisah Perjuangan Tukang Becak Pekalongan

ACT Pekalongan
Organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global.
7 April 2022 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ACT Pekalongan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pak Rozikin (55 tahun) salah satu tukang becak Pekalongan yang tidur di pinggir jalan raya setiap malam.
zoom-in-whitePerbesar
Pak Rozikin (55 tahun) salah satu tukang becak Pekalongan yang tidur di pinggir jalan raya setiap malam.
ADVERTISEMENT
Menjelang tengah malam, jalanan Kota Pekalongan mulai sepi kendara belalu lalang. Namun, di tengah sepinya malam, ada banyak tukang becak yang meringkuk di atas becaknya. Mereka rela tidur di luar demi mencari nafkah untuk keluarganya tinggal jauh di pelosok Pekalongan.
ADVERTISEMENT
Pak Rozikin (55 tahun) merupakan salah satu warga Pekalongan yang masih berprofesi sebagai tukang becak. Beliau bekerja sebagai tukang becak setiap harinya. Namun, Pak Rozikin kerap tak mendapatkan penumpang. "Kadang baru dapat penumpang waktu malam," ujar Pak Rozikin kepada tim ACT Pekalongan.
Mirisnya, demi mencari nafkah, Pak Rozikin rela tidur di pinggiran jalan raya bersama becaknya. Sebab, rumah Pak Rozikin berada di Petungkriyono, daerah pelosok Kabupaten Pekalongan. "Saya baru pulang ke rumah kalau sudah terkumpul uang buat beli sembako buat keluarga, mas," ujar Pak Rozikin. Ia menyatakan bahwa biasanya baru bisa usai bekerja 23 hingga 25 hari lamanya.
Untuk menghemat pengeluaran, Pak Rozikin pun kerap menahan lapar hingga beliau kini menderita magh akut. Ia bahkan selalu membawa obat magh herbal untuk mengobatinya. "Saya di sini harus diirit-diirit mas biar bisa ada yang buat istri di rumah," tutur Pak Rozikin.
ADVERTISEMENT
Pak Rozikin tak seorang diri. Banyak tukang becak di Pekalongan yang mengalami hal serupa. Mereka tidur di pinggir jalan dan menahan lapar demi menafkahi keluarganya di rumah. Oleh karena itu, ACT Pekalongan mengajak para dermawan untuk memberikan para tukang becak paket pangan melalui laman donasi.
“InsyaAllah, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pekalongan akan melakukan distribusi paket pangan terbaik untuk para tukang becak di Pekalongan,” ujar Aditya Nugraha, Program Implementaor ACT Pekalongan.