Konten dari Pengguna

Melestarikan Budaya Bersama Warga RW 11 Kauman dan KKN UAD Belajar Mewiru Jarik

Anisa Cintya Hutami
Saya Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan program studi Ilmu Komunikasi penjurusan ke Public Relations.
30 Desember 2022 17:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Cintya Hutami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Mewiru bersama ibu-ibu RW 11 Kauman dan KKN UAD
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Mewiru bersama ibu-ibu RW 11 Kauman dan KKN UAD
ADVERTISEMENT
Yogyakarta – Dalam rangka memperingati hari ibu, Mahasiswa KKN UAD menggelar lomba Wiru Jarit Gaya Yogyakarta dan lomba gulung stagen. Kegiatan yang diadakan KKN UAD di rangkai seperti sebuah perlombaan tersebut disambut meriah oleh masyarakat RW 11 Kauman khususnya ibu-ibu. Diharapkan kegiatan mewiru jarit yang merupakan bagian dari budaya dapat diteruskan oleh generasi penerus sebagai upaya nguri-uri budaya dengan tujuan agar tidak hilang ditelan oleh zaman. Selain mewiru jarit lomba yang lain yaitu menggulung stagen dan diakhiri dengan memakaikan jarit dan stagen tersebut ke perwakilan anggotanya lalu diunjukan ke warga hasil dari mewiru dan gulung stagen tersebut dengan fashion show.
ADVERTISEMENT
Dalam penilaiannya, peserta akan dilihat berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya; kecepatan dan ketepatan waktu mewiru, kebenaran hasil wiru jarit, hingga kerapian wiru.
Ibu Ervy selaku juri dan pemateri mengatakan setiap peserta diberikan waktu maksimal 30 menit untuk mewiru kain jarit yang belum terlipat, dan untuk menggulung stagen diberikan waktu 5 menit. Untuk penilaian gulung stagen yaitu kekencangan setelah stagen digulung dan kerapiannya.
“ Wiru ternyata butuh ketelitian yang tinggi agar rapi dan hasilnya bagus, memang dilihat sepele atau mudah namun waktu dicoba sedikit sulit tapi asyik dipelajari apalagi ini kegiatan untuk hari ibu jadi, ibu ibu mendapatkan ilmu baru dari perlombaan ini” ujar Ibu Nur, salah satu peserta sekaligus warga RW 11 Kauman.
ADVERTISEMENT
Menggulung Stagen bersama ibu-ibu RW 11 Kauman, Ngupasan, Gondomanan
Tidak ada salahnya menguri-uri budaya sendiri, terutama budaya yang sudah hampir ditinggalkan oleh masyarakat. Oleh karena itu seharusnya kita sebagai generasi muda harusnya bangga dengan kebudayaan kita sendiri, jangan sampai kebudayaan ini di klaim oleh pihak lain karena kurang pengetahuan tentang kebudayaan dan adat istiadat Indonesia.