Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Analisis Cerpen Karya Tiara Sari
19 Oktober 2022 21:52 WIB
Tulisan dari ANISAH RAHMAYANTI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca Cerpen merupakan salah satu kegiatan apresiasi sastra yang cukup menyenangkan dan mudah dilakukan. Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang bersifat fiktif dan tidak lebih dari 10.000 kata. Biasanya cerpen hanya terfokus pada satu konflik permasalahan saja, sehingga cerita menjadi lebih ringan dan mudah dipahami. Dalam hal ini penulis ingin berbagi mengenai kegiatan apresiasi sastra dalam cerpen “Kenanga” yang terdapat pada buku “Perempuan Perempuan Perawat Kenangan” karya Tiara Sari.
ADVERTISEMENT
Cerpen Kenanga menceritakan tentang gadis yang bernama kenanga, ia adalah seorang kakak yang berada di dalam keluarga kecil beranggotakan 4 orang. Ada Ibu, Ayah, Kenanga, dan Aku. Dalam cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu Aku yang adalah adik dari Kenanga. Tokoh Aku memiliki sifat penyabar, penyayang dan dapat menjaga rahasia, hal tersebut terbukti saat ia mencari tahu keberadaan kakaknya yang kabur dari rumah dan saat mengetahui alamat terbaru kakaknya, ia menjaga dahulu alamat tersebut sebelum memberitahu kedua orang tuanya.
Tokoh selanjutnya ialah Kenanga, ia adalah seorang anak yang pembangkang dan memiliki sifat licik serta suka membalas dendam. Hal tersebut terbukti pada awal cerita yang menjelaskan mengenai kenanga sudah hamil tiga bulan dan melawan orang tuanya, ia juga membalas dendam kepada keluarganya karena telah mengusir Kenanga. Ia balas dendam dengan cara mengirim kabut asap yang sangat tebal ke rumah keluarganya hingga ibunya meninggal karena sesak terhadap asap tersebut.
ADVERTISEMENT
Ibu dan Ayah memiliki peran yang lumayan penting karena perbuatan mereka menjadi penyebab adanya konflik dalam cerita ini. Ibu memiliki sifat keras, hal ini terlihat saat ia memaki anaknya sendiri. Ayah memiliki sifat kasar dan galak, hal ini terlihat saat ia mengusir dan menampar Kenanga.
Alur pada cerpen ini adalah alur maju karena menjelaskan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara kronologis. Cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian, dari awal tokoh Kenanga diusir oleh orang tuanya hingga menimbulkan dendam di hatinya dan menyebabkan ia mengirim kabut asap dan berakhir ibunya meninggal karena sesak. Terdapat beberapa latar tempat pada cerpen ini, diantaranya: rumah, kosan, dan kamar.
Amanat yang bisa didapatkan dari cerpen ini adalah kita sebagai seorang anak tidak boleh membangkang terhadap orang tua sendiri, kita juga tidak boleh menjadi orang yang pendendam karena hal tersebut bukanlah sifat yang baik. Lalu sebagai orang tua seharusnya tidak boleh berlaku kasar kepada anaknya hingga sakit hati dan penuh dendam.
ADVERTISEMENT
Penulis Cerpen ini ialah Tiara Sari, ia adalah seorang penulis yang lahir di Pariaman pada 14 September 1992. Ia menghabiskan masa kecil hingga SMA di kota tersebut dan melanjutkan kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia menyukai seni terutama seni rupa. Selain menulis cerpen, ia juga menulis feature, opini, dan puisi. Karya-karyanya dimuat di Padang Ekspres, Singgalang, dan Haluan, serta tergabung dalam antologi bersama: Sambah, Ruang Rindu, Sajak-Sajak Anak Negeri, Terakota, GBSI 2015, Cimanuk: Ketika Burung-Burung Kini Telah Pergi, Kopi 1.550 MDPL, dan Aceh 5:03 6,4 SR. Perempuan-Perempuan Perawat Kenangan adalah kumpulan cerpen pertamanya.
Cerpen ini sangat menginspirasi penulis karena alurnya ringan dan pesan yang disampaikan pengarang mudah dipahami. Dengan alur yang tidak berliku karena hanya menggunakan alur maju dan pembawaan suasana dalam cerita ini juga sangat bagus karena bisa mempengaruhi pembaca ke dalam suasana dalam cerita tersebut, seperti saat tokoh Ibu sesak napas dan meninggal.
ADVERTISEMENT