Bermimpi Bersama Coldplay dengan Lagu 'Hypnotised'

2 Maret 2017 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Band asal Inggris Coldplay. (Foto: Dok. Facebook Coldplay)
zoom-in-whitePerbesar
Band asal Inggris Coldplay. (Foto: Dok. Facebook Coldplay)
Meski baru saja merilis lagu baru yang berkolaborasi dengan The Chainsmokers, yakni 'Something Just Like This', Coldplay kembali menyenangkan hati para penggemarnya dengan merilis lagu baru berjudul 'Hypnotised'. Lagu tersebut hadir dalam bentuk video lirik yang diunggah ke kanal YouTube mereka pada Rabu (1/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
Mengejutkan memang, karena saat ini, band asal Inggris itu tengah menjalani konser dunia. Namun, Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion masih sempat-sempatnya merilis lagu yang tak kalah enak dengan lagu-lagu album terakhir mereka, 'A Head Full of Dreams' yang diluncurkan pada 2015 lalu.
Ternyata, 'Hypnotised' adalah salah satu lagu dari EP (Extended Play) milik Coldplay yang akan rilis pada 2 Juni mendatang. Dilansir NME, sang vokalis, Chris Martin mengatakan bahwa EP ini adalah 'adik kecil' album 'A Head Full of Dreams'. EP tersebut berjudul 'Kaleidoscope' dan berisi 5 lagu termasuk 'Hypnotised'. Lagu-lagu lainnya adalah 'All I Can Think About Is You', 'Something Just Like This', 'Miracles 2', 'A L I E N S', dan tentunya, 'Something Just Like This'.
ADVERTISEMENT
Denting piano dan xylophone menjadi pembuka di awal lagu, menguatkan konsep dreamy di lagu tersebut.
Been rusting in the rubble,
Running to a faint,
Need a brand new coat of paint,
Found myself in trouble,
Thinking about what ain't,
Never gonna be a saint, Saying...
Float like an eagle,
Fall like the rain,
Pouring in to put out the pain,
Oh again and again.
Float like an eagle, Fall like the rain, Pouring in to put out the pain, Oh again and again.
Coldplay menginterpretasikan sebuah mimpi yang berangkat dari alam bawah sadar seseorang. Tentang kecenderungan sifat jahat seseorang yang hidup di dalam diri mereka.
Chris Martin, vokalis Coldplay. (Foto: Reuters/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Chris Martin, vokalis Coldplay. (Foto: Reuters/Toby Melville)
Chris Martin mewakili sosok tersebut. Belum diketahui apakah ia berniat jahat pada dirinya sendiri, pada orang lain, atau pada dunia. Yang jelas, lirik yang ditulis Coldplay adalah isi hati dan kepala sosok tersebut, lengkap dengan suasana hatinya. Entah ia sedang bermimpi, atau dalam keadaan sadar.
ADVERTISEMENT
Now I'm hyp, hypnotised,
Yeah I trip, when I look in your eyes,
Oh I'm hyp, hypnotised,
Yeah I slip and I'm mesmerized.
Sosok tersebut merasa dihipnosis dan diperdaya oleh sifat jahat di dalam dirinya. Namun demikian, ia tidak menyalahkan orang lain. Yang ia inginkan hanyalah tersadar dari keadaan itu. Dan kedua mata orang yang ia sayangi kelihatannya dapat menyembuhkan tabiat buruknya itu.
Overall, 'Hypnotised' adalah lagu yang indah dan menyenangkan dari sisi aransemen. Meski liriknya memiliki makna yang dalam, 'Hypnotised' tetap dapat dinikmati. Seperti judulnya, lagu tersebut akan menjadi teman tidurmu, membawamu ke alam mimpi yang akan mempertontonkan dimensi alam bawah sadarmu.