Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
EXP Edition, Empat Bule Anggota Boyband Bernuansa K-pop
27 April 2017 19:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Beberapa dari kamu mungkin belum mengetahui siapa mereka. Ya, empat pemuda tampan ini adalah EXP Edition, boyband k-pop asal Amerika. Beranggotakan Koki Tomlinson, Frankie DaPonte, Hunter Kohl, dan Šime Košta, keempat pria ini menjadi bahan perbincangan di industri musik asal Korea tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada 16 April lalu, EXP Edition merilis single sekaligus video klip pertama mereka, 'Feel Like This'. Hingga kini, video klip tersebut telah mendapat lebih dari dari 338.000 views dengan jumlah likes sekitar 13.000-an dan dislikes sekitar 12.000-an.
Jadi, siapa sebenarnya bule-bule ini? Kenapa mereka membentuk EXP Edition dan mengusung k-pop sebagai musik mereka? Yuk, kita kenali mereka bersama-sama!
1. EXP Edition dibentuk oleh tiga wanita Asia
EXP Edition adalah 'proyek eksperimen' tiga mahasiswi pascasarjana Columbia University, yakni Bora Kim, Karin Kuroda, dan Samantha Y. Shao. Lewat proyek bertajuk 'I'm Making a Boy Band' (IMMABB), Bora Kim selaku pelopor utama mengubah tesis terakhirnya menjadi sebuah kampanye untuk mempromosikan boyband yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia dan kedua temannya juga mencari dana untuk mempromosikan boyband besutan mereka tersebut. Ajaibnya, mereka berhasil mendapatkan 30.000 dolar AS atau sekitar 399 juta rupiah dari Kicstarter untuk mendanai debut EXP Edition.
2. EXP Edition awalnya beranggotakan 5 orang
Awalnya, EXP Edition terdiri dari Koki, Frankie, Hunter, Šime, dan Tarion. Namun, Tarion memilih untuk keluar di tengah jalan. Hingga kini, tidak ditemukan alasan kenapa pria berdarah Afrika-Amerika tersebut keluar dari EXP Edition.
3. Para anggota EXP Edition bukan orang Korea
Keempat anggota boyband yang satu ini bukanlah penduduk asli Negeri Ginseng, melainkan bule-bule dari berbagai negara di dunia.
Koki Tomlinson merupakan pria berdarah Jepang dan Jerman. Frankie DaPonte berdarah Portugis, sedangkan Hunter Kohl adalah penduduk asli New York, Amerika Serikat dan Šime Košta berasal dari Kroasia.
ADVERTISEMENT
Keempatnya juga masih muda. Koki adalah anggota termuda atau maknae dan umurnya masih 22 tahun. Sedangkan Hunter adalah anggota tertua dan umurnya 26 tahun. Lucunya, mereka tidak ada yang bisa berbahasa Korea. Padahal, mereka menyanyi dengan menggunakan bahasa Korea.
4. EXP Edition hijrah dari Amerika ke Korea Selatan
Boyband yang satu ini hijrah dari New York ke Seoul bersama IMMABB untuk mematangkan karier mereka sebagai grup k-pop. Itu yang menjadi alasan mereka mengusung tagline 'Born in NY, made in Seoul'.
Selain akan melakukan re-debut di Korea Selatan, keempatnya juga akan mendalami budaya Korea dan belajar bahasa Korea untuk masa depan mereka sebagai sebuah boyband k-pop.
5. EXP Edition dbentuk untuk eksperimen akademis
ADVERTISEMENT
Dilansir dari situs web resmi Columbia University, Kim Bora mengatakan bahwa ia ingin mengeksplorasi jenis kelamin, seksualitass, budaya bisnis, menyingkap kebiasaan sebuah fandom, dan budaya musik k-pop.
"Aku ingin melihat apa yang akan terjadi jika aku membuat pria-pria muda Amerika menjadi penyanyi k-pop. Aku akan mengajari mereka cara bernyanyi menggunakan bahasa Korea dan tampil bak pria-pria Korea," ucapnya.
6. Single perdana mereka, 'Feel Like This', dapat respon buruk dari penonton
Meski terlihat cukup matang, single debut EXP Edition mendapat respon buruk dari netizen. Banyak yang mencerca mereka di kolom komentar akun YouTube EXP Edition.
"Why does the western world feel like they have to involve themselves in literally anything & everything, why can't y'all just except that a KOREAN pop group isn't right for you?" tulis akun bernama ren ycungk.
ADVERTISEMENT
"You can't just take 4 American dudes and teach them Korean and try to call it Kpop. Since they're the first American Kpop group, it should've been thought out more carefully. First, they should've had at least one or two members that were from Korean decent. Second, they should've picked guys that were 18-23. That's how old most of the members of popular Kpop bands start off. 3. Make sure the guys look young. These guys look like they're 29 year old frat boys. Facial hair is not popular in Korea, so that makes them look even older compared to other Kpop boy bands. They tried to do Kpop idol fashion, and it wasn't that bad, but it just didn't look right because they are so old. Also there show be dancing that is on point. Lastly they should be boys that grew up listening to Kpop. Doesn't matter what race they are, just as long as they know about Korean culture before. This would also make a big difference in their Korean, because they would know how to pronounce," tulis akun Hello olleH.
ADVERTISEMENT
"I see so many comments like "Kpop idols sing in English and get no hate" but the thing is when Kpop groups do covers of English songs they don't suddenly claim they're an American band, where as these guys suddenly claim they're a Kpop group when they haven't even been through any of the hardships most if not all trainees go through just to get a glimpse of fame which some don't. If they just said they were an American band and sung in English I think they would do a lot better," tulis akun Sophia xoxo.
Ya, kebanyakan dari netizen mengatakan bahwa EXP Edition tidak melewati masa susah yang dialami grup k-pop lainnya. Musik mereka juga lebih mendekati electronic dance music (EDM) ketimbang k-pop.
ADVERTISEMENT
Live Update