Konten dari Pengguna

Lingkungan Hidup: Ekosistem Buatan dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Anissa Maulida
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Juni 2022 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anissa Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh ekosistem buatan dalam rumah kaca. Sumber: Bhargava Marripati dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Contoh ekosistem buatan dalam rumah kaca. Sumber: Bhargava Marripati dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Ekosistem yang ada di sekitar kita merupakan bentuk dari hubungan yang terjadi antara beberapa komponen yang saling terikat. Menurut Tansley (1935) dalam Mulyadi (2010) menyatakan bahwa ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik di alam yang membentuk suatu sistem.
ADVERTISEMENT
Komponen biotik yang dimaksud berupa tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba, sedangkan komponen abiotiknya adalah cahaya, udara, air, serta tanah. Berdasarkan hal tersebut, struktur maupun fungsi dari komponen-komponen yang dimaksud oleh Tansley merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, jika dalam suatu proses timbal balik terdapat satu komponen yang tidak lengkap atau terganggu, maka cepat atau lambat hubungan dengan komponen yang lainnya akan terkena pengaruh. Oleh karena itu, sistem alam yang disebut oleh Tansley merupakan sistem ekologi atau ekosistem.
Ekosistem sendiri terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Seperti namanya, ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk akibat pengaruh dari alam sekitar tanpa adanya campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan merupakan ekosistem yang terbentuk oleh campur tangan manusia.
ADVERTISEMENT
Ekosistem buatan disebut juga sebagai ekosistem artifisial atau lingkungan hidup buatan. Rantai makanan dalam ekosistem buatan tidak terlalu kompleks seperti ekosistem alami dan keanekaragaman genetiknya terbatas. Karakteristik ekosistem ini menurut Surya Hermawan dalam bukunya yang berjudul Ilmu Lingkungan adalah kurang heterogen sehingga sifatnya labil. Misal, jika manusia tidak mengurus dan menjaga suatu habitat yang dibuat untuk suatu spesies di kebun binatang tersebut, maka ekosistem di dalamnya tidak akan bertahan lama sehingga mati. Sebab, dalam membuat ekosistem buatan diperlukan bantuan energi dari luar yang harus diusahakan oleh manusia. Oleh karena itu, ekosistem buatan tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa bantuan manusia.
Berikut ini adalah beberapa contoh ekosistem buatan, yaitu sawah, kebun binatang, rumah kaca, kolam, akuarium, suaka margasatwa, perkebunan, tambak, dan bendungan.
Sawah irigasi termasuk ke dalam contoh ekosistem buatan. Sumber: Kanenori dari Pixabay
Ekosistem buatan memiliki manfaat bagi kehidupan dimana ekosistem ini terbentuk karena campur tangan manusia diikuti dengan pemanfaatan teknologi, baik teknologi modern maupun sederhana. Manfaat yang bisa kita rasakan dalam kehidupan yaitu sebagai tempat rekreasi, sarana edukasi, pembangkit tenaga listrik, sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, tempat pengembangan dan penelitian, penyimpanan cadangan air.
ADVERTISEMENT