Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nasib Permainan Kata dalam Terjemahan: Jadi Tawa atau Hampa?
10 Desember 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari anissatrisna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernah ga nemu jokes kayak di atas? Nangkep ga dimana lucunya? Dalam kajian humor, jokes di atas disebut dengan “Pun”. Pun sendiri artinya adalah jokes permainan kata yang manfaatin sebuah kata yang pelafalannya sama atau mirip tapi artinya beda (Encyclopedia of Humor Studies, 2014, h. 612) Pada contoh di atas humor muncul karena adanya ambiguitas makna atau asosiasi yang ga terduga dari sebuah kata dalam kalimat tersebut. Misalnya, pada kalimat “Masa depan itu seperti tumpukan tempe, tidak ada yang tahu,” kata “tahu” dimanfaatkan sebagai homonim atau kata yang ejaan dan pelafalannya sama tapi punya dua makna yang berbeda. Pertama, kata “tahu” yang diartiin sebagai makanan dari kedelai putih yang digiling halus, direbus, dan dicetak (KBBI) dan yang kedua kata “tahu” yang diartiin sebagai keadaan mengerti sesudah melihat (KBBI). Permainan kata kayak gini maksa pendengar atau pembaca memproses dua makna secara bersamaan, nyiptain efek yang memicu tawa. Begitu pula dengan contoh kedua.
ADVERTISEMENT
Selain kedua contoh di atas, ada juga loh contoh Pun dalam bahasa Inggris yang ga kalah lucu dari contoh di atas. Contohnya Pun yang diambil dari Funniest jokes at the Edinburgh Fringe Festival 2022 dalam buku De Gruyter Handbook of Humor Studies 2 (2024, h. 209):
dapet ga lucunya dimana?
Jadi, joke tersebut manfaatin kata “Amazon” dan “Delivery” sebagai punchline-nya. Pertama kata “Amazon” diartiin secara harfiah sebagai nama wilayah yang terdapat hutan tropis paling luas dan sungai terpanjang di dunia. Kedua, “Amazon” di sini diartiin sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berbasis online terbesar di dunia. Tau kan? Selanjutnya, kata “Delivery” yang dalam bahasa Inggris bisa dipakai buat istilah pengiriman barang, which is relate sama Amazon, dan bisa juga diaartiin sebagai kelahiran seorang bayi.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang coba bayangin kalau kalian sharing jokes kaya di atas sama orang yang ga ngerti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Apakah di bahasa Indonesia istilah buat bayi lahir sama kayak istilah pengiriman barang? Bingung kan? Takut lucunya ilang dan malah jadi garing jokes-nya. Eits, tenang aja, dalam buku “The Linguistic of Humor: An Introduction” (2020, h. 363) ada tips buat nerjemahin Pun dari Delabastita.
Pertama, “ST pun to TT pun” maksudnya bisa dilakuin dengan menerjemahkan Pun dari bahasa asal ke sesama Pun dalam bahasa sasaran. Pun dalam bahasa sasaran di sini tentu berbeda dengan Pun aslinya, tapi masih memiliki kemiripan dalam struktur formal, struktur semantik, dan fungsi leksikal. Kedua “ST pun to TT non pun” atau dengan nerjemahin Pun dalam bahasa asal ke yang bukan Pun di bahasa sasaran. Ketiga “ST pun to TT related rhetorical device,” yaitu nerjemahin Pun dari bahasa asal pake perangkat retorika yang masih berhubungan. Perangkat retorika disini maksudnya adalah repetisi, aliterasi, rima, ironi, paradox, dan lain-lain. Keempat “ST pun to TT omission.” Strategi ini dilakuin dengan cara ga nerjemahin Pun-nya sama sekali ke bahasa sasaran atau diilangin gitu aja tanpa diganti dengan Pun yang lain, perangkat retorika, ataupun alternatif lainnya. Strategi ini emang bikin konteks humornya ilang, tapi mau ga mau strategi ini harus dilakuin kalau emang Pun-nya terlalu sulit buat diterjemahin, ga penting, atau ga relevan sama bahasa sasaran. Kelima, “ST non pun to TT compensatory pun” Teknik ini dilakuin penerjemah kalau dalam teks aslinya ga ada permainan kata tapi dia merasa kalau Pun itu bisa gantiin konteks humor di bahasa asal, alhasil produk terjemahan lebih menarik dan tetep lucu. Keenam, “ST non pun to TT pun not present in ST (also compensatory)” atau dengan masukin konteks humor baru yang mengandung Pun yang sebelumnya ga ada di bahasa asal. Terakhir, dengan teknik editorial. Cara ini dilakuin dengan ngasih penjelasan lebih lanjut kayak catatan kaki, kata pengantar, dan opsi lainnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, udah tahu kan startegi apa aja yang bisa dilakuin buat nerjemahin humor yang ada permainan kata di dalamnya? Ternyata dalam prosesnya dibutuhin kreativitas dan pemahaman yang mendalam tentang kedua bahasa serta konteks budaya yang melingkupinya. Nah, sekarang yuk kalian coba terjemahin joke ini
pakai salah satu strategi Delabastita yang udah disebutin di atas. Ada yang bisa???
Anissa Trisna Ayu T., penulis dari Universitas Brawijaya & pemagang di Institut Humor Indonesia Kini / ihik3.com, lembaga kajian yang serius mengelola humor secara profesional.