Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Digitalisasi Teater: Cara Menikmati Seni di Tengah Pandemi
5 Desember 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Anisya Gustiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Duduk di ruang teater dengan pencahayaan yang redup didampingi kekasih atau kawan untuk menikmati pementasan. Hening, hanya suara dialog lakon yang menguasai ruang dan telinga. Masuk ke dalam alur cerita dan diakhiri puji serta apresiasi atas usaha tiap lakonnya. siapa yang tidak rindu dengan dengan suasana seperti itu?
ADVERTISEMENT
Selama pandemi berlangsung, ruang untuk menikmati dan menggerakkan ekspresi berkesenian mulai terbatas bahkan pandemi sempat meninabobokan hingga tertidur untuk beberapa waktu. Pandemik menyeret dan menghapus rencana yang telah disusun rapi oleh para pekerja dan pecinta seni. Namun, kegiatan seni salah satunya teater merupakan hal yang perlu diupayakan untuk terus hidup dalam situasi yang penuh ketidakpastian di tengah pandemi ini. Di masa kritis seperti ini, mencipta dan menikmati seni menjadi media untuk berkebebasan dan berperan sebagai pelipur lara, setuju?
Saya percaya, pandemi yang sekonyong-konyong ini bukanlah satu-satunya hal yang dapat meluluhlantakkan segalanya. Pandemi justru menjadi tantangan tersendiri bagi insan yang kreatif. Mereka yang mampu beradaptasi dengan keadaan, ia akan berkembang dan melakukan pembenahan pada praktik kreatifnya. Agaknya, sudah banyak hasil karya dari proses adaptasi di tengah pandemi melalui digitalisasi karya.
ADVERTISEMENT
Kelompok-kelompok teater yang ide kreatifnya tidak buntu, mereka terus melakukan inovasi dengan mempersembahkan pementasan dalam jaringan yang kemudian diolah menjadi sebuah video pementasan yang dapat dinikmati pada kanal YouTube oleh banyak orang dari berbagai titik lokasi, daerah sampai lintas negara. Meskipun bagi para pelaku atau aktor ini adalah hal yang sungguh tidak baik-baik saja, terasa ada yang kurang dan hampa karena tidak adanya penonton yang menjadi pemantik penghayatan dan semangat mereka dalam berinteraksi secara langsung di atas panggung. Selain itu bagi tim produksi, peralihan pertunjukan teater ke media digital punya banyak tantangan tersendiri, seperti kendala dalam teknis salah satunya.
Digitalisasi teater adalah alternatif upaya untuk tetap merawat seni di tengah segala keterbatasan ruang gerak. Dengan adanya digitalisasi pementasan teater siapa pun, dari mana pun, lintas pulau, lintas negara, bisa menikmati pementasannya meskipun tidak berkumpul dalam satu gedung yang sama. Yang saya rasakan sebagai penonton teater selama pandemi, saya tidak perlu memikirkan harus pergi menonton dengan siapa, harus memilih outfit yang mana, kemudian naik kendaraan apa untuk sampai ke lokasi pementasan.
ADVERTISEMENT
Teknologi digital benar-benar telah banyak memudahkan aktivitas dalam kehidupan kita. Dengan duduk di rumah atau ketika sedang sendiri di kamar tidur sambil rebahan kita sudah bisa menikmati pertunjukan teater sebagai satu upaya untuk merefresh pikiran. Platform digital menjadi pilihan yang sangat memungkinkan.
Saya merekomendasikan beberapa video teatrikal yang dapat pembaca tonton di YouTube secara gratis tapi seru sebagai cara untuk menikmati seni di tengah pandemi untuk kalian yang merasa kesepian dan bosan tak berkesudahan. Hehe.
1. Serial Musikal Nurbaya ini adalah video pertama yang saya rekomendasikan karena pengemasan kisah klasik menjadi lebih modern membuat penonton terhibur dengan nyaman.
https://youtu.be/WzFZket20EI
2. Malin Kundang
https://youtu.be/dZaRInn4Fno
3. ARKANTI
https://youtu.be/vLgsbZn7_dY
4. PANDEMI
https://youtu.be/qvRyb3oiT0Q
5. The Ethereal
ADVERTISEMENT
https://youtu.be/JF0KnhWhft4
Terima kasih sudah membaca dan selamat menikmati seni.
*sumber foto: Freepik.com