Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Sentuhan Kasih Brain Body Movement Method
17 Maret 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 3 April 2024 6:09 WIB
Tulisan dari Justicianna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, masih belum banyak pakar medis dan klinis di Indonesia yang melakukan penelitian Teknik Feldenkreis.
ADVERTISEMENT
Metode Feldenkreis adalah teknik pendekatan yang diterapkan untuk melatih kembali keseimbangan seseorang secara multi-dimensional, dimana seluruh bagian tubuh terlibat dalam setiap gerakan, termasuk mata, badan dan kaki, dan keseluruhannya memiliki konstribusi penting masing-masing untuk keseimbangan tubuh.
Sehingga, bukan hanya motorik, sensorik, dan sistem kognitif tubuh saja yang dilatih, tapi lebih dari itu, kemampuan untuk berinteraksi secara dinamis dengan lingkungan juga menjadi satu kesatuan.
Metode Feldenkrais pada prinsipnya merupakan proses pengembangan berpikir, perasaan, penginderaan, bersamaan dengan gerakan-gerakan lainnya, sebagai komponen yang saling terkait. Dengan demikian, untuk mengatasi masalah di salah satu bagian maka diperlukan keterlibatan dari seluruh bagian tubuh.
"Tercapainya keseimbangan yang efektif merupakan tugas multi-sistem dan multi-dimensi. Tidak hanya motorik, sensorik (termasuk propriseptif, visual, sistem vestibular) dan sistem kognitif tubuh yang terlibat, tetapi kemampuan untuk berinteraksi secara dinamis dengan lingkungan juga menjadi satu kesatuan." (J. Bernhardt and K. D. Hill:2005)
ADVERTISEMENT
Karena teknik yang diterapkan merupakan konsep kesatuan antara pikiran dengan tubuh inilah yang membuat Teknik Feldenkrais berbeda jika dibandingkan dengan pendekatan alternatif lainnya.
Body Movement Method (BMM) adalah pengembangan dari Teknik Feldenkrais. BMM menerapkan pendekatan latihan untuk meningkatkan self awareness seseorang dengan serangkaian proses learning (pembelajaran) terpadu melalui stimulasi yang dilakukan pada bagian sense (indera), movement (gerakan), feeling (rasa) dan thinking (pikiran).
Ralph S., dalam artikel ilmiah yang berjudul "An Overview of the Feldenkrais Method", (Adriana Elmes, Ed., in Press (1996), menyatakan bahwa, "Metode Feldenkrais merupakan suatu teknik pembelajaran yang mempelajari tentang cara bergerak dengan lebih bebas dan mudah, mengurangi stres yang ada di dalam tubuh, serta menghindari gerakan-gerakan yang dapat menyebabkan nyeri. Melalui gerakan yang gentle dan terarah akan meningkatkan kesadaran diri."
Perlu dipahami bahwa teknik BMM ini bukan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit, melainkan suatu metode scientific yang menetapkan tujuan (objective) yang terukur, guna membantu pasien agar dapat belajar lebih sadar dengan dirinya (self awareness) dan bergerak secara lebih efisien dengan teknik yang tidak menimbulkan rasa sakit ataupun nyeri.
ADVERTISEMENT
Penerapan metode BMM membantu mengurangi keterbatasan atau ketidaknyamanan sehingga dapat diterapkan secara luas. Namun perlu diperhatikan, bahwa BMM adalah teknik yang diterapkan untuk perubahan dalam jangka panjang, sehingga dalam pengertian dan praktiknya, metode ini bukan pengobatan untuk kondisi akut.
Praktisi profesional BMM menggunakan teknik verbal dalam setiap sesi untuk membimbing pasien, dengan urutan tertentu yang relatif sederhana dan gerakan yang nyaman. Setiap sesi pembelajaran, dilakukan dalam waktu 60-120 menit untuk memperoleh hasil yang optimal. Praktik dapat dilakukan sambil berbaring atau duduk.
Teknik BMM berbeda dengan gerakan yang biasa kita temui dalam latihan yoga, chi-kung, atau lainnya. Saat mengikuti latihan BMM, seorang pasien mendapat arahan untuk melakukan gerakan teratur secara lembut dan perlahan-lahan, penuh kasih sayang. Pasien bergerak sendiri sesuai kemampuannya, dan dengan kecepatan mereka sendiri, sesuai kebutuhan dan kondisi.
ADVERTISEMENT
Pasien biasanya berpikir bahwa rasa nyeri membuatnya sulit untuk bergerak. Berbanding terbalik dengan pendapat umum tersebut, teknik BMM justru mengajarkan pasien untuk menjadi lebih sadar dan belajar bergerak dengan lebih terampil, belajar teknik mengatasi rasa sakit, dan belajar menghindari gerakan yang tidak efektif.
Mengapa demikian? Karena proses pembelajaran dengan metode BMM memang menekankan teknik pendidikan yang kompatibel dengan semua perawatan medis yang sesuai, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kemajuan yang diperoleh setelah melakukan latihan tidak hanya menyenangkan bagi pasien yang lebih bebas bergerak dan menjadi seimbang, tetapi juga membahagiakan orang tua dan keluarga, bahkan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi praktisi yang secara profesional membantu mendampingi. (AMS/FHUAI)
ADVERTISEMENT