Konten dari Pengguna

Pentingnya Perawatan Paliatif bagi Pasien Kanker Payudara

Annabila Sukma Lestari
Mahasiswa, Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Jember
23 Oktober 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annabila Sukma Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Perawatan Paliatif bagi Pasien Kanker Payudara (https://www.freepik.com/premium-ai-image/pink-ribbon-hands_327291189.htm)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Perawatan Paliatif bagi Pasien Kanker Payudara (https://www.freepik.com/premium-ai-image/pink-ribbon-hands_327291189.htm)
ADVERTISEMENT
Kanker Payudara: Epidemiologi dan Faktor Risiko
Menurut (Rizky et al., 2024) kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua jenis kanker dengan prevalensi tertinggi yang terjadi pada wanita di Indonesia. Khususnya, kanker payudara menduduki peringkat pertama sebagai jenis kanker yang paling sering terjadi sekaligus penyebab utama kematian akibat kanker. Di tingkat global, terdapat tiga jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di seluruh kelompok usia dan jenis kelamin: 1) Kanker payudara mencatat 11,7% kasus baru dengan 6,9% berakhir pada kematian, 2) Kanker paru dengan 11,4% kasus baru dan 18% menyebabkan kematian, serta 3) Kanker kolorektal dengan 10% kasus baru dan 9,4% mengakibatkan kematian (GLOBOCAN, 2020). Menurut (WHO, 2021) jumlah kasus kanker payudara di seluruh dunia pada tahun 2020 mencapai 2,3 juta, dengan angka kematian global sebesar 685.000 jiwa. Di Indonesia, sekitar 49,52% dari total populasi adalah perempuan, yang setara dengan 136.361.271 dari total 275.361.267 penduduk (Pratiwi et al., 2024). Pada tahun 2022, terdapat 60.234 wanita di Indonesia yang didiagnosis dengan kanker payudara (Pratiwi et al., 2024). Faktor-faktor risiko kanker payudara meliputi riwayat keluarga, menarke dini, penggunaan kontrasepsi oral, konsumsi alkohol, paparan radiasi pengion saat perkembangan payudara, serta rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda awal, dan langkah pencegahan (Rizky et al., 2024). Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga berperan dalam meningkatkan risiko tersebut (Rizky et al., 2024).
ADVERTISEMENT
Peran Penting Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara
Deteksi dini kanker payudara sangat penting bagi keberhasilan pengobatan pasien. Ketika kanker payudara ditemukan dan ditangani sejak awal, peluang kesembuhan menjadi jauh lebih besar (Ginsburg et al., 2020). Berbagai metode radiologi dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, diantaranya adalah mamografi, ultrasonografi (USG), CT Scan, pemindaian tulang, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) (Pratiwi et al., 2024). Penanganan pada kanker payudara bisa berupa operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target (Arisanti et al., 2020). Namun, jika kanker telah berkembang ke stadium lanjut, kemoterapi sering kali menjadi pilihan utama (Arisanti et al., 2020). Pada kasus yang sudah mencapai stadium lanjut, prognosis sering kali kurang baik, sehingga perawatan paliatif lebih difokuskan pada pengelolaan gejala dan peningkatan kualitas hidup. Oleh karena itu, diagnosis dini sangat berpengaruh terhadap peluang bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Perawatan Paliatif: Definisi dan Tujuan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien serta keluarga mereka saat menghadapi penyakit yang mengancam jiwa melalui pencegahan dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dan penanganan dini, terutama terkait nyeri dan masalah lain, baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual (Hurai et al., 2024). Tujuannya bukan untuk penyembuhan, tetapi membantu pasien dan keluarganya mencapai kualitas hidup terbaik. Perawatan paliatif melihat kematian sebagai bagian alami dari kehidupan, tanpa berusaha mempercepat atau menunda proses tersebut. Selain itu, perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan keluhan lainnya, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, memungkinkan pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya, dan mendukung keluarga dalam menghadapi masa berduka (Hurai et al., 2024).
ADVERTISEMENT
Dukungan Psikologis dan Emosional dalam Perawatan Paliatif
Menurut (Romas et al., 2023) pasien kanker payudara sering menghadapi tekanan psikologis, seperti perasaan tidak berdaya, emosi yang intens, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Perawatan paliatif menyediakan dukungan psikologis yang membantu pasien mengatasi kondisi ini. Aspek spiritual juga sangat penting, karena banyak pasien merasa bingung tentang makna hidup mereka. Dengan bantuan perawatan paliatif, pasien lebih siap menerima kenyataan penyakit mereka dan menemukan kedamaian di tengah perjalanan hidup yang sulit.
Tantangan dalam Implementasi Perawatan Paliatif pada Kanker Payudara
Salah satu tantangan terbesar dalam penerapan perawatan paliatif adalah adanya pandangan bahwa perawatan paliatif hanya untuk pasien yang mendekati akhir hayat (Firmana & Anina, 2024). Padahal, perawatan paliatif idealnya diberikan sejak diagnosa pertama kali ditegakkan, bersamaan dengan terapi suportif lainnya, hingga akhir hayat, tujuan mencapai kualitas hidup yang optimal (Hurai et al., 2024). Selain itu, keterbatasan akses terhadap layanan, khususnya di daerah terpencil, juga menjadi kendala.
ADVERTISEMENT
Manfaat Perawatan Paliatif dalam Pengobatan Kanker Payudara
Menurut (Ariyanti et al., 2024) bahwa pasien kanker payudara yang menerima perawatan paliatif lebih awal memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima perawatan standar. Selain itu, perawatan ini membantu pasien dalam membuat keputusan medis yang kompleks terkait pengobatan dan perawatan akhir hayat. Manfaat perawatan paliatif yang jelas harus mendorong integrasi perawatan ini sejak tahap awal diagnosis kanker payudara hingga stadium lanjut. Penerapannya tidak hanya mengurangi penderitaan fisik, tetapi juga membantu pasien dalam menghadapi tantangan psikologis dan emosional, yang sering kali lebih berat daripada gejala fisik.
Kesimpulan
Perawatan paliatif dalam kasus kanker payudara merupakan pendekatan holistik yang sangat penting untuk mendukung pasien, khususnya mereka yang berada pada stadium lanjut. Walaupun pengobatan kuratif tetap menjadi prioritas utama, perawatan paliatif berperan dalam meringankan gejala fisik, seperti nyeri, sekaligus memberikan dukungan psikologis, emosional, dan spiritual yang sangat dibutuhkan oleh pasien. Manfaat dari perawatan ini sangat jelas, mulai dari peningkatan kualitas hidup hingga membantu pasien dalam membuat keputusan terkait perawatan akhir hayat. Sayangnya, tantangan yang masih dihadapi adalah pandangan keliru bahwa perawatan paliatif hanya diberikan kepada pasien yang mendekati akhir hayat, padahal perawatan ini seharusnya dimulai sejak diagnosa awal, bersamaan dengan terapi suportif lainnya, untuk memastikan kualitas hidup yang optimal hingga akhir hayat. Ditambah lagi, keterbatasan akses ke layanan di wilayah terpencil juga menjadi hambatan serius. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan, serta kebijakan yang memperluas akses layanan, harus menjadi prioritas agar setiap pasien kanker payudara dapat merasakan sepenuhnya manfaat perawatan paliatif ini. Perawatan paliatif tidak hanya memperpanjang harapan hidup, tetapi juga memberikan kenyamanan dan makna bagi pasien dalam menjalani hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Referensi
Arisanti, J. P., Saptarina, N., & Andarini, Y. D. (2020). Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi pada Penderita Kanker Payudara di RSUP dr. Seoradji Tirtonegoro periode 2018. Pharmasipha, 4(2), 1-8.
Ariyanti, K. Y., Afiyanti, Y., & Maria, R. (2024). Pengaruh Perawatan Paliatif terhadap Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara. Journal of Telenursing (JOTING), 6(1), 613-621.
Firmana, D., & Anina, H. N. (2024). Perawatan Paliatif pada Pasien Kanker. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika.
Ginsburg, O., Yip, C. H., Brooks, A., Cabanes, A., Caleffi, M., Dunstan Yataco, J. A., Gyawali, B., McCormack, V., McLaughlin de Anderson, M., Mehrotra, R., Mohar, A., Murillo, R., Pace, L. E., Paskett, E. D., Romanoff, A., Rositch, A. F., Scheel, J. R., Schneidman, M., Unger-Saldaña, K., Vanderpuye, V., … Anderson, B. O. (2020). Breast Cancer Early Detection: A Phased Approach to Implementation. Cancer, 126 Suppl 10(Suppl 10), 2379–2393. https://doi.org/10.1002/cncr.32887
ADVERTISEMENT
GLOBOCAN - World Health Organization (WHO). (2020). Estimated Number of Deaths in 2020, Both Sexes, All Ages. International Agency For Research On Cancer, 144, 100.
Hurai, R., Laksono, R. D., Rokhmiati, E., Febriana, D., Fitriyanti, D., Natalia, S., Fithriyyah, Y. N., Sari, I. P., Ismiati, T. T., & Widhawati, R. (2024). Buku Ajar Keperawatan Paliatif. Cetakan Pertama. Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Pratiwi, L., Ambarsari, A., Fijri, B., Qomariyah, Mariyana, W., & Puspita, N. V. I. (2024). Mengenal Mencegah Kanker Payudara: Sudut Pandang Teori & Penelitian. Cetakan Pertama. Jawa Barat: CV Jejak.
Rizky, A., Hastuti, L., & Arfan, I. (2024). Peningkatan Kesadaran dan Keterampilan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kalangan Remaja Putri. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 5(4), 805-812.
ADVERTISEMENT
Romas, A. N., Anggraini, N. L., & Nisa, F. U. (2023). Identifikasi Risiko Bahaya Psikososial pada Pekerja yang Menderita Kanker Payudara. Journal of Industrial Innovation and Safety Engineering, 1(1), 27-32.
WHO. (2021). Breast Cancer. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer (Diakses pada Tanggal 21 Oktober 2024).