Puncak Sosok Pamerkan Eksotisme

Annisa Suci S
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
28 November 2022 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Suci S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puncak Sosok dengan City View dan Live Music. Photo by Annisa Suci S.
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Sosok dengan City View dan Live Music. Photo by Annisa Suci S.
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebetulnya apa sih yang membuatnya jadi ‘istimewa’? Daerah dengan luas 3,186 km² tak hanya punya Malioboro yang selalu jadi legenda, cita rasa manis pada Gudeg yang sulit dilupa, atau Bakpia yang selalu jadi pilihan oleh – oleh untuk keluarga. Yogyakarta juga tak selalu tentang Parangtritis atau café estetik, banyak keindahan alam yang dapat jadi pilihan untuk healing bersama teman – teman.
ADVERTISEMENT
Ketinggian dan suguhan panorama adalah perpaduan ajib untuk melepaskan penat, Puncak Sosok adalah opsi tepat. Tempat wisata yang telah dibuka sejak 2018 ini, dulunya hanyalah bukit terbengkalai di Padukuhan Jambon, Kapanewonan Bawuran, Kapanewonan Pleret, Bantul, Yogyakarta. Puncak Sosok dulunya digunakan masyarakat setempat untuk menggembala karena banyaknya ilalang yang cocok untuk jadi pakan ternak. Namun tak diduga, setelah adanya spot selfie banyak pesepeda yang mulai tracking dan mengambil foto di Puncak Sosok.
Tak hanya satu atau dua orang yang menyadari indahnya Puncak Sosok, pengunjung semakin ramai berdatangan. Kemudian pada 2018, wisata Puncak Sosok resmi dibuka. Meskipun pengunjung mampu melebihi 1000 orang setiap harinya, pengelola Puncak Sosok tak pernah mematok tarif masuk kepada pengunjung hingga saat ini. Jangan salah, walaupun pengelola tak mematok harga, pemasukan mereka tak terkira. Kisaran pemasukan dari juru parkir saja diperkirakan mencapai Rp800.000 ribu per hari.
Lampu jalan pada Puncak Sosok. Photo by Annisa Suci S.
Pondok – pondok juga dibangun pengelola untuk masyarakat sekitar berjualan makanan, minuman, hingga jasa sewa tikar. Makanan dan minuman yang dijual pun sangat mendukung suasana puncak, seperti lemon tea panas dan jagung bakar yang mampu menghangatkan badan, juga nasi bakar, tahu walik, bakso tusuk, hingga sempol ayam yang membuat perut kenyang. Masyarakat sekitar juga merasa terbantu, pendapatan dari usaha UMKM mereka meningkat pesat setelah hadirnya wisata Puncak Sosok.
ADVERTISEMENT
Setiap malam saat cuaca cerah, Puncak Sosok suguhkan live music. Siapa saja diperbolehkan untuk mengadakan pertunjukan musik atas izin pengelola wisata. Adanya pentas musik di puncak menambah rasa ‘berbagi’ kebahagiaan kepada orang – orang yang berada di tempat yang sama walau tidak saling mengenal satu sama lain. Puncak Sosok adalah paket komplit untuk healing.
Live music Puncak Sosok. Photo by Annisa Suci S.
“Salah satu spot sunset terbaik bagi orang – orang yang gemar nongkrong sembari mendengarkan musik, ngemil, dan ngobrol,” ujar Imam, salah satu pengunjung. Testimoni dari pengunjung membuat Puncak Sosok semakin eksis. Fasilitas komplit seperti luasnya lahan parkir, terdapatnya tempat jajan, adanya mushola, dan toilet sangat menunjang kenyamanan wisatawan.
Wisata Puncak Sosok mulai beroperasi mulai dari pukul 3 sore saat weekdays dan pukul 6 pagi saat weekend. Saat malam, pengunjung disuguhkan dengan gemerlap lampu dari city view. Saat sore, pengunjung dapat menikmati sunset ditemani angin, pemandangan bukit, dan camilan. Bagi penggemar sepeda dan tracking, anda bisa melakukan keduanya sekaligus di Puncak Sosok dengan leluasa.
ADVERTISEMENT
Wisata alam dengan pemandangan ajib dan tetap mempertahankan local taste menjadi menu liburan yang menarik. Apalagi, jika tarif masuk mengusung tema ‘seikhlasnya’. Sebuah konsep yang sangat bersahabat dengan kantong pengunjung. Puncak Sosok tak hanya miliki eksotisme, namun juga menjadi pematik ekonomi warga sekitar.