Di Balik Sang Juara Olimpiade, From Zero to Hero

Apri Damai Sagita Krissandi
Mahasiswa S3 Universitas Sebelas Maret dan Dosen Universitas Sanata Dharma
Konten dari Pengguna
4 Maret 2023 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apri Damai Sagita Krissandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segala usaha dan proses yang serius tak akan mengkhianati hasil. Dalam helatan olimpiade literasi dan numerasi di Universitas Serang Raya (Unsera), Selasa, 28 Februari 2023 lalu, SMA N 4 Cilegon memborong juara 1, 2, untuk kategori literasi dan juara 1, 3 untuk kategori numerasi.
ADVERTISEMENT
Keempat siswa tersebut adalah Sabila Nadifa (Juara 1 Literasi), Elsa Laurensa (Juara 2 Literasi), Dewi Santika (Juara 1 Numerasi), dan Arya Aditya (Juara 3 Numerasi). Selain mendapat hadiah, piagam, dan uang pendidikan, pemenang olimpiade juga mendapatkan tawaran beasiswa full dari Unsera.
Dokumentasi Pribadi
Olimpiade literasi dan numerasi tingkat SMA di Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten, PT. FKS Multi Agro, dan Universitas Serang Raya (Unsera). Olimpiade dilaksanakan di Gedung Rachmatoellah Convention Hall Unsera dan diikuti 428 siswa dari 134 sekolah.
Dokumentasi Pribadi
Keempat siswa SMA N 4 Cilegon mampu bersaing di antara gempuran nama besar sekolah-sekolah di Provinsi Banten. Usaha yang keras dari siswa-siswinya mampu membuktikan keuletan dan ketekunan akan membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Sosok di balik keberhasilan siswa SMA N 4 Cilegon adalah 4 mahasiswa magang dari Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta. Melalui program internship merdeka belajar, mereka mendampingi siswa dalam literasi dan numerasi sejak Oktober 2022.
Ialah Valerius Riko Hernawan (mahasiswa PGSD USD), Kiky Meiliani Raharjo (mahasiswa PGSD USD), Nadie Dwi Wahyuni Astari Napu (mahasiswa Pend. Kimia USD), dan Maria Imaculata Rupa (mahasiswa Pend. Kimia USD) yang mendampingi proses belajar siswa dengan intensif.
Keempat Mahasiswa USD yang Mendampingi, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sebagai calon guru, keempat mahasiswa USD membuktikan kemampuan yang didapat selama perkuliahan dan mampu menghantarkan keempat siswa SMA N 4 Cilegon menjuarai olimpiade literasi dan numerasi di Provinsi Banten.
Metode yang digunakan adalah dengan membiasakan siswa membaca pemahaman dan berlatih berpikir dengan level HOTS (Higher Order Thinking Skill). Indonesia memiliki level rendah dalam kemampuan HOTS ini. Terbukti dengan skor PISA (Programme for International Student Assessment), dari 74 negara, Indonesia menempati urutan ke enam dari bawah. Kemampuan literasi siswa Indonesia tergolong rendah.
ADVERTISEMENT
Di SMA 4 Cilegon dibiasakan mengkaji secara mendalam berbagai artikel kekinian. Proses diskusi dilakukan untuk mengupas secara kritis isi bacaan. Siswa juga diajarkan untuk memahami logika numerik dalam sebuah teks.
Setelahnya, siswa dilatih menjawab soal-soal dengan berbagai bentuk seperti; pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, uraian, benar-salah, dan sebagainya. Selain metode tersebut, kedekatan personal juga diberikan kepada siswa.
Dokumentasi Pribadi
Mahasiswa bahkan melayani pertanyaan via WA hingga larut malam. Siswa sangat antusias, bahkan tidak bisa tidur jika jawaban soal belum masuk di logika mereka. Praktik baik yang dapat menjadi contoh proses pendidikan di Indonesia.
Dalam kurikulum merdeka, proses ini disebut pendidikan berdiferensiasi. Pendidik idealnya mengenal siswa satu dengan yang lain sesuai karakter dan keunikan masing-masing. Ketika sudah kenal mendalam, perlakuan pada masing-masing siswa dibedakan sesuai karakternya. Pendidik tidak diperbolehkan menghakimi tanpa tahu mendalam problematika siswanya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang humanis memang menjadi masalah di Indonesia. Guru yang mencintai peserta didik dengan tulus perlu digelorakan kembali. Sekali lagi selamat atas keberhasilan SMA N 4 Cilegon dalam olimpiade literasi dan numerasi. Sekolah yang tak pernah diperhitungkan dalam ajang kompetisi keilmuan, from zero to hero.