The Asset Manager : Adu Inovasi Skema Terbaik Pengembangan Aset

Apriana Susaei
ASN pada Kementerian ESDM
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2022 6:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apriana Susaei tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kategori Maestro dalam Kompetisi The Asset Manager Tahun 2022 (dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kategori Maestro dalam Kompetisi The Asset Manager Tahun 2022 (dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Pengumuman juara pada malam grand final The Asset Manager Tahun 2022 di Yogyakarta, membebaskan rasa gelisah di raut muka para peserta.
ADVERTISEMENT
Harapan dan kelegaan setidaknya telah berkelindan, membuncah sempurna di dada peserta pada akhir puncak acara tersebut.
The Asset Manager merupakan kompetisi adu konsep, ide, kreativitas dan inovasi maupun pendekatan baru dalam mengoptimalisasi aset negara yang diselenggarakan setiap tahun oleh Lembaga Aset Manajemen Negara (LMAN), Kementerian Keuangan.
Dalam setiap babaknya, dari tahap seleksi sampai dengan semifinal, para peserta ditantang untuk memberikan masukan skema pengembangan aset yang optimal pada aset-aset yang dikelola oleh LMAN.
Pada babak grand final, para peserta ditantang untuk memberi masukan skema pengembangan aset yang terbaik di Kawasan Borobudur Highland yang dikelola oleh Badan Otorita Borobudur.
Hal ini sejalan dengan tema yang diusung pada gelaran The Asset Manager Tahun 2022, yaitu mewujudkan ekonomi tangguh melalui optimalisasi aset guna mendukung UMKM, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
ADVERTISEMENT
Waktu yang diberikan untuk menganalisis skema optimalisasi aset pada setiap babak dapat dikatakan cukup singkat. Pada babak semifinal maupun grand final, para peserta hanya diberikan waktu tiga sampai empat hari sebelum maju untuk presentasi.
Para peserta diharapkan mampu menganalisis aspek pasar, fisik, legal maupun finansial terhadap rencana bisnis dan pengembangan aset yang diusulkan.
“Mata panda” dan muka kusut menjadi pemandangan umum para peserta, mengingat tantangan menulis usulan inovasi tersebut selalu meningkat di setiap babak, berturut-turut.
Semangat dan kerja keras para peserta dalam menghasilkan konsep dan inovasi tersebut harus berbanding lurus dengan strategi untuk mengambil hati para juri pada saat presentasi.
Kompetisi ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: kategori Maestro yang terdiri dari pengelola aset di Kementerian atau Lembaga, Badan Layanan Umum (BLU) Non Kawasan dan Pemerintah Daerah. Sedangkan kategori lainnya, kategori Master terdiri dari pengelola aset dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BLU Kawasan.
ADVERTISEMENT
Penulis akhirnya diumumkan menjadi juara kedua untuk kategori Maestro. Penghargaan ini terasa spesial karena tahun ini merupakan tahun perdana tempat penulis bekerja ikut serta dalam kompetisi The Asset Manager.
Shifting Paradigm
Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong pengelola aset untuk bertransformasi dari hanya sekadar mencatat dan melaporkan aset, kemudian mampu mencetak catatan kontribusi atas penggunaan aset tersebut.
Pengelola aset diharapkan mampu untuk mengubah paradigma (shifting paradigm) pengelolaan aset terutama di Kementerian atau Lembaga.
Para pengelola aset saat ini diharapkan mampu untuk mengidentifikasi aset-aset yang berpotensi untuk dioptimalkan.
Aset yang menjadi alat fiskal diharapkan mampu “berkeringat” menghasilkan kontribusi positif terhadap pemulihan ekonomi nasional secara kuat dan cepat.
Kontribusi tersebut diharapkan mampu bermuara pada manfaat sosial dan finansial maupun ekonomi negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada masa yang akan datang tantangan pengelolaan aset akan lebih banyak, terutama saat perpindahan Ibu kota Negara.
Para Asset Manager dituntut untuk memberikan inovasi pemanfaatan terhadap aset-aset pemerintah yang akan ditinggalkan saat pindah ke ibukota baru.
Menurut Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, DJKN Kemenkeu, ada 1.400 Triliun nilai aset di Jakarta, 400 Triliunnya bisa dimanfaatkan. Inovasi dan ide pemanfaatan terbaik atas optimalisasi aset-aset yang ditinggalkan tersebut mutlak dilakukan.
Tiga hal pokok yang perlu dijabarkan dalam pengelolaan aset tersebut diantaranya adalah: highest dan best use, harus ada revenue, yang terakhir ada cost efficiency.
Lesson learnt
Bagi para peserta, ajang ini merupakan ajang sharing knowledge dan informasi. Namun di sisi lain, peserta juga harus mampu “melihat” potensi sebuah aset untuk dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian peserta, ajang ini merupakan wahana pembelajaran (lesson learnt) keterampilan melakukan presentasi, public speaking, penguasaan panggung, kemampuan menganalisis maupun penguasaan materi.
Kompetisi ini juga mendorong seluruh peserta untuk terus belajar, ada banyak materi dan literatur yang harus dipelajari dan diolah dalam waktu singkat.
Berbagai prespektif keilmuan dalam mengelola aset banyak yang perlu dipertimbangkan.
Kemampuan menggali informasi dari narasumber, kualitas diskusi dan kerjasama dalam tim serta mental baja merupakan prerequisite dalam menghasilkan karya yang luar biasa.
Ada masa-masa di mana kami hampir menyerah, namun kami dituntut kembali tersadar agar tak tentu arah.
Ada masa di mana kami harus melawan "kodratiah", malam-malam kami gunakan untuk bekerja membuat makalah. Segelas kopi yang kami tenggak rasanya tak cukup untuk melawan mata yang sudah mulai lelah.
ADVERTISEMENT
The Asset manager mungkin telah berakhir. Namun kerja keras, cara-cara cerdas maupun kolaborasi dari pengelola aset tidak pernah berakhir, agar aset negara jangan sampai diam lalu terparkir.
Untuk itu, mari mulai berpikir.