Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
PMM Mahasiswa UMM Meriahkan HUT RI Dengan Lomba Pemersatu Masyarakat Desa
22 Agustus 2020 19:11 WIB
Tulisan dari Ardian Irfandani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prorgam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau PMM merupakan program yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Program ini bertujuan agar mahasiswa dapat berinteraksi dan membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Salah satu program yang diselenggarakan oleh kelompok 73 yang berlokasi di Desa Binor Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75 dengan lomba-lomba. Hari kemerdakaan tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi bukan berarti masyarakat tidak dapat merayakannya. Mahasiswa UMM beserta karang taruna desa berinisiatif untuk tetap dapat merayakannya dengan kegiatan lomba yang aman dari virus namun dapat mempererat kerukunan masyarakat desa.
ADVERTISEMENT
Beberapa lomba yang diadakan oleh mahasiswa binaan Rahadi (Dosen Ilmu Komunikasi UMM) bersama karang taruna Binor yaitu lomba masukkan paku ke dalam botol dan e-sport Mobile Legend. Lomba yang diadakan pada tanggal 16 Agustus tersebut terlaksana dengan meriah. Banyak anak-anak dan ibu-ibu turut serta mengikuti perlombaan. Lomba pertama dimulai dengan lomba memasukkan paku ke dalam botol. Peserta dari lomba tersebut diikuti oleh anak-anak TK dan SD. Paku diikatkan ke pinggang peserta dengan tali. Peserta diharuskan memasukkannya ke dalam botol dengan menghadap ke belakang. Meski terdengar mudah, tak sedikit peserta yang merasa kesulitan saat mencobanya. Suara tawa pun turut menyempurnakan kegiatan ketika melihat ekspresi peserta yang merasa kesal tak dapat memasukkan paku tersebut.
ADVERTISEMENT
Lomba yang juga tak kalah seru ialah Mobile Legend. Lomba ini diadakan saat malam hari berlokasi di kantor desa. Segenap panitia pun menyiapkan proyektor agar acara semakin meriah dengan penonton yang memang menyukai game tersebut. Bukan hanya kaum remaja, karena rasa penasaran beberapa orang tua juga turut hadir. Para peserta termasuk penonton bersorak kencang mendukung tim jagoan masing-masing agar menjadi juara. Kemudian tepat pada tanggal 17 Aguustus, final pun digelar di kafe Bohay dan disaksikan oleh banyak penonton yang juga merupakan pengunjung kafe. “Adanya esport ML dapat mempererat silaturahmi dan kerukunan antar warga baik dusun Pesisir, Krajan, dan Kelompangan. Ya, walaupun berbeda dusun, mereka berpartisipasi dalam game tersebut dengan sportivitas yang tinggi. Harapan untuk ke depannya, lomba MLBB ini dilaksanakan tidak hanya dalam kegiatan 17 Agustusan saja, tetapi dalam event yang lain juga,” ucap Syarif, pemenang lomba e-sport tersebut.
ADVERTISEMENT