Konten dari Pengguna

Konsep Matematika dalam Dialog Plato

Ardiyani Sekarningrum
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
6 Mei 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardiyani Sekarningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sejarah filsafat, karya-karya Plato menawarkan perspektif yang beragam. Tidak hanya pandangan dunia etika dan politik tetapi juga wawasan bidang matematika. Dalam dialognya, Plato mengeksplorasi konsep-konsep matematika seperti bilangan, geometri, dan aritmatika dengan cara yang menarik dan berwawasan luas. Melalui karya seperti “The Republic” dan “Timaeus”, ia menyajikan pandangan filosofis tentang sifat dasar realitas matematika.
Ilustrasi Plato sumber: shutterstock.com

Realitas Matematika

ADVERTISEMENT
Realitas matematika merupakan konsep filosofis yang mengeksplorasi sifat ontologis objek matematika. Pertanyaan mendasarnya adalah apakah objek matematika seperti angka, bentuk geometris, dan struktur aljabar ada secara independen dari pikiran manusia, atau hanya sekedar konstruksi mental atau linguistik?
Salah satu pendekatan realisme matematika adalah realitas matematika, yang menyatakan bahwa objek matematika adalah nyata dan ada secara independen dari pikiran manusia. Menurut pandangan ini, bilangan dan struktur matematika merupakan entitas yang ada di alam semesta, sama seperti benda fisik lainnya. Realiras matematika menyatakan bahwa kita menemukan, bukan menciptakan, kebenaran matematika.
Filsafat matematika juga mengeksplorasi pertanyaan tentang hakikat kebenaran matematika. Apakah kebenaran matematika bersifat objektif atau subjektif? Realitas matematika cenderung menyatakan bahwa kebenaran matematika adalah obyektif, karena objek matematika itu sendiri ada secara independen dari pikiran manusia. Di sisi lain, pendekatan anti-realis cenderung memandang kebenaran matematika sebagai konvensi atau produk aturan dan regulasi buatan manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam pemikiran Plato, realitas matematika memainkan peran penting. Dia menyatakan bahwa objek-objek matematika, seperti bentuk geometris dan angka adalah Bagian dari Ide-Ide yang sempurna yang ada dalam dunia yang lebih tinggi dan abstrak. Bagi Plato, objek-objek matematika ini memiliki realitas yang lebih tinggi daripada dunia fisik yang terbatas yang kita alami.
Namun, realitas matematika tetap menjadi subjek perdebatan dan penelitian yang intens dalam filosofi matematika. Pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, sifat, dan kebenaran matematika tetap menjadi tantangan filosofis yang menarik, dan kontribusi dari berbagai pemikir dan aliran pemikiran terus membentuk dan memperdalam pemahaman kita tentang realitas matematika.

Pemikiran Filosofis Plato Mengenai Bilangan dan Bentuk

Filsafat bilangan dan bentuk merupakan salah satu topik paling menarik dalam sejarah pemikiran manusia. Konsep ini telah menjadi bahan refleksi dalam banyak tradisi filosofis yang berbeda, dari zaman kuno hingga zaman modern. Plato adalah salah satu pemikir kuno paling terkenal di bidang ini.
ADVERTISEMENT
Plato, seorang filsuf Yunani kuno, menganggap angka dan bentuk sebagai entitas yang melekat pada realitas itu sendiri. Baginya, angka dan bentuk bukan sekedar alat untuk mengukur atau mendeskripsikan dunia fisik namun merupakan aspek fundamental dari struktur realitas yang lebih dalam. Menurut Plato, angka dan bentuk adalah bagian dari Ide sempurna, yang ada di dunia abstrak yang lebih tinggi.
Dalam karya seperti “The Republic” dan “Timaeus,” Platon menjelaskan pandangannya tentang hubungan antara bilangan, bentuk, dan realitas. Plato percaya bahwa objek matematika nyata, seperti angka dan bentuk geometris, adalah ekspresi ide yang sempurna. Misalnya, Plato percaya bahwa segitiga yang kita lihat di dunia fisik hanyalah bayangan dari segitiga sempurna yang ada di dunia yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sebenarnya bukan sekedar alat untuk mengukur dunia fisik tetapi juga pandangan terhadap realitas yang lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Filosofi bilangan dan bentuk juga erat kaitannya dengan konsep-konsep seperti proporsi, harmoni dan simetri. Plato percaya bahwa alam semesta diatur oleh prinsip matematika tentang harmoni dan proporsi. Pandangan ini tercermin dalam dialog “Timaeus” yang menjelaskan terbentuknya alam semesta sebagai hasil perpaduan unsur-unsur geometri yang proporsional dan terukur.
Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan Plato tentang matematika. Kritikus mengemukakan bahwa konsep Plato tentang Bentuk yang sempurna dan dunia idealisasi mungkin terlalu abstrak dan tidak dapat diuji secara empiris. Mereka menegaskan bahwa matematika seharusnya lebih diakui sebagai alat untuk memodelkan dan memahami fenomena alamiah, bukan sebagai jendela ke dunia yang lebih tinggi.
Namun, kontribusi Plato terhadap pemikiran matematika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sejarah filsafat dan sains. Pendekatan filosofisnya terhadap matematika telah menginspirasi banyak pemikir dan ahli matematika dari zaman kuno hingga saat ini. Bahkan di era modern, diskusi tentang hubungan antara matematika dan realitas, khususnya dalam konteks kuantum dan kosmologi, terus berlanjut, mencerminkan relevansi warisan filosofis Plato dalam dunia matematika yang kompleks dan beragam ini.
ADVERTISEMENT