Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Special Edu: Aplikasi AR untuk Pendampingan Pembelajaran Anak Tunagrahita
30 Oktober 2024 6:55 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ardiyani Sekarningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim pengabdian yang terdiri dari Idhoofiyatul Fatin sebagai Ketua Tri Kurniawati dan Muhamad Amirul Haq sebagai anggota bekerjasama dengan SLB Karya Bhakti Surabaya dalam rangka melakukan pendampingan pembelajaran kepada anak Tunagrahita. Program ini merupakan pendanaan dari Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dengan nomor kontrak 008/SP2H/PKM-BATCH.2/LL7/2024, 023/II.3.SP/LPPM/VI/2024.
Idho dan Tim membuat alat inovasi berupa aplikasi mobile yang dinamakan Special Edu dan di Integrasikan dengan Augmented Reality (AR) yang dapat membantu siswa tunagrahita (slow learner) untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Latar belakang adanya program ini adalah keresahan guru SLB Karya Bhakti terkait dengan:
ADVERTISEMENT
1. Kemampuan Belajar Siswa
SLB Karya Bhakti Surabaya belum memiliki strategi yang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, sehingga siswa di SLB Karya Bhakti masih menjadi slow learner dalam belajar membaca, menulis dan berhitung di kelasnya. Siswa SLB Karya Bhakti Surabaya tidak membaca huruf abjad dan mengeja seperti anak pada umumnya, mereka hanya bisa membaca kata berpola seperti a-ba-ca da sampai kata ha saja. Kemampuan tersebut masih dikatakan rendah dan belum mencapai standarisasi. Karena siswa tunagrahita lambat dalam menerima materi, guru juga tidak berharap banyak dalam proses pembelajaran, karena siswa tunagrahita disana juga memiliki keragamannya masing-masing. Mengatasi slow learner yang terjadi pada siswa SLB Karya Bhakti Surabaya sudah diupayakan oleh mitra dengan cara menerapkan kurikulum merdeka. Namun, sekolah masih belum menerapkan kurikulum tersebut secara sistematis dan terukur karena belum tersedianya media pembelajaran efektif yang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dan dapat membantu mengatasi slow learner yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
2. Media Pembelajaran Konvensional
SLB Karya Bhakti Surabaya juga membutuhkan sentuhan teknologi digital dalam proses belajar mengajarnya karena siswa di sekolah kesulitan mempertahankan fokus belajar jika lebih dari 30 menit. Media pembelajaran yang digunakan masih konvensional yaitu LCD dan lembar kerja siswa, itupun jarang digunakan karena belum adanya bahan ajar yang tepat untuk disampaikan kepada siswa tunagrahita. Belum ada modul pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum pendidikan khusus yang menyebabkan siswa di sekolah masih mengalami slow learner. Modul pembelajaran yang dimiliki hanya berisi uraian materi dan gambar-gambar yang sulit diinterpretasikan oleh siswa di SLB Karya Bhakti Surabaya, seperti pada gambar 5 yang merupakan salah satu lembar kerja yang digunakan. Modul pembelajaran yang digunakan seharusnya dapat membantu memberikan panduan untuk pembelajaran visualisasi nyata kepada siswa tunagrahita.
ADVERTISEMENT
3. Metode pembelajaran Konvensional
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru SLB Karya Bhakti Surabaya juga merupakan metode konvensional seperti ceramah dan praktik secara otodidak. Metode tersebut tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan belajar bagi siswa di sekolah karna anak tunagrahita cukup sulit untuk memahami atau menangkap informasi yang diberikan secara langsung. Anak-anak tunagrahita seringkali memerlukan pembelajaran khusus untuk membantu mengatasi slow learner yang dimiliki, terlebih dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan baik dari segi fasilitas, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang diterapkan di sekolah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.
Berdasarkan masalah diatas, tim PKM bersama mitra menyepakati poin solusi yaitu 1) memberikan sosialisasi dan pelatihan bagi guru di SLB Karya Bhakti mengenai cara memahami pola komunikasi siswa tunagrahita melalui pendekatan individual. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kebutuhan siswa tunagrahita sehingga dapat membantu mengatasi slow learner pada siswa tunagrahita dalam belajar membaca kata, menulis dan berhitung 2) memberikan pelatihan bagi guru mengenai pembelajaran PAIKEM sehingga pembelajaran tidak monoton 3) menciptakan inovasi media pembelajaran berupa aplikasi Special Edu untuk mengatasi slow learner siswa tunagrahita di SLB Karya Bhakti Surabaya. Aplikasi ini berisi materi pembelajaran yaitu belajar membaca, menulis dan berhitung berbasis augmented reality dalam memenuhi kegiatan belajar mengajar setiap hari, serta dilengkapi dengan modul pembelajaran.
Aplikasi Special Edu sendiri berisi tentang Special Edu berbasis augmented reality untuk siswa SLB Karya Bhakti Surabaya. Aplikasi Special Edu berisi tentang materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum merdeka berbasis augmented reality serta dilengkapi modul pembelajaran agar siswa tunagrahita lebih tertarik pada materi pembelajaran. Aplikasi tersebut dapat memudahkan siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran yang ada di sekolah. Materi pembelajaran yang diambil dalam PKM ini difokuskan pada materi belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aplikasi Special Edu yang dilengkapi dengan modul pembelajaran akan memudahkan guru sekolah untuk meningkatkan metode belajar menjadi PAIKEM sehingga membuat siswa semangat untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Modul pembelajaran berisi materi yaitu; Pertama, materi membaca yang dibagi menjadi 2 sub materi yaitu cara membaca kata berpola dan cara menyusun kata. Kedua, materi menulis yang dibagi menjadi 2 sub-materi yaitu menyalin kata dan menebali huruf. Ketiga, materi berhitung yang dibagi menjadi 2 sub-materi yaitu penjumlahan dan pengurangan. Modul yang dibuat dilengkapi dengan marker di setiap halamannya. Setelah itu, Aplikasi Special Edu berbasis augmented reality akan menangkap marker pada modul pembelajaran, kemudian menampilkan video animasi dan audio visual yang membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Sehingga, cara kerja aplikasi ini digunakan bersamaan dengan modul pembelajaran, di halaman utama aplikasi akan ada 3 pilihan materi yaitu Membaca, Menulis, dan Berhitung.
Setelah proses uji coba selesai dan perbaikan media telah dilakukan, maka tim mengimplementasikan media tersebut kepada para siswa tunagrahita. Siswa merasa senang dan antusias dalam belajar menggunakan aplikasi special edu karena ada banyak visualisasi huruf, gambar, dan angka yang tidak membuat siswa merasa bosan. Diakhir kegiatan Askim, M.MPd memberikan testimoni terhadap aplikasi yang telah dibuat menurutnya modul belajar yang diberikan sangat relevan untuk membantu siswa belajar membaca khususnya dalam membaca pada penekanan huruf kononan dan vokal. Aplikasi yang dibuat juga membuat siswa merasa antusias dalam pembelajaran karena visualisasi materi yang menarik sehingga memudahkan siswa memahami materi dengan baik, meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar membaca kata, melatih fokus siswa dalam menerima pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Program ini terlaksana berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu kami tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang telah membantu pembiayaan program pengabdian ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada SLB Karya Bhakti Surabaya yang telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini, serta memberikan sarana dan fasilitas berupa tempat dan ruang pertemuan.