Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Energi Surya dan Penyimpanan Energi dalam Sistem Energi Terbarukan
28 Maret 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ardyan Whillas Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah meningkatnya kebutuhan energi global dan semakin menipisnya cadangan energi fosil, pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi yang sangat relevan dan mendesak. Salah satu bentuk energi terbarukan yang paling menjanjikan adalah energi surya. Energi ini bersumber dari sinar matahari yang jumlahnya melimpah dan tersedia secara gratis hampir di seluruh wilayah dunia, termasuk Indonesia yang dikenal sebagai negara tropis dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Energi surya bekerja dengan memanfaatkan efek fotovoltaik, di mana panel surya mengubah sinar matahari langsung menjadi energi listrik. Teknologi panel surya terus berkembang, dari jenis monokristalin dan polikristalin hingga panel tipis (thin-film), yang semuanya memiliki karakteristik dan efisiensi masing-masing. Panel surya dapat dipasang di atap rumah, gedung perkantoran, bahkan dikembangkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga surya skala besar (PLTS).
Namun, tantangan utama dalam pemanfaatan energi surya terletak pada sifatnya yang tidak stabil atau tidak tersedia sepanjang waktu. Energi hanya dapat dihasilkan saat matahari bersinar, sehingga diperlukan sistem penyimpanan energi untuk menjamin ketersediaan listrik di malam hari atau saat cuaca mendung. Di sinilah peran penting sistem penyimpanan energi seperti baterai.
Baterai lithium-ion saat ini menjadi teknologi penyimpanan paling banyak digunakan karena efisiensinya yang tinggi dan masa pakai yang relatif panjang. Di samping itu, ada juga sistem penyimpanan lainnya seperti baterai timbal-asam, sistem pumped hydro (penyimpanan air dengan ketinggian), flywheel (penyimpanan rotasi mekanik), dan penyimpanan energi termal. Semua sistem ini dirancang untuk menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan saat siang hari, dan menggunakannya kembali saat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Integrasi antara panel surya dan sistem penyimpanan energi menjadi sangat penting dalam menciptakan sistem energi yang andal dan berkelanjutan. Dengan bantuan inverter dan sistem manajemen energi berbasis teknologi digital, listrik dari panel surya dapat diatur penggunaannya secara efisien, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk pengisian baterai.
Tentu saja, ada berbagai tantangan dalam pengembangan sistem ini, seperti biaya awal instalasi yang masih tinggi, keterbatasan kapasitas penyimpanan, serta masalah limbah baterai. Namun, berbagai solusi juga terus dikembangkan, mulai dari teknologi baterai generasi baru, sistem daur ulang limbah, hingga kebijakan insentif dari pemerintah untuk mendorong adopsi energi bersih.
Indonesia sendiri telah memulai berbagai inisiatif penting dalam memanfaatkan potensi energi surya, seperti pembangunan PLTS terapung di Waduk Cirata dan program elektrifikasi desa menggunakan panel surya. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar, dan dengan dukungan teknologi penyimpanan energi yang tepat, sistem energi terbarukan di Indonesia bisa menjadi tulang punggung transisi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dengan menggabungkan pemanfaatan energi surya dan sistem penyimpanan energi yang canggih, kita tidak hanya menjawab tantangan krisis energi dan perubahan iklim, tetapi juga menciptakan sistem ketahanan energi nasional yang mandiri dan ramah lingkungan.