Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Eksplorasi "Arugula" Melalui Pertanian Organik terhadap Potensi Antioksidannya
12 Oktober 2023 9:58 WIB
Tulisan dari Ariek Dwi Anggoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman Arugula
ADVERTISEMENT
Tanaman Arugula, yang termasuk dalam famili Brassicaceae, yang umumnya dimanfaatkan untuk bagian daunnya. Tanaman ini memiliki citarasa khas yang dianggap unik, dengan rasa yang sedikit pahit dan pedas. Selain itu, arugula sering digunakan sebagai tanaman herbal untuk pengobatan berbagai penyakit, karena mengandung beragam senyawa seperti karotenoid, vitamin C, serat, glukosinolat, flavonoid, dan senyawa fenolik. Rasa pahit pada daun arugula disebabkan oleh senyawa glucosinolate, yang berperan dalam menghambat dan menekan dari pertumbuhan sel kanker.
ADVERTISEMENT
Teknik Budidaya dari Tanaman Arugula
Arugula umumnya masih ditanam secara tradisional, yang mengakibatkan tingginya potensi kandungan senyawa bioaktif glucosinolate di dalam tanaman tersebut dapat terancam. Glucosinolate, yang merupakan senyawa yang memiliki kandidat antioksidan yang tinggi, memiliki peranan penting dalam melawan radikal bebas. Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa glukosinolate memiliki potensi antioksidan yang dapat menurunkan risiko penyakit serius seperti diabetes, kanker, kolesterol, obesitas, serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh, efek anti-inflamasi, dan penurunan tekanan darah. Potensi limpahan manfaat ini memerlukan perhatian khusus, sehingga diperlukan pengembangan teknik produksi yang dapat menghasilkan tanaman Arugula dengan kualitas dan kandungan nutrisi yang tinggi.
Uji Kandungan Senyawa Potensial
Kualitas dan kandungan nutrisi dari tanaman arugula dapat ditingkatkan dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan mengaplikasikan formulasi pupuk. Formulasi ini terdiri dari pupuk organik Bio-slurry yang bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, dan PGPR yang merupakan bakteri yang merangsang pertumbuhan tanaman dan membantu memperbaiki kondisi media tanam. Penggunaan formulasi ini dalam jumlah yang sesuai dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara optimal, yang pada gilirannya akan mempengaruhi produksi senyawa bioaktif seperti glucosinolate. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menentukan formulasi terbaik antara Bio-slurry dan PGPR, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
ADVERTISEMENT
Penemu Inovasi Riset
Sobat ARUGENZ dari 5 Inovator Muda Universitas Brawijaya (UB) menemukan inovasi fungsional melalui observasi dan penelitian PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Bidang Riset Eksakta mengenai “Tanaman Arugula” yang potensial untuk pengembangan produk dengan berbagai manfaat didalamnya. Inovator muda ini adalah Muhammad Wildan Abdillah, Ariek Dwi Anggoro, Regita Pramesti Widyaningrum, Kashifa Maria Jihan, dan Ikhwan Adhirakha Mullatif yang berasal dari Fakultas Pertanian dan MIPA dengan dibawah bimbingan Bapak Dr. Budi Waluyo, S.P., M.P. berupaya untuk menelisik sebuah kandungan yang ada di dalam Arugula, nantinya memiliki output yang dapat dikembangkan, salah satunya dari senyawa Metabolit Sekunder. Melalui praktik pertanian secara organik, dapat ditemukan sebuah formulasi melalui pemberian PGPR dan Bioslurrry untuk meningkatkan pertumbuhan, hasil, bahkan kandungan senyawa Antioksidan dalam Arugula.
ADVERTISEMENT
Produk Luaran Riset
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan Langkah strategis dalam upaya pengembangan tanaman Arugula secara inklusif kedepannya terkait potensi “Tanaman Herbal Multifungsional” yang perlu untuk terus digali manfaat dan khasiatnya. Program pertanian organik membawa arah kontribusi pada keberlanjutan lingkungan yang lestari, sehat, dan produktif. Penelitian ini memberikan kunci dalam membuka potensi riset yang mampu menyelesaikan dilematik masyarakat dan menemukan inovasi terbaru dalam pertanian-kesehatan.
Live Update