Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam Kebiasaan Merokok Remaja
3 Desember 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Aril Adelani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merokok memiliki dampak yang sangat merugikan bagi perilaku dan kesehatan individu. Salah satu karakteristik utama rokok adalah kemampuannya untuk menimbulkan kecanduan yang bersifat permanen. Kecanduan membuat kebiasaan merokok menjadi salah satu perilaku yang sangat sulit untuk dihentikan, bahkan meskipun individu telah menyadari risiko dan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Rokok sendiri merupakan produk olahan tembakau yang dirancang untuk dikonsumsi dengan cara dibakar, dihisap, dan/atau dihirup. Berbagai jenis rokok, seperti rokok kretek, rokok putih, cerutu, atau produk lain dengan bentuk serupa, dihasilkan dari pengolahan tanaman tembakau seperti Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, serta spesies lain atau bahkan bentuk sintetisnya. Proses pembakaran rokok menghasilkan asap yang mengandung zat-zat berbahaya, termasuk nikotin dan tar. Nikotin, sebagai zat aktif utama, bertanggung jawab atas sifat adiktif rokok yang sangat kuat. Kandungan rokok yang bersifat toksik tidak hanya membahayakan perokok aktif tetapi juga memberikan ancaman serius bagi perokok pasif. Asap rokok yang terhirup oleh orang-orang di sekitar dapat menyebabkan dampak kesehatan yang sama berbahayanya.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan merokok telah lama menjadi permasalahan serius di masyarakat, terutama di kalangan remaja. Bahaya merokok bagi kesehatan telah menjadi pengetahuan umum, namun upaya untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok masih terus dilakukan, terutama melalui pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada remaja. Pendidikan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok. Pendidikan kesehatan telah terbukti berhasil dalam mengubah perilaku remaja terkait konsumsi rokok. Remaja yang telah menerima pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok cenderung lebih berkomitmen untuk mengubah perilaku mereka dan berhenti mengkonsumsi rokok. Mereka mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan meninggalkan kebiasaan merokok.
Perokok mengabaikan aturan-aturan dilarang merokok ditempat umum. Kebiasaan ini sangat merugikan kesehatan orang lain karena menjadikan orang lain sebagai perokok pasif yang jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif. Resiko terkena penyakit lebih besar pada perokok pasif karena mereka tidak mempunyai filter dalam menyerap seluruh asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif. Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan individu, baik secara fisik maupun psikologis. Dari segi kesehatan fisik, merokok dapat menjadi penyebab utama berbagai gangguan serius. Penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis, asma, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sering kali dikaitkan dengan paparan jangka panjang terhadap asap rokok. Selain itu, efek merokok pada tumbuh kembang anak-anak dan remaja sangat signifikan, terutama bagi mereka yang terpapar sejak usia dini, sehingga dapat menghambat perkembangan fisik optimal. Risiko lebih besar yang dihadapi oleh perokok adalah berkembangnya kanker, khususnya kanker paru-paru, tenggorokan, dan mulut, yang disebabkan oleh kandungan bahan kimia beracun dalam asap rokok. Dampak psikologis dari merokok juga tidak kalah seriusnya. Rokok mengandung nikotin, zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan tersebut sering kali ditandai oleh peningkatan frekuensi merokok dan kesulitan untuk menghentikan kebiasaan tersebut meskipun individu sadar akan bahaya yang mengintai. Saat seseorang mencoba berhenti merokok, mereka sering mengalami gejala putus nikotin yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
ADVERTISEMENT
Pendidikan kesehatan memegang peran penting dalam mengubah kebiasaan merokok masyarakat. Intervensi ini dapat dilakukan dengan berbagai metode dan memanfaatkan media yang sesuai untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada target sasaran. Pemilihan media yang tepat sangat penting untuk memastikan pesan yang disampaikan tidak hanya dipahami tetapi juga mampu memotivasi perubahan perilaku. Beberapa contoh media yang banyak digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah leaflet dan poster. Keduanya memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya efektif dalam kampanye pengendalian kebiasaan merokok. Media tersebut dirancang dalam format yang ringkas namun informatif, dengan tampilan gambar-gambar yang menarik untuk menarik perhatian pembaca. Informasi juga disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami dan mencakup berbagai aspek yang relevan, seperti bahaya merokok, tips berhenti merokok, dan dukungan yang tersedia bagi individu yang ingin meninggalkan kebiasaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, khususnya pada kalangan remaja, upaya pencegahan bahaya rokok tidak hanya bergantung pada pendidikan kesehatan di sekolah. Fenomena meningkatnya jumlah anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, perilaku seksual bebas, hingga terlibat dalam berbagai tindakan kriminal, merupakan masalah serius yang mengindikasikan adanya tantangan besar dalam mendidik dan membimbing generasi muda. Hal ini tidak terjadi tanpa sebab; ada berbagai faktor yang menjadi pemicu kenakalan remaja, yang pada akhirnya mendorong mereka ke jalur yang salah. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua. Anak-anak yang merasa tidak mendapatkan perhatian dan cinta dari keluarga cenderung mencari pelarian di luar rumah, yang sering kali membawa mereka pada lingkungan yang kurang baik. Selain itu, minimnya pengawasan dari orang tua juga turut berkontribusi. Ketika orang tua tidak memantau aktivitas anak-anak mereka secara memadai, anak-anak dapat dengan mudah terpapar pada pengaruh negatif dari luar, seperti teman sebaya yang memiliki perilaku buruk.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting dalam membimbing dan mendukung remaja untuk menjauhi rokok. Peran orang tua perlu secara aktif terlibat dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka tentang bahaya merokok, serta memberikan contoh positif dengan tidak merokok di hadapan mereka. Orang tua juga harus membantu remaja untuk lebih selektif dalam memilih teman dan mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan positif yang dapat meningkatkan pengembangan diri mereka. Pendidikan kesehatan yang efektif dapat menciptakan budaya hidup sehat di masyarakat. Ketika remaja yang dididik tentang bahaya merokok tumbuh menjadi dewasa, mereka akan membawa nilai-nilai ini ke dalam keluarga dan komunitas mereka, sehingga menciptakan efek yang positif.
M.Ariel Adelani, Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, Ilmu Komunikasi.
ADVERTISEMENT