Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gerakan Masyarakat dan Roda Penggeraknya
15 Juni 2023 8:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Arini Nuril Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Gerakan masyarakat hidup sehat atau biasa disebut germas adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memasyarakatkan hidup sehat dengan melakukan berbagai kegiatan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kemenkes juga menyebutkan bahwa GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Fokus pertama ketika seseorang berbicara mengenai Germas adalah bagaimana wujud kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mendukung dan menerapkan perilaku sehat di lingkungannya. Padahal tidak jauh dari itu peran penggerak juga dinilai sangat krusial dalam memecahkan persoalan mengenai Germas.
Penggerak masyarakat hidup sehat dalam hal ini adalah promotor kesehatan dan pemegang kebijakan sebagai pihak yang memiliki andil kuat dalam tercapainya masyarakat yang sejahtera melalui Germas. Promotor kesehatan sebagai agen of change secara tidak langsung menjadi orang pertama dan juga contoh bagi seseorang untuk mengimplementasikan perilaku hidup sehat di lingkungan bermasyarakat.
Aksi Germas juga diikuti dengan dukungan infrastruktur berbasis masyarakat. Promosi kesehatan sebagai upaya pembelajaran oleh dan untuk masyarakat turut disesuaikan dengan kondisi masyarakat serta di dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Permasalahan infrastuktur terkait dengan kebijakan publik kadangkala masih menjadi permasalahan yang runyam dan akan berdampak buruk apabila tidak segera diatasi. Perbedaan infrastruktur dan kemampuan serta ketersediaan SDM kesehatan di wilayah desa dan kota juga masih terlihat sangat timpang.
Perbedaan yang mencolok bisa di lihat pada sarana prasarana kesehatan yang mendukung. Di pedesaan sarana prasarana dan SDM yang tersedia kadang masih minim. Hal itu juga menjadi latar belakang kenapa gerakan masyarakat hidup sehat di desa berbeda dengan yang ada di daerah perkotaan.
Kurangnya keterampilan SDM dalam hal ini promotor kesehatan yang seharusnya menjadi penggerak bagi masyarakat dalam mengimplementasikan perilaku Germas juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan yang akan dicapai oleh masyarakat.
Sumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan komponen yang menjadi kunci penggerak pembangunan kesehatan. SDM kesehatan berperan meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
ADVERTISEMENT
Semakin terampil SDM dan infrastruktur yang tersedia memadai maka implementasi Germas di masyarakat juga akan berjalan secara maksimal. Komunikasi yang baik oleh promotor kesehatan dalam pelaksanaan Germas dapat memberikan transfer pemahaman kepada masyarakat sebagai pelaku perubahan.
Tantangan masalah di bidang infrastruktur dan SDM kesehatan yang kompleks tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja. Perlu koordinasi dan dukungan dari berbagai pihak baik dari pemangku kepentingan tingkat pusat dan daerah maupun promotor kesehatan dalam mendukung berbagai program kesehatan khususnya Germas di Indonesia.
Pemerataan SDM kesehatan di indonesia pun dinilai masih dalam jumlah yang terbatas. Jumlah dan distribusinya masih kurang, kualitasnya masih terbatas, kurangnya pelatihan berbasis kompetensi dan akses terhadap pelatihan akreditasi juga menjadi salah satu latar belakang kenapa hal ini menjadi masalah yang masih sulit diatasi.
Fokus utama transformasi kesehatan sebaiknya difokuskan kepada peningkatan kompetensi dan kualitas SDM kesehatan khususnya bagi promotor kesehatan. Germas menjadi program kesehatan yang pertama dan utama dalam pembangunan kesehatan secara mandiri di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sebagai pemegang kebijakan sudah sepatutnya melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala ke semua sektor masyarakat baik yang ada di semua wilayah.
Monitoring dan evaluasi juga berguna untuk menciptakan program-program kesehatan baru yang nantinya akan berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kemenkes juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir program pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan bergerak seiring dengan pembangunan kesehatan dalam rangka jangka menengah nasional.
Rencana aksi program (RAP) badan PPSDM kesehatan tahun 2020-2024 menyebutkan bahwa pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan pembinaan serta pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pelatihan bagi SDM kesehatan diperlukan agar nantinya program kesehatan yang berjalan di masyarakat juga bisa dicapai secara maksimal. SDM kesehatan menjadi roda penggerak perubahan di masyarakat.
Meskipun masyarakat dituntut secara mandiri untuk mau dan mampu melakukan upaya-upaya kesehatan secara mandiri, masyarakat juga perlu dibina dan diedukasi serta di monitoring secara berkala dalam menangani segala permasalahan kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat.