Konten dari Pengguna

Ponpes Al-Zaytun: Sikap Terbaik Generasi Muda dalam Menanggapi Penyimpangan

Arkan Dzaky Arinanto
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta
10 Juli 2023 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arkan Dzaky Arinanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pendidikan Islamiyah dalam Pesantren (sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pendidikan Islamiyah dalam Pesantren (sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pendidikan agama yang kurang mendalam atau kurangnya pemahaman yang akurat tentang ajaran Islam dapat membuat anak muda lebih rentan terhadap pengaruh aliran sesat. Ketika mereka tidak memahami dengan baik prinsip-prinsip agama dan tidak memiliki landasan yang kuat, mereka dapat dengan mudah dipengaruhi oleh interpretasi yang salah atau penafsiran yang salah tentang ajaran Islam. Fenomena Al-Zaytun telah menciptakan perdebatan di kalangan masyarakat, dengan pendapat yang beragam terkait validitas dan kebenaran klaim yang dibuat oleh pesantren ini. Beberapa pihak mengkritik dan menganggapnya sebagai aliran sesat yang harus diwaspadai, sementara yang lain mungkin tertarik atau terpengaruh oleh klaim-klaimnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari BBC News tokoh Bernama Ken Setiawan seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang menjadi pengurus teritorial NII Komandemen Wilayah 9 buka suara soal ajaran yang dilakukan oleh Ponpes Al-Zaytun. Dia menyebut Al Zaytun mengadopsi ajaran NII yang dipadukan dengan “ajaran Isa Bugis dan lembaga kerasulan”. “Kalau berdakwah mereka pakai Al-Qur’an, pakai Injil. Jadi perpaduan beberapa agama untuk menutupi ideologi yang sesungguhnya, yaitu makar, mendirikan negara di dalam negara,” ujar Ken. Ponpes Al-Zaytun juga sempat meunggah video menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem yang merupakan kebiasaan dari agama lain. Panji Gumilang menyebut bahwa Al Quran bukanlah berasal dari perkataan Allah SWT. Dia lalu menyatakan bahwa Al-quran bukan perkataan Allah SWT, melainkan perkataan Nabi Muhammad SAW. Padahal Ulama sepakat bahwa Al-quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril (Purba, 2016). Tidak ada satu ulama pun yang membantahnya.
Ilustrasi Belajar Agama Islam (Pixabay)
Penting bagi anak muda untuk mencari pendidikan agama yang mendalam dan akurat. Mereka harus berusaha memahami prinsip-prinsip agama Islam dengan landasan yang kuat dan belajar dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti ulama dan pakar agama yang terkenal. Pendidikan agama yang mendalam akan memberikan mereka landasan yang kokoh untuk mengenali dan menolak penyimpangan agama. pendidikan adalah agent of change menuju perbaikan taraf berfikir dan perubahan status dalam hidup masyarakat (Aziz, 2011). Memiliki dasar pendidikan yang kuat terutama pada pendidikan agama dapat mempermudah memilah antara yang benar dan salah. Anak muda perlu memiliki kemampuan kritis dan berpikir rasional saat menghadapi klaim-klaim atau interpretasi yang kontroversial terkait agama. Mereka harus mampu menganalisis argumen secara objektif, mempertanyakan pemahaman yang keliru, dan tidak terjebak oleh klaim yang tidak didasarkan pada fakta atau pemahaman yang akurat. Lalu sebagai anak muda coba berpartisipasi dalam dialog dan diskusi terbuka dengan orang-orang yang memiliki pandangan beragam tentang agama dapat membantu anak muda untuk memperluas perspektif mereka. Melalui dialog yang terbuka, mereka dapat saling belajar, bertukar ide, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam yang benar. Ini juga memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi pemahaman yang salah atau melawan penyimpangan agama yang merugikan. Anak muda seharusnya memelihara sikap toleransi terhadap perbedaan dalam agama Islam itu sendiri, serta dalam agama-agama lain. Mereka harus mampu menghargai keberagaman pendapat dan praktik keagamaan, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip inti Islam yang tidak dapat ditawar-tawar. Menjaga sikap toleransi membantu mencegah mereka terjerumus ke dalam aliran sesat dan mempromosikan harmoni antara umat beragama. Anak muda harus mencari panduan dan nasihat dari ulama dan otoritas agama yang tepercaya. Mereka dapat menghadiri ceramah, seminar, atau program pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga yang diakui secara resmi. Dukungan mereka terhadap otoritas agama yang tepercaya membantu mereka menghindari aliran sesat dan memperoleh pemahaman yang lebih benar tentang agama Islam. Sikap-sikap ini akan membantu anak muda dalam menghadapi penyimpangan agama Islam dengan bijak, berlandaskan pengetahuan yang mendalam dan prinsip-prinsip agama yang benar.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi penyimpangan agama Islam, penting bagi anak muda untuk mengedepankan pendidikan agama yang mendalam, pemikiran kritis, dialog terbuka, toleransi, dan mencari bimbingan dari otoritas agama yang terpercaya (Aziz, 2011). Dengan landasan yang kuat dan pemahaman yang benar, mereka dapat mengenali dan menolak penyimpangan agama serta membangun kehidupan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang benar. Pendidikan agama yang mendalam adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari pengaruh aliran sesat dan memperkuat akidah serta pemahaman yang kokoh. Dengan demikian, anak muda dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjaga harmoni dalam keberagaman agama dan menghadapi tantangan spiritual dengan bijak, berdasarkan pemahaman yang akurat dan landasan yang kokoh.
Aziz, Y. (2011). Penguatan Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum. Jurnal Sosial Humaniora, 4(2), 145–163. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.12962/j24433527.v4i2.630
ADVERTISEMENT
Purba, F. (2016). Pendekatan dalam Studi Al-Quran : Studi tentang Metode dan Pendekatan Al-Quran. Jurnal As-Salam, 1(2), 27–38. https://www.jurnal-assalam.org/index.php/JAS/article/view/57/51