Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Masyarakat Konsumen, Kontruksi Citra Diri dari Sebuah Komoditas
11 Februari 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Arko Suryo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era masyarakat yang modern seperti saat ini, kegiatan jual-beli merupakan kegiatan yang lazim dan akan selalu terjadi di tengah masyarakat. Kemajuan teknologi dapat membuat kegiatan jual beli masyarakat menjadi lebih mudah dan praktis, akan tetapi dalam sebuah perubahan dan kemajuan akan selalu ada dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Mari kita bahas dampak positif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi terhadap kegiatan jual-beli. Dampak positif yang paling utama adalah kepraktisan, itulah dampak yang paling signifikan dari kemajuan dalam dunia jual-beli. Sebagai contoh, dulu saat kita ingin membeli sesuatu seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, bahkan makanan, kita harus datang ke tempat penjual terlebih dahulu. Namun sekarang hanya dengan menggunakan smartphone kita yang terhubung ke internet, kita dapat membeli apa pun yang kita mau dan yang tersedia di platform jual-beli online. Saat ini banyak sekali platform jual-beli online yang dapat diakses mudah melalui smartphone, sebut saja shopee, tokopedia, lazada, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain dampak positif tersebut, ada juga dampak negatif yang ditimbulkan. Yang paling sering adalah penipuan dalam jual-beli online. Penipuan ini sering terjadi dalam transaksi jual-beli online, contohnya saja seperti sang penjual tidak mengirim barang yang sudah dibayar oleh pembeli. Modus seperti itu adalah hal yang sudah menjadi rahasia umum dampak negatif yang ditimbulkan dalam transaksi jual beli online.
ADVERTISEMENT
Dengan kemajuan teknologi dalam bidang ekonomi yaitu kegiatan jual-beli, terciptalah masyarakat konsumen. Apa itu masyarakat konsumen?. Masyarakat konsumen adalah masyarakat yang eksistensi atau keberadaannya dilihat hanya berdasarkan komoditi apa yang dikonsumsi. Masyarakat yang seperti disebutkan tersebut merupakan masyarakat yang menjadi pengikut atau “hamba” di dalam ciptaannya sendiri. Perkembangan kapitalisme global seperti pupuk yang dengan cepat menumbuhkan masyarakat konsumen. Saat ini kegiatan mengkonsumsi suatu komoditas sudah melebur dan campur aduk antara yang disebut kebutuhan dan keinginan. Di mana masyarakat lebih mengedepankan gengsi untuk gaya hidup daripada fungsi untuk kebutuhan hidup. Keadaan yang seperti itu bisa terjadi karena semakin berkembangnya masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka mereka tentunya memiliki uang yang berlebih untuk membeli sesuatu yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Di era masyarakat post-modern identitas diri merupakan sebuah kebanggaan dan berharap mendapat apresiasi oleh individu lain. Pembentukan citra yang sengaja dibuat oleh individu-individu saat ini diciptakan melalui sebuah objek. Mereka sengaja membentuk citra mereka agar membuat orang lain terkesan dan memilik respect terhadap mereka. Dengan membuat dunia luar atau orang lain menjadi lebih terkesan, seorang individu akan memiliki jati diri atau simbol dalam diri mereka.
Ketika kita mengkonsumsi suatu objek, secara internal orang mendekonstruksi tanda yang ada dibalik objek tersebut. Itulah alasan mengapa kita memilih suatu barang bukan hanya mencari fungsinya saja tetapi juga ingin menampilkan citra diri mereka. Di mana status sosial mereka berada, apakah golongan kelas atas atau kelas bawah. Hal tersebut terjadi karena, apa yang dikonsumsi masyarakat sesungguhnya bukanlah objek melainkan tanda. Tanda-tanda pada objek konsumsi pada kenyataannya justru cenderung digunakan untuk menandai relasi-relasi sosial. Saat ini objek konsumsi mampu menentukan prestige, status dan simbol-simbol sosial tertentu bagi pemakainya.
ADVERTISEMENT