Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merayakan Ketidak Sempurnaan
14 Mei 2022 19:04 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ikhlas Alfarisi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atas segala kelalaian, kekurangan, dan ke-tidak konsisten-an, mari kita merayakan ke-tidak sempurna-an.
ADVERTISEMENT
Tubuh Shin Tae-yong terlihat basah kuyup saat mendampingi Timnas U-23 latihan hari Rabu lalu (11/5). Ia jadi objek perayaan ulang tahun dirinya yang ke-52 oleh para pemain dan para staf kepelatihan. Dalam video yang diposting akun Instagram @pssi , awalnya para pemain terlihat canggung untuk memberikan selamat. Saat itu sepertinya mereka baru saja menyelesaikan satu sesi latihan dan terlihat sedang mengambil minumannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menyadari hari itu adalah hari ulang tahun sang pelatih, para pemain satu persatu meriuhkan suasana untuk bernyanyi “happy birthday to you” kepada Shin Tae-yong. Namun, itu terlihat begitu canggung dan malu-malu. Teriakan yang terdengar tak dibarengi dengan gestur aktif untuk memberikan selamat. Layaknya murid yang ingin berterima kasih kepada sang wali kelas namun beliau galaknya minta ampun.
Suasana canggung itu akhirnya bisa lepas beberapa detik kemudian. Salah satu asisten pelatihnya tampak menyeru kepada para pemain untuk menyiram sang pelatih sebagai tanda ucapan selamat. “Sudah siram aja, gak usah takut!” kira-kira begitu ujaran dari asisten pelatih.
Merasa mendapat izin dari "guru" lainnya, para pemain yang dari awal sudah siaga mengepung itu sontak berlarian ke arah Shin Tae-yong dan menyiramkan air botol kemasan yang membuat pria asal Korea Selatan ini basah kuyup. Shin Tae-yong hanya bisa pasrah melihat perlakuan anak asuhnya. Setelah menyeka wajah basahnya dengan rompi latihan, ia justru mengucapkan terima kasih atas perayaan mendadak itu.
ADVERTISEMENT
Pertandingan ketiga, Menang 4-0 vs Filipina
Timnas U-23 melakoni laga ketiga dalam lanjutan fase grup A Sea Games 2021 pada Jumat sore (13/5). Melawan Filipina, Garuda Muda diprediksi akan kesulitan untuk meraih poin penuh. Pasalnya, lawan mereka disebut-sebut sebagai kuda hitam yang berhasil menang melawan 4 gol kontra Timor-leste, berhasil menahan imbang Vietnam, dan kalah tipis melawan Myanmar. Di lain pihak, catatan Timnas U-23 sendiri adalah tampil buruk atas Vietnam dan menang susah payah melawan Timor-Leste.
Filipina pun menargetkan kemenangan di pertandingan terakhirnya demi menjaga peluang untuk lolos ke fase semifinal. Jika Filipina menang pada pertandingan ini, mereka akan punya poin akhir 7 dan Timnas U-23 akan dipastikan tidak lolos mengingat Vietnam sudah pasti akan lolos dalam hitungan di atas kertas.
ADVERTISEMENT
Namun, prediksi tersebut tak terbukti benar setelah pertandingan selesai. Timnas U-23 menang besar atas Filipina. Skor yang berhasil dicetak pun layak diacungi jempol. Empat gol tanpa balas berhasil ditorehkan oleh Garuda Muda.
Pertandingan dimulai dengan Timnas U-23 yang masih tampak terburu-buru dalam membangun serangan. Umpan-umpan yang dilancarkan terkesan tak sabar. Syahrian Abimanyu dan kawan-kawan tampak seperti tak punya keinginan untuk mendominasi permainan terlebih dahulu dengan menguasai bola sepenuhnya. Ketika bola sudah di kaki pemain Timnas U-23, mereka terlihat bernafsu untuk langsung mengarahkannya ke area penyerangan.
Mereka belum mampu melepaskan diri dari tekanan para pemain Filipina. Marc Klok, Syahrian Abimanyu, dan Ricky Kambuaya yang dipasang sejak awal, belum mampu solid sebagai sesama pengatur serangan. Hal ini membuat permainan pada 15 menit awal laga hanya menyajikan 2 tim yang saling terburu-buru untuk menyapu bola jauh ke area lawan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pola serang semacam itu tetap menghasilkan peluang bagi kedua tim. Filipina berhasil meraih 1 tendangan ke arah gawang namun sukses ditangkap dengan mudah oleh kiper Ernando Ari. Selain itu, ada sundulan melenceng dari skema tendangan pojok. Sementara Timnas U-23 berhasil menorehkan setidaknya 7 peluang. 3 kali Witan, 1 milik Egy namun offside, dan Muhammad Ridwan yang mendapat ruang terbuka namun masih melenceng tembakannya. Kegagalan itu juga akibat dari keegoisannya untuk tak mengoper bola tersebut kepada Egy Maulana yang sudah berdiri di posisi yang sangat bebas.
Dua peluang lainnya merupakan peluang yang berhasil menjadi gol pada babak pertama. Pada menit ke-19, umpan "antar kota-antar provinsi" milik Rizky Ridho berhasil diterima oleh Egy. Kali ini, ia berhasil meloloskan diri dari jebakan offside para pemain Filipina. Dirinya berlari ke arah gawang lawan dan berhasil memberikan sentuhan akhir berupa umpar mendatar ke tiang jauh. Bola tersebut berhasil didorong masuk ke gawang Filipina oleh Muhammad Ridwan. Pemain 21 tahun jebolan SKO Ragunan itu sukses menjalani debutnya bersama Timnas U-23 dengan satu gol yang dicetaknya.
ADVERTISEMENT
Gol kedua berhasil dicetak oleh pemain belakang, Rizky Ridho. Dirinya berhasil memanfaatkan tendangan bebas Syahrian Abimanyu yang melengkung ke arah mulut gawang. Timnas U-23 berhasil unggul dengan skor 2-0 sampai babak pertama berakhir.
Di babak kedua, lini tengah yang masih menjadi sorotan kritik nampak memperbaiki diri. Marc Klok sedikit demi sedikit berhasil menghilangkan kebiasaan bermainnya saat di Liga 1 – kerap melakukan long ball. Dirinya berhasil membuat beberapa umpan sukses dan sekali melakukan percobaan tembakan dari luar kotak penalti Filipina. Perannya kemudian diganti oleh Rachmat Irianto 8 menit sebelum pertandingan selesai.
Irfan Jauhari diberi kesempatan lagi dengan menggantikan Muhammad Ridwan. Dirinya yang tampil kurang menggigit di dua laga sebelumnya berhasil menunjukkan performa bagus saat itu. Lebih bekerja keras dalam melakukan pergerakan tanpa bola, dan mau ikut bertahan saat rekannya ditekan oleh serangan Filipina.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Pada menit ke-74 dirinya berhasil menorehkan assist dengan memberikan umpan pada Egy yang menambah keunggulan Timnas U-23 menjadi 3-0. Dirinya sukses mengesampingkan egonya untuk mencetak gol dan lebih memilih memberikannya kepada pemain FK Senica itu.
Sementara Gol keempat dicetak oleh Marselino lewat titik putih. Pemain 17 tahun yang menggantikan Syahrian Abimanyu itu sukses menjadi eksekutor dan mencetak gol keempat. Penalti tersebut berasal dari peluang yang didapatkan Ronaldo Kwateh yang ditekel oleh pemain nomor 5 Filipina di dalam kotak terlarang. Skor 4-0 bertahan sampai pertandingan selesai.
Hasil ini dianggap sebagai progres timnas selama turnamen. Setelah tampil lemas menghadapi Vietnam, kurang meyakinkan saat mengalahkan Timor-Leste, di pertandingan melawan Filipina, Timnas U-23 menunjukkan bahwa mereka perlahan kembali ke permainan terbaiknya sebagai sebuah tim. Level permainan pada piala AFF tahun lalu yang dijadikan standar, harapannya bisa segera pulih seperti semula.
ADVERTISEMENT
Shin Tae-yong barangkali perlu senang permainan timnya membaik. Walau masih terburu-buru, banyak membuang peluang, dan egois dalam aksi individu, setidaknya dirinya mampu kembali percaya diri untuk tetap berkata yakin di hadapan media, bahwa medali emas akan benar-benar diraih oleh Timnas U-23.
Apakah kemenangan ini layak dirayakan? Jawabannya mungkin perlu.
Sebagaimana perayaan ulang tahun ke-52 pelatih Shin Tae-yong. Di Tengah situasi fokus untuk meraih medali emas bagi timnas, Perayaan ulang tahun itu perlu diadakan untuk mengingat bahwa sang pelatih merupakan bagian tak terpisahkan dari Timnas U-23. Perayaan itu juga dilakukan untuk menghargai kinerja yang telah dilakukan olehnya. Meski tak sempurna dan belum mendapatkan hasil yang diinginkan, setidaknya ketidak sempurna-an itu mengingatkan kita untuk tahu cara bersikap.
ADVERTISEMENT
Kala upaya terus-menerus diperjuangkan, namun hasil tetap tak meyakinkan, lantas apa yang mesti diperbuat? atas segala kelalaian, kekurangan, dan ke-tidak konsisten-an, mari kita merayakan ke-tidak sempurna-an.[]