Pembelajaran Jarak Jauh Efektif atau Tidak?

Artanti Zahra Adisa
Mahasiswi Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2021 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artanti Zahra Adisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dapat kita ketahui jika Indonesia mulai memberlakukan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak awal April 2020 melalui keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud). Tidak ada yang mengira jika wabah penyakit Covid-19 ini dapat menyebabkan perubahan hampir untuk semua kegiatan sampai akhirnya muncul istilah new normal yang mengartikan adanya metode baru dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari yang salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jika tadinya metode pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, maka dengan new normal dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online dan dikenal dengan sebutan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring. Sangat pasti jika hampir seluruh murid serta para guru mengalami keterkejutan ketika melakukan kegiatan PJJ ini. Untuk itu, saya dan teman-teman membuat penelitian ilmiah mengenai dampak pembelajaran jarak jauh terhadap pembelajaran siswa SMP-SMA dengan menyebarkan kuesioner mengenai PJJ. Dari hasil yang telah didapat dapat disimpulkan jika hampir seluruh sekolah di Indonesia terutama bagian Jabodetabek sudah dengan efektif memulai PJJ dengan menggunakan aplikasi daring seperti Zoom atau Google Meet. Walaupun sudah dapat dikatakan efektif, ada beberapa kendala yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh, seperti kendala pada device yang digunakan untuk PJJ, kendala pada koneksi internet, kendala pada metode pembelajaran yang membuat “jenuh”, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Covid-19 atau Corona merupakan virus yang berasal dari Tiongkok dan menyebar ke seluruh dunia. Sehingga seluruh dunia menerapkan pola hidup new normal, seperti dengan selalu menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah, memakai faceshield, selalu membawa handsnitizer, rutin mencuci tangan, dan lainnya yang bertujuan menjaga kebersihan diri kita. Salah satu bentuk new normal yang dilakukan oleh hampir seluruh negara untuk bidang pendidikan adalah dengan melakukan pembelajaran jarak jauh, termasuk Indonesia. Wabah covid-19 mulai menyebar di Indonesia pada Maret 2020 dan dapat kita ketahui jika Indonesia mulai memberlakukan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak awal April 2020 melalui keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud).
Pembelajaran jarak jauh atau yang biasa disingkat dengan PJJ adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi web dan internet dalam menciptakan pengalaman belajar. Untuk sejarah singkatnya, pembelajaran jarak jauh dimulai sejak tahun 1960 di Amerika. Hal ini ditujukan agar guru dan murid di University of Illinois di Urbana-Champaign dapat berinteraksi satu sama lain. Saat itu, pembelajaran jarak jauh atau PJJ masih sangat terbatas, mengapa? Karena siswa hanya bisa membaca materi yang disediakan dan berkonsultasi dengan guru yang memeriksa kemajuan siswa.
ADVERTISEMENT
Berjalannya waktu, pada tahun 1970-an dan 1980-an, terdapat kemajuan yang cukup banyak di bidang pendidikan pembelajaran jarak jauh. Lebih dari beberapa sekolah dan perusahaan mulai memberikan edukasi mengenai bantuan komputer dan classwork. Kursus-kursus ini sangat diperlukan bagi siapapun untuk menggunakan komputer dalam sebuah sekolah atau tempat kerja sehingga mereka masih jauh dari pengertian luas pendidikan/ pembelajaran secara online melalui program yang digunakan saat ini. Pendidikan online yang sudah mulai dikenal oleh banyak orang, dengan sungguh-sungguh mulai mengambil “posisi” pada tahun 1980-an dengan perguruan tinggi swasta, seperti University of Phoenix mulai menawarkan program gelar akademik penuh melalui online. Saat itulah titik balik utama dalam dunia pendidikan. Sebagian orang mulai memiliki pilihan untuk mendapatkan gelar mereka tanpa benar-benar memperhatikan adanya kehadiran “professor”.
ADVERTISEMENT
Dimulai dari tahun 1990-an, lembaga pendidikan mulai lebih mengandalkan teknologi komputer untuk dimanfaatkan sebagai sarana penyampaian materi belajar dan kursus untuk siswa. Karena sadar akan adanya kemajuan dalam pendidikan online dan bahkan menjadi alternatif bagi orang dewasa yang bekerja atau mahasiswa yang tinggal di daerah terpencil. Tetapi, sayangnya, kemajuan ini belum eksklusif untuk perguruan tinggi dan universitas.
Setelah adanya kelas berbasis online, setiap tahun tejadi peningkatan jumlah siswa yang memanfaatkan teknologi baru ini. Untuk metode pembelajaran jarak jauh mengalami peningkatan drastis sejak diperkenalkan pada tahun 1960. Orang-orang yang tidak punya waktu untuk kelas, telah datang untuk memilih metode baru pengajaran ini sebagai cara untuk mewujudkan mimpi-mimpi dalam cara yang bekerja di sekitar jadwal dan kehidupan mereka. Pembelajaran online akan terus tumbuh sebagai Internet mengembang dan beberapa perusahaan melihat hal ini sebagai upaya untuk menciptakan cara terbaru dan terbaik untuk mendidik siswa secara online.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, pembelajaran jarak jauh secara intensif terlaksana sejak tahun 1970-an, dibuktikan dengan penyelenggaraan eksperimentasi program radio untuk menatar guru sekolah dasar dalam bahasa Indonesia dan mengajarkan mata pelajaran tersebut kepada siswa sekolah dasar.
Dimulai sejak tahun 1970-an, kebutuhan untuk meningkatkan mutu guru sangat tinggi, sementara mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaannya sebagai guru yang jumlahnya waktu itu masih sangat sedikit. Siaran radio mengambil peran sebagai media peningkatan kualitas guru. Melalui siaran radio ini diharapkan ada pemerataan mutu guru, baik yang di kota-kota maupun di daerah terpencil. Pada tahun 1973, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meresmikan sistem siaran radio pendidikan untuk penataran guru SD. Kemudian Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pustekkom juga menyelenggarakan SMP Terbuka.
ADVERTISEMENT
Lalu selanjutnya tepatnya pada tahun 1976, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membentuk Tim Eksekutif Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan. Tim ini memiliki tugas, antara lain menyelenggarakan siaran radio pendidikan untuk peningkatan kualitas guru, dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang dibantu oleh Kepala Balai Produksi Media Radio di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu, tim eksekutif ini dibantu oleh Seksi Produksi dan Distribusi, Subseksi Penelitian, dan Pengembangan, serta Subseksi Evaluasi dan Sanggar. Penemuan Penelitian menunjukkan bahwa PJJ bagi pemerintah adalah cara yang efisien untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun sarana pembelajaran yang patut diterapkan dalam belajar-mengajar dengan murid.
Pada tahun 1978, pemerintah Indonesia mendirikan Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) dan sebanyak lima SMP Terbuka guna memberikan kesempatan luas kepada siswa yang tidak dapat mengikuti pendidikan menengah secara tatap muka. Dengan adanya inovasi berupa Sekolah Menengah Terbuka ini, keefektifan sistem PJJ di Indonesia menjadi semakin meningkat. Penyelenggaraan SMP Terbuka di lima wilayah itu dianggap berhasil sehingga dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun yang mulai dicanangkan pada tahun 1994. Pemerintah kemudian mendirikan SMP terbuka di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Pada tahun 1999, jumlah SMP Terbuka di seluruh Indonesia yang telah berdiri mencapai 3773 lokasi dengan 9721 tempat kegiatan belajar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (Aimunawar, 1999).
ADVERTISEMENT
Di Perguruan Tinggi, pada tahun 1980, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh melalui satelit (sisdiksat) untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Indonesia Timur. Semenjak saat itu, pembelajaran jarak jauh semakin sering digunakan di Indonesia. Sisdiksat diharapkan dapat mengatasi kelangkaan tenaga pengajar dan bahan perkuliahan yang berkualitas di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
Sisdiksat diselenggarakan melalui jaringan komunikasi satelit dan papan tulis tele sehingga pengajar yang berada di suatu tempat dapat mengirim tulisan dan berbicara dua arah dengan dosen atau mahasiswa yang tersebar di universitas/institut di wilayah Indonesia Timur tersebut. Mata kuliah yang diajarkan melalui Sisdiksat adalah mata kuliah yang langka tenaga pengajarnya-dan umumnya dalam bidang pertanian (Suparman & Zuhairi, 2004). Sejak tahun 1989, UT (Universitas Terbuka) sebagai salah satu Universitas yang mulai menggunakan metode pembelajaran jarak jauh juga menyelenggarakan program pengembangan profesional berkelanjutan pada tingkat sertifikat, misalnya, program Bahasa lnggris yang bekerja sama dengan Cambridge University. Program-program pendidikan berkelanjutan ini terus dikembangkan, khususnya melalui kerja sama UT dengan berbagai instansi dan departemen pemerintah, maupun dengan pihak swasta.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran jarak jauh mengajarkan peserta didik belajar terpisah dengan pendidik. Sumber belajarnya yaitu internet dan online sesuai dengan teknologi informasi dan komunikasi dengan bantuan media yang canggih. Hal ini sesuai dengan isi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15 yang isinya yaitu “Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.” Dalam hal ini, menurut Keegan yang dijelaskan Warsito menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik pendidikan jarak jauh, antara lain 1) Adanya keterpisahan pembelajaran yang mendekati unsur permanen antara tenaga pengajar dari peserta didik selama program pendidikan berlangsung, 2) Adanya keterpisahan antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya selama program pendidikan, 3) Adanya suatu institusi yang mengelola program pendidikan, 4) Pemanfaatan sarana komunikasi yang baik mekanis sebagai bahan belajar, 5) Penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat mengambil inisiatif dialog dan mencari dan mengolah manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Pemicu lahirnya pendidikan jarak jauh dasarnya karena ada kesenjangan yang semakin melebar di antara meningkatnya aspirasi pendidikan dari masyarakat meski dengan masih keterbatasan pelayanan aspirasi pendidikan tersebut. Adanya kenaikan jumlah penduduk membangun lapisan kelompok untuk umur pendidikan mulai dari dasar, menengah, dan sampai tinggi yang seringkali terjadi dengan pergerakan yang lebih tinggi daripada penambahan sumber daya untuk menyediakan kesempatan pendidikan bagi mereka. Hal ini terutama terjadi di kebanyakan negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Kesenjangan ini semakin melebar karena adanya masalah yang timbul sebagai akibat dari karakteristik penyebaran demografis yang luas dan tidak merata, serta keterbatasan teknologis dan ekonomis untuk mengembangkan atau mengadakan fasilitas di bidang komunikasi serta transportasi.
Pada zaman seperti ini yaitu adanya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) serta sistem informasi dan komunikasi maka mempermudah jalannya pembelajaran jarak jauh karena sudah menggunakan jaringan internet. Sampai saat ini, internet sudah masuk ke wilayah pedesaan, tempat istirahat, rumah makan, tempat wisata, kantor usaha, dan rumah sakit. Internet merupakan singkatan dari International Networking yang artinya yaitu jaringan computer berskala internasional sehingga dapat membuat masing-masing computer saling berinteraksi. Karena adanya sistem pemanfaatan internet yang maksimal sehingga memunculkan adanya pembelajaran jarak jauh. Dalam pembalajaran jarak jauh, siswa diharapkan dapat di rancang dalam paket-paket sistem pembelajaran yang tersedia dalam sistem atau situs internet yang sudah di sediakan.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu sistem pendidikan yang tujuannya untuk menefektifkan metode pembelajaran dengan menggunakan internet. Sehingga, jarak dan waktu tidak lagi menjadi sebuah masalah. Menurut Isniatun Munawarah, proses pembelajaran jarak jauh merupakan gambaran dari perkembangan teknologi dalam bidang informasi yang membawa pengaruh pendidikan melalui media pembelajaran. Penerapan pembelajaran jarak jauh ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan pengajar melalui media computer yang dilakukan dalam jaringan yang sangat jauh dan lokasi yang tidak dekat. Dalam hal ini, siswa tetap dapat memperoleh bahan belajar yang sudah dirancang dalam desain pembelajaran yang tersedia dalam situs internet yang sudah di sediakan oleh sekolahnya masing-masing dan memilki kekuatan besar.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, sistem pembelajaran jarak jauh yang harus melakukan prosedur persiapan yang matang dan harus tidak lepas meninggalkan sistem online. Selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan tutorial online tersebut. Sebuah tutorial online menggunakan sebuah sistem manajemen pembelajaran. Sistem pembelajaran jarak jauh memiliki tingkat pengembangan media yang luar biasa karena merupakan salah satu bagian dari faktor pemilihan media pembelajaran yang baik dalam meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik. Menurut Arif S. Sadirman diantaranya adalah karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok besar, alokasi waktu, sumber dana, serta prosedur penilaian. Sedangkan, penggunaan media khususnya untuk peningkatan pembelajaran sangat tergantung pada kesesuaian media dengan tujuan pengajaran, kesesuaian dengan tingkat kemampuan, kemudahan memperoleh media, dan keterampilan dalam menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Adanya pembelajaran jarak jauh sebagai media sumber belajar yang memaksimalkan fungsi teknologi serta alat komunikasi yang modern berbasis internet dan dilakukan dengan secara daring atau online merupakan sistem pembelajaran yang terfokuskan kepada individu atau sekelompok kecil siswa yang menitikberatkan pada keaktivan siswa dengan dipandu oleh seorang guru secara jarak jauh tanpa tatap muka, interaksi, sehingga kegiatan belajar mengajar sepenuhnya dilakukan secara daring.
Dengan melalui berbagai tahapan maka pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik. Secara pengolahan, pembelajaran jarak jauh dapat dikatakan efektif apabila melalui konsep dan aspek yang bisa dilakukan dengan beberapa langkah yang baik dan tepat. Kini,Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memiliki kedudukan yang kukuh secara legal. Pembelajaran jarak jauh merupakan sistem pendidikan yang memiliki landasan teoretik, empiris, serta pengalaman praktik terbaik yang teruji di seluruh dunia. Profesi dalam pedi tanah air merupakan profesi yang bergengsi, yang memerlukan keahlian yang sangat spesifik, kompetensi yang khusus, memberikan imbalan yang wajar, serta memiliki prospek perkem-bangan masa depan yang cerah baik bagi praktisi maupun teoris.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran jarak jauh memang bukan merupakan hal baru bagi Indonesia tetapi menjadi hal yang baru bagi beberapa pelajar dan pengajar di Indonesia untuk saat ini. Maka dari itu sangat wajar jika mereka pelaku pendidikan (pelajar dan pengajar) mengalami ke-terkejutan mengenai metode baru yang akan digunakan untuk kegiatan sehari-hari mereka. Padahal untuk kondisi yang seperti sekarang, pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang efektif. Tetapi, jika ada siswa yang sulit untuk menyerap materi ketika pembelajaran daring sedang berlangsung, apakah tetap dapat dikatakan efektif? Pembelajaran jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran daring memang dapat dikatakan efektif untuk dilaksanakan di kondisi seperti sekarang, tetapi masih kurang efektif untuk pembelajarannya. Karena masih terdapat beberapa kendala seperti koneksi internet, pemborosan kuota,dan lainnya. Untuk itu artikel penelitian ini menurut saya sangat penting untuk dapat mengetahui apakah pjj dapat dikatakan efektif atau tidak, dapat dilanjutkan atau tidak dengan memperhatikan beberapa masalah berikut:
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan penelitian kali ini, saya lebih memilih menggunakan metode penelitian kualitatif dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Mengapa menggunakan metode penelitian kualitatif? Jawabannya karena menurut saya, metode penelitian ini lebih efektif dan lebih dapat dimengerti dibandingkan dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis yang didapatkan dari hasil data kuesioner yang telah dibagikan kepada para responden.
Memangnya apa sih penelitian kualitatif itu? Dan apa penelitian kuantitatif? Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan cara purposive atau snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitas dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sedangkan penelitian kuantitatif menurut Kasiram (2008) adalah metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti. Untuk pembeda yang utamanya adalah, penelitian kuantitatif menyampaikan hasil data-data yang diperoleh kedalam angka-angka yang kemudian dihitung dengan rumus yang telah disediakan, sementara penelitian kualitatif menggunakan susunan kata-kata dan dengan sumber buku-buku atau jurnal ilmiah. Untuk itu saya menggunakan metode penelitian kualitatif karena saya merasa jika sanggup untuk menggunakan metode ini dibanding dengan penelitian kuantitatif.
ADVERTISEMENT
Jenis penelitian yang kami gunakan untuk penelitian kami adalah penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh dan juga kami menggunakan jenis penelitian deksriptif karena kami rasa lebih efektif dilakukan di tengah pandemi covid-19 seperti saat ini. Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun, hasil gambaran tersebut tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih umum (Sugiyono). Penelitian deskriptif merupakan karakteristik dari penelitian yang dapat mengungkapkan berbagai fenomena sosial dan alam dalam kehidupan masyarakat secara spesifik (Sukmadinata).
Penelitian deskriptif ditujukan untuk menyoroti permasalahan PJJ melalui proses pengumpulan data yang memungkinkan Kami untuk menggambarkan situasi lebih lengkap daripada yang mungkin dilakukan tanpa menggunakan metode ini. Ini sangat berguna ketika mengumpulkan informasi dengan gangguan pada subjek atau ketika tidak mungkin untuk menguji dan mengukur sejumlah besar sampel. Penelitian ini memungkinkan kami untuk mengamati perilaku alami tanpa memengaruhi mereka dengan cara apa pun.
ADVERTISEMENT
Setelah kita mengetahui apa arti dari pembelajaran jarak jauh, sejarah pembelajaran jarak jauh, dan metode dan jenis penelitian apa yang digunakan dalam penelitian ini, sekarang akan membahas hasil dari penelitian yang telah didapatkan melalui kuesioner.
Pembelajaran dengan metode daring atau pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu metode yang digunakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai hal ini, melalui kuesioner, ternyata tidak ada sekolah yang tidak menerapkan metode pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi yang sedang terjadi sampai sekarang. Pembelajaran dengan metode jarak jauh dilakukan mulai dari Senin hingga Jum’at, sesuai dengan jadwal pembelajaran seperti biasanya ketika masih tatap muka. Namun terdapat perbedaan yang menurut saya paling mencolok, yaitu waktu pelaksanaannya yang lebih cepat daripada pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian mengenai dampak pembelajaran jarak jauh bagi siswa di tengah pandemi covid-19, mayoritas sekolah di daerah Jabodetabek telah menggunakan metode sistem pembelajaran daring untuk pengganti pembelajaran tatap muka di sekolah dan telah dilakukan rutin selama lima kali dalam seminggu yang diwakilkan dengan 95,2% suara, tetapi ada juga yang hanya dua sampai tiga kali saja atau bahkan hanya sekali saja dalam seminggu yang masing-masing diwakilkan dengan 1,4% suara saja.
Dalam pembelajaran daring itu sendiri pasti dibutuhkan adanya koneksi internet untuk dapat berlangsungnya pembelajaran jarak jauh dengan efektif. Berdasarkan jawaban yang tertera dalam kuesioner hasil penelitian, sebesar 65,5% telah menggunakan wifi sebagai sumber koneksi internet mereka ketika melaksanakan PJJ dan disusul dengan kuota internet sebanyak 33,1%. Lalu sebanyak 75,2% siswa mendapatkan bantuan dari pementintah, tetapi sayangnya masih ada 24,8% yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Salah satu bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah berupa kuota gratis untuk pembelajaran jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu tetap saja tidak dapat menghindar dari segala bentuk kendala yang dapat dialami selama pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui hasil kuesioner, sebanyak 24,1% sering mengalami kendala ketika pembelajaran jarak jauh, 73,1% jarang mengalami kendala, dan sisanya belum pernah mengalami kendala. Lalu, kendala apa sih yang sering dihadapi oleh para siswi ketika sedang melaksanakan pembelajaran jarak jauh? Koneksi merupakan salah satu bentuk kendala yang paling sering dialami oleh siswa dengan memperoleh suara sebanyak 72,5%, lalu diikuti dengan kendala pada aplikasi, dan device. Tentu saja kendala-kendala ini sangat mengganggu terciptaanya pembelajaran jarak jauh yang efektif bagi siswa dan pengajar karena mereka harus mengatasi dengan relogin atau keluar dari aplikasi dan bergabung lagi ke dalam aplikasi, mematikan lalu menyalakan kembali sambungan internet, dan mematikan device sementara lalu menyalakannya kembali atau biasa sering kita dengar dengan sebutan “restart”. Hal-hal tersebut ketika pelaksanaannya membutuhkan waktu yang menurut saya membuang waktu, waktu yang harusnya dapat digunakan untuk belajar dengan lancar malah terpotong dengan harus mengatasi kendala-kendala tersebut. Kemungkinan materi akan dipahami akan lebih besar jika tidak ada kendala-kendala tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran secara online seperti sekarang ini cenderung memanfaatkan aplikasi atau platform seperti Zoom yang diwakilkan dengan 73,1% suara, diikuti dengan WhatsApp sebanyak 72,1%, dan Google Meet sebanyak 66,9%, dengan materi yang diterangkan dengan semacam presentasi online. Pengisian absensi juga dilakukan secara online, baik dengan menggunakan google document mau pun platform lainnya tergantung dengan kebijakan sekolah dan guru yang mengajar.
Lalu dalam kuesioner juga diberikan pertanyaan mengenai “apakah menurut kalian sekolah kalian sudah menerapkan sistem PJJ dengan baik?”, jawaban paling banyak jatuh kepada pilihan jawaban “biasa saja” yang diwakilkan dengan 49,7%, disusul dengan “sudah” sebanyak 31%, dan “belum” sebanyak 19,3%.
Para responden ketika pembelajaran jarak jauh dengan sistem pembelajaran daring sudah merasa cukup mengerti walaupun hanya sebatas materi yang disampaikan oleh para guru, tetapi tidak dapat menjelaskan ulang materi yang diberikan. Dapat diketahui jika mereka hanya mengerti sesaat atau sebatas yang diberikan. Menurut mereka para guru juga sudah aktif tetapi hanya sekedar menerangkan tanpa mengadakan sesi tanya jawab yang dapat merangsang otak para siswa untuk dapat berpikir lebih luas mengenai materi yang diberikan. Mari kita lihat tabel 1.
Memang kita tidak boleh melihat dari satu sisi saja, tetapi kita juga harus tau jika mengulang materi yang telah dijelaskan merupakan hal yang wajib bagi seluruh siswa agar mengerti apa yang ia pelajari hari itu bersama gurunya. Meski melalui penelitian, tertera jika mayoritas siswa belajar dalam kurun waktu empat sampai lima jam dalam sehari, menurut saya mereka juga tetap harus mengulang materi yang sudah diberikan sebelumnya. Lalu apakah mereka merasakan adanya “kejenuhan” selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh? Mayoritas siswa atau sebanyak 37,2% menjawab “sering”, lalu disusul dengan jawaban “selalu” sebanyak 29,7% suara, dan sisanya menjawab kadang-kadang dan sesuai mood. Dapat kita lihat melalui tabel 2 di bawah ini untuk keterangan persen seluruhnya. Mari kita lihat tabel 2.
Dengan ini diharapkan para pengajar dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam menerangkan materi semenarik mungkin agar para siswa dapat lebih rileks dan tidak terlalu jenuh ketika melakukan pembelajaran secara daring seperti itu.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan demi terwujudnya pembelajaran dengan sistem online yang efektif. Beberapa solusi ini yang menurut saya dan rekan penelitian saya dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh, yaitu:
1. Pemilihan materi yang sesuai dengan peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
Guru dapat memilih materi yang berhubungan dengan peristiwa yang baru-baru saja terjadi, atau sedang dalam topik yang trending dengan materi pembelajaran sehingga para siswa lebih tertarik terhadap pembelajaran itu sendiri dan lebih memahami contoh dalam kehidupan asli bagaimana.
2. Menambahkan permainan dalam model pembelajaran
Tak bisa dipungkiri, siswa cenderung menyukai bermain game baik itu online maupun offline. Banyak platform untuk membuat game online yang dapat guru gunakan misalnya: Google Form, Quizziz, Kahoot, dan lain-lain. Dengan adanya game yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran juga dapat memancing keaktifan dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.
ADVERTISEMENT
3. Diskusi yang aktif dengan topik-topik yang menarik
Diskusi yang aktif dapat menghidupkan suasana yang menyenangkan dan interaktif antara guru dengan siswa-nya. Selain diskusi guru dan siswa, interaksi sesama siswa melalui kerja kelompok, diskusi, maupun debat juga dapat meningkatkan minat dari siswa itu sendiri.
4. Penyampaian materi dengan cara yang menarik
Tidak hanya berkutat dengan presentasi atau tulisan-tulisan, belajar dengan memutar film ataupun lagu juga merupakan salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat siswa-nya, sehingga pelajaran menjadi tidak monoton dan menjadi lebih menyeangkan.
Meskipun dalam pembelajaran daring terdapat beberapa hal minus atau kekurangan seperti adanya kendala pada koneksi, kendala pada device, kendala pada aplikasi, kejenuhan para siswa ketika sedang kegiatan belajar mengajar, para siswa banyak yang menganggap pembelajaran offline lebih dapat dimengerti daripada online dan lainnya, ternyata pembelajaran jarak jauh memiliki kelebihan yang tidak dapat didapatkan ketika pembelajaran online, seperti pembelajaran yang cenderung lebih santai. Siswa dapat mengistirahatkan tubuhnya dengan mudah jika terdapat jeda waktu saat pembelajarannya karena berada di rumah sehingga siswa cenderung lebih rileks dalam mengikuti setiap pembelajaran. Selain itu, kelebihan lain dari sistem pembelajaran jarak jauh ini adalah siswa tidak perlu terbebani ongkos pergi ke sekolah karena seluruh pembelajaran dilaksanakan di dalam rumah. Siswa juga hanya memerlukan koneksi internet yang menunjang kegiatan belajarnya di setiap kegiatan belajar mengajarnya.
ADVERTISEMENT
Lalu apakah metode pembelajaran jarak jauh berpotensi akan tetap digunakan meskipun pandemi Covid-19 berakhir? Menurut saya bisa saja pemerintah berpikir untuk tetap mempertahankan metode pembelajaran jarak jauh di Indonesia walaupun pandemi covid-19 telah berakhir nanti guna mengefisiensikan penggunaan teknologi pada masyarakat. Tetapi, jika kita lihat dari penelitian di atas, para siswa rupanya cukup “terbebani” akan adanya metode pembelajaran jarak jauh, karena mereka sudah sangat terbiasa dengan pembelajaran tatap muka yang dilakukan setiap harinya sebelum adanya pandemi. Jika memang ingin tetap dilakukan pembelajaran jarak jauh ketika pandemi sudah selesai, sebaiknya dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka. Jadi tetap bisa memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dan juga pembelajaran juga dapat lebih efektif dengan tatap muka.
ADVERTISEMENT
Jadi pada kesimpulannya adanya pandemi corona atau covid-19 yang terus menyebar antar manusia telah membawa kita semua ke dalam situasi yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Segala bentuk kegiatan yang biasa dilakukan ketika sebelum pandemi harus berubah karena merupakan bentuk pencegahan penularan yang semakin besar, seperti dengan bentuk new normal dalam bidang pendidikan. Seperti yang tadinya menempuh pendidikan dengan bertatap muka, untuk saat ini karena pandemi harus dilakukan dari rumah masing-masing. Pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Dilihat dari manfaatnya, pembelajaran jarak jauh tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak semua orang tidak melaksanakannya.
Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner, dapat disimpulkan jika pembelajaran jarak jauh sudah baik seperti dilihat dari kondisi fasilitas yang sudah dimiliki oleh pengajar maupun siswa dirasa sudah cukup, hanya saja masih terhalang dengan adanya kendala pada akses koneksi jaringan, kendala device, kendala pada aplikasi, dan lainnya. Bahkan mayoritas siswa yang menjawab kuesioner penelitian masih sangat menginginkan agar pembelajaran tatap muka segera diberlakukan kembali. Walaupun begitu, pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 di masa pandemi covid-19 seperti ini. Mari kita bersama-sama bekerja sama mewujudkan pencegahan penyebaran covid-19 dengan mengikuti kebijakan-kebijakan yang telah diberikan seperti dengan melakukan pembelajaran jarak jauh secara optimal dan maksimal. Dan juga telah terlaksana secara efektif oleh hampir seluruh sekolah di daerah Jabodetabek, walaupun untuk keefektifan dalam pembelajarannya masih harus banyak yang diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Pendidikan jarak jauh ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Untuk masa pandemi sekarang, metode ini memang tepat, tetapi diharapkan agar para pengajar mampu meningkatkan model pembelajaran jarak jauh dengan lebih menarik seperti memanfaatkan teknologi yang ada dan juga diharapkan pemerintah dapat lebih memperbaiki jaringan di beberapa wilayah terpencil.
Referensi
Abdul Majid, perencanaan pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005)
Aminudin Zuhairi dan Effendi Wahyono, 2004, “Perkembangan dan Kontribusi Pendidikan Jarak Jauh Dalam Upaya Pembangunan Masyarakat Indonesia Berbasis Pengetahuan”
Aria Jalil, “PENDIDIKAN JARAK JAUH” Jurnal Ilmu Pendidikan Februari 1994, Jilid 1, Nomor 1, hlm . 22
Arif S. Sudirman, media Pendidikan: Pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya, (jakarta: raja Grafindo Persada, 2002
Briliannur Dwi C dkk, Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Juni 2020
ADVERTISEMENT
Darwyn syah,dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran pendidikan Agama islam, (jakarta: gaung Persada Press, 2007)
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, Din Azwar Uswatun, Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar, Jurnal Basicedu Vol4 No 4 Tahun 2020
Isniatun Munawaroh, Virtual Learning dalam Pembelajaran Jarak jauh, dalam jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran nomer 2, Vol. 1 Oktober 2005
Wahyu Aji, “Dampak COVID-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”, Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020.
Warsito, “Peran TIK dalam Penyelenggaraan PJJ”, Jurnal Teknodik April 2007. No. 20: 9-41. Jakarta: Pustekkom depdiknas
William Horton, 2003, E-Learning Tools and Technologies.
Peraturan Perundang-undangan
UU Sidiknas UURI Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1 No. 15
ADVERTISEMENT