Konten dari Pengguna

10 Efek Samping Kemoterapi yang Perlu Diketahui Penderita Kanker

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
13 Mei 2025 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi efek samping dari kemoterapi. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi efek samping dari kemoterapi. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Meski terbukti efektif membunuh sel kanker, prosedur ini juga dikenal memiliki banyak efek samping.
ADVERTISEMENT
Efek samping dari kemoterapi bisa bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan, dosis, lama pengobatan, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Tak semua pasien mengalami efek yang sama, tetapi ada beberapa gejala umum yang sering muncul. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek samping kemoterapi, simak terus uraian artikel ini.

Efek Samping Kemoterapi

Ilustrasi menjalani kemoterapi. Foto: Unsplash
Dikutip dari Mayo Clinic, cara kerja kemoterapi adalah dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang secara cepat.
Namun, obat kemoterapi tak bisa membedakan antara sel kanker dan sel sehat yang juga tumbuh cepat, seperti sel rambut, sel darah, dan sel di saluran pencernaan.
Akibatnya, sel-sel sehat ini juga ikut rusak dan menimbulkan efek samping. Berikut efek samping kemoterapi yang umum dialami pasien kanker menurut American Cancer Society.
ADVERTISEMENT

1. Rambut Rontok

Rambut rontok adalah salah satu efek samping paling dikenal dari kemoterapi. Obat kemoterapi menyerang sel-sel rambut yang tumbuh cepat sehingga rambut bisa rontok sebagian atau seluruhnya, termasuk bulu mata dan alis. Rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

2. Mual dan Muntah

Obat-obatan kemoterapi sering memicu mual dan muntah karena memengaruhi sistem pencernaan dan otak. Dokter biasanya akan memberikan obat anti-mual (antiemetik) untuk mengurangi gejala ini.

3. Kelelahan Berlebihan

Kelelahan adalah keluhan umum yang bisa berlangsung selama masa pengobatan hingga beberapa minggu setelahnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh efek obat terhadap sel darah merah serta beban fisik dan emosional pasien.

4. Penurunan Sel Darah

Kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah merah (anemia), sel darah putih (neutropenia), dan trombosit. Hal ini menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi, mudah memar, dan pendarahan.
ADVERTISEMENT

5. Luka di Mulut dan Tenggorokan

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan mukositis, yaitu peradangan pada lapisan mukosa mulut dan tenggorokan. Ini bisa menimbulkan rasa sakit, luka, hingga kesulitan makan dan menelan.

6. Perubahan Nafsu Makan

Banyak pasien kehilangan nafsu makan selama kemoterapi karena rasa mual, perubahan rasa makanan, atau gangguan pencernaan. Penurunan berat badan sering terjadi akibat efek ini.

7. Gangguan Sistem Pencernaan

Diare atau sembelit adalah keluhan umum lainnya. Obat-obatan tertentu memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan ketidakseimbangan fungsi usus.

8. Masalah Saraf (Neuropati)

Kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan saraf perifer, terutama di tangan dan kaki. Gejalanya seperti kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

9. Masalah Konsentrasi dan Memori

Beberapa pasien mengalami “chemo brain”, yaitu kondisi penurunan kemampuan kognitif seperti lupa, sulit fokus, atau sulit berpikir jernih.
ADVERTISEMENT

10. Gangguan Emosi

Pengobatan kanker bisa berdampak besar terhadap kondisi psikologis. Pasien mungkin mengalami kecemasan, stres, hingga depresi. Konseling psikologis dan dukungan keluarga sangat penting dalam proses ini.
(NDA)