Konten dari Pengguna

Prosedur Kemoterapi Kanker dari Awal sampai Akhir

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
9 Mei 2025 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi prosedur kemoterapi kanker. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prosedur kemoterapi kanker. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kemoterapi merupakan strategi pengobatan kanker yang efekif. Metode ini memanfaatkan obat-obatan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghentikan pertumbuhan atau membunuh sel kanker.
ADVERTISEMENT
Obat ini bekerja dengan cara menghancurkan sel-sel yang membelah diri dengan cepat. Ada berbagai jenis kemoterapi yang digunakan, tergantung pada jenis kanker, stadium penyakit, dan kondisi kesehatan pasien.
Mengetahui prosedur kemoterapi dari awal hingga akhir dapat membantu pasien lebih tenang dan memahami apa yang sedang dijalani. Simak informasi pada artikel ini karena akan membahas secara rinci tahapan-tahapan kemoterapi kanker.

Prosedur Kemoterapi Kanker

Ilustrasi prosedur kemoterapi kanker. Foto: Pexels
Proses pelaksanaan kemoterapi dilakukan dalam siklus yang terstuktur. Siklus ini terdiri dari beberapa tahapan dan masing-masing memiliki cara kerja serta tujuan yang berbeda.
Mengutip buku berjudul Strategi Sukses Kemoterapi karya Meri Neherta, berikut gambaran umum tentang prosedur kemoterapi kanker.

1. Tahap Persiapan

Sebelum memulai kemoterapi, pasien akan menjalani serangkaian tes dan konsultasi untuk menentukan rencana pengobatan yang paling sesuai. Ini termasuk tes darah, pemindaian, dan diskusi dengan dokter onkologi.
ADVERTISEMENT
Dokter akan menjelaskan detail rencana pengobatan, termasuk jenis obat kemoterapi yang akan digunakan, dosis, frekuensi, dan durasi pengobatannya. Pasien akan diberi pula informasi tentang potensi efek samping dan cara mengelolannya.

2. Tahap Pemberian Kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan melalui berbagai metode, termasuk intravena (IV), oral, atau melalui suntikan langsung ke tumor. Sesi ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada jenis dan dosis obat.
Selama sesi kemoterapi, tim medis akan mengawasi pasien untuk memastikan tak ada reaksi alergi atau komplikasi. Pasien mungkin merasa lelah atau mengalami efek samping lainnya selama atau setelah pemberian obat.

3. Tahap Pemulihan

Setelah setiap sesi kemoterapi selesai, pasien akan memiliki periode istirahat yang memungkinkan tubuh untuk pulih. Durasi masa istirahat ini bisa bervariasi, tetapi biasanya berlangsung beberapa hari hingga minggu.
ADVERTISEMENT
Selama masa istirahat, pasien harus memantau efek samping yang muncul dan melaporkannya ke tim medis. Efek samping umum termasuk mual, kelelahan, dan penurunan jumlah sel darah.

4. Tahap Evaluasi

Setelah beberapa siklus kemoterapi, dokter akan melakukan evaluasi untuk menilai respons tubuh terhadap pengobatan. Tahap ini bisa termasuk tes darah, pemindaian, dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan hasil evaluasi, dokter mungkin menyesuaikan dosis obat, mengubah jenis obat, atau menyesuaikan frekuensi pengobatan untuk meningkatkan efektivitas dan mengelola efek samping.

5. Tahap Lanjutan dan Tindak Lanjut

Jika diperlukan, pengobatan akan dilanjutkan sesuai dengan rencana yang telah disesuaikan. Siklus kemoterapi akan berlanjut hingga tujuan pengobatan tercapai, baik untuk mengurangi ukuran tumor, mengendalikan penyebaran kanker, atau mencapai remisi.
ADVERTISEMENT
Setelah pengobatan selesai, pasien akan menjalani pemantauan rutin untuk memastikan bahwa kanker tak kambuh. Ini bisa termasuk pemeriksaan rutin, tes darah, dan pemindaian berkala untuk mendeteksi tanda-tanda kanker kembali.
(SA)