Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
12 Cara Mengatasi Orang Pingsan dengan Pertolongan Pertama
3 Januari 2025 23:21 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman fikes.almaata.ac.id, pingsan pada dasarnya terjadi karena kurangnya pasokan darah yang menyuplai oksigen dan gula. Akibatnya, fungsi otak tidak bekerja secara maksimal dan penurunan kesadaran dalam beberapa waktu.
Selain karena kurangnya pasokan darah, pingsan juga bisa disebabkan karena kelelahan, penyakit tertentu, atau cedera pada kepala. Mengetahui apa yang harus dilakukan ketika menghadapi orang yang pingsan sangatlah penting.
Cara Mengatasi Orang Pingsan
Cara mengatasi pingsan memerlukan beberapa langkah penting untuk keselamatan dan kesehatan korban. Berikut adalah cara mengatasi orang pingsan dengan pertolongan pertama:
1. Mengarahkan ke Lokasi yang Aman
Langkah pertama yang harus diambil ketika seseorang pingsan sedang memindahkannya ke lokasi yang aman. Jika pingsan terjadi di tempat ramai atau di bawah sinar matahari langsung, segera bawa korban ke tempat yang lebih tenang dan teduh.
ADVERTISEMENT
Hal ini penting untuk menghindari risiko cedera lebih lanjut akibat kepadatan atau cuaca panas yang dapat mengurangi kondisi pingsan.
Pastikan tempat baru tersebut tidak hanya aman tetapi juga nyaman, sehingga korban dapat mendapatkan udara segar dan lebih tenang.
Memindahkan korban ke lokasi yang aman juga membantu mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin dirasakan oleh orang-orang di sekitar.
Dalam situasi darurat, lingkungan yang tenang dapat membantu proses pemulihan korban dengan lebih cepat.
Selain itu, jika pingsan disebabkan oleh faktor lingkungan seperti dehidrasi atau panas berlebih, memindahkannya ke tempat yang lebih sejuk akan sangat membantu dalam memulihkan kesadaran mereka.
2. Baringkan Pasien Pingsan
Setelah memindahkan korban ke lokasi yang aman, langkah selanjutnya adalah membaringkan pasien dalam posisi terlentang. Hal ini adalah posisi paling baik untuk memastikan aliran darah ke otak tetap lancar.
ADVERTISEMENT
Pastikan kepala dan leher pasien dalam posisi netral dan tidak terhalang oleh benda-benda lain. Jika pasien masih bernapas, berikan mereka dengan nyaman untuk mencegah terjadinya cedera lebih lanjut akibat jatuh atau terjatuh saat pingsan.
Penting juga untuk mencegah pasien bangkit terlalu cepat setelah berbaring, karena ini dapat menyebabkan mereka pingsan kembali. Setelah berbaring, biarkan pasien beristirahat sejenak sambil menjaga kondisi mereka.
3. Posisikan Kaki Lebih Tinggi
Salah satu cara efektif untuk mengatasi pingsan adalah dengan mengangkat kaki pasien lebih tinggi dari kepala mereka, idealnya sekitar 30 cm. Mengangkat kaki membantu meningkatkan aliran darah kembali ke otak, sehingga mempercepat pemulihan kesadaran.
Lalu, bisa menggunakan bantal atau barang lain sebagai penopang kaki. Metode ini sangat berguna bagi pasien yang tidak mengalami cedera serius dan memiliki pernapasan yang stabil.
ADVERTISEMENT
Dengan posisi kaki yang lebih tinggi, tekanan darah di bagian atas tubuh akan meningkat, membantu oksigenasi otak secara lebih efektif.
Namun, jika pasien mengalami cedera tulang belakang atau cedera lainnya, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum melakukannya.
4. Longgarkan Pakaian
Ketika seseorang pingsan, sering kali mereka mengenakan pakaian ketat yang dapat menghambat pernapasan dan sirkulasi darah. Oleh karena itu, penting untuk melonggarkan pakaian dengan membuka kancing atau melepaskan aksesori seperti ikat pinggang atau dasi.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada pasien agar mereka dapat bernapas dengan lebih mudah. Selain itu, pastikan bahwa lingkungan sekitar tidak terlalu ramai agar pasien tidak merasa tertekan atau terjepit oleh kerumunan orang lain.
Memberikan ruang bagi udara segar juga sangat penting dalam proses pemulihan pasien dari keadaan pingsan.
ADVERTISEMENT
5. Coba Bangunkan Pasien
Setelah memastikan bahwa pasien telah dibaringkan dengan benar dan nyaman, langkah selanjutnya adalah mencoba membangunkannya, seperti menampar lembut bahu atau pipi pasien dan memanggil nama mereka dengan suara keras namun tenang.
Jika pasien baru saja mengalami pingsan ringan, metode ini biasanya cukup efektif untuk membantu mereka sadar kembali. Jika setelah beberapa usaha pasien tetap tidak responsif, penting untuk segera memeriksa tanda-tanda vital seperti pernapasan dan denyut nadi.
Jika tidak ada respons yang sama sekali, segera hubungi layanan darurat medis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
6. Pantau Pernapasan dan Kerja Jantung
Selama proses pemulihan, sangat penting untuk terus menjaga pernapasan dan denyut jantung pasien.
Jika Anda menemukan bahwa pasien tidak bernapas atau tidak ada denyut nadi pada arteri karotis (di leher), segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP).
ADVERTISEMENT
RJP melibatkan kompresi dada sebanyak 30 kali diikuti dengan dua kali pernapasan buatan hingga bantuan medis tiba.
Mengetahui cara melakukan RJP dengan benar adalah keterampilan penting yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat seperti ini. Jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain jika merasa kesulitan melakukannya sendiri.
7. Posisikan Kepala dengan Benar
Salah satu langkah yang perlu diambil adalah memposisikan kepala pasien dengan benar, terutama jika mereka mengalami muntah. Miringkan kepala pasien agar tidak muntah dan muntahnya tidak mengenai dirinya.
Hal ini adalah langkah krusial untuk mencegah risiko aspirasi, di mana muntahan bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan komplikasi serius, pneumonia aspirasi. Memposisikan kepala pasien dengan benar juga membantu menjaga saluran napas tetap terbuka.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan pingsan, otot-otot tubuh, termasuk otot-otot yang mengontrol saluran pernafasan, dapat menjadi lemah. Dengan arah kepala, bisa membantu memastikan bahwa lidah tidak jatuh ke belakang dan menyumbat jalan napas.
8. Beri Waktu Istirahat
Jika seseorang sudah sadar setelah pingsan, sangat penting untuk tidak membiarkannya berdiri langsung. Istirahat minimal 15-20 menit adalah langkah penting yang bertujuan untuk mengembalikan energi dan mencegah pingsan kembali.
Jika korban sudah sadar, tanyakan apakah mereka masih mengalami gejala seperti sesak napas, sakit kepala, lemas, atau sulit menggerakkan tubuh tertentu.
Jangan biarkan mereka langsung berdiri karena ini dapat menurunkan tekanan aliran darah di otak.
9. Berikan Minuman Manis
Setelah korban sadar dari pingsan dan merasa sedikit lebih baik, berikan minuman manis seperti teh manis atau air gula untuk membantu meningkatkan kadar gula darah mereka dan memberikan energi tambahan bagi tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Minuman manis dapat membantu mempercepat pemulihan fisik setelah mengalami pingsan. Penting untuk memberikan minuman hangat agar tubuh merasa lebih nyaman dan sirkulasi darah meningkat kembali setelah kejadian tersebut.
Pastikan juga bahwa korban mampu menelan tanpa kesulitan sebelum memberikan minuman.
10. Hubungi Petugas Kesehatan
Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama tersebut, sangat penting untuk menghubungi petugas kesehatan atau layanan darurat jika kondisi pasien tidak membaik atau jika kita merasa masalah serius.
Meskipun telah mengambil langkah-langkah pertolongan pertama, hanya tenaga medis profesional yang dapat memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Jangan menunggu terlalu lama untuk mencari bantuan medis jika melihat tanda-tanda kegawatan seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kehilangan kesadaran berkepanjangan. Tindakan cepat dapat menentukan keselamatan bagi orang yang pingsan.
ADVERTISEMENT
11. Edukasi Pasien tentang Penyebab Pingsan
Setelah keadaan stabil dan jika memungkinkan berbicara dengan pasien tentang penyebab potensial dari pingsannya bisa sangat bermanfaat bagi pemulihan jangka panjangnya.
Edukasi tentang faktor-faktor seperti dehidrasi, stres berlebihan, atau kondisi medis tertentu akan membantu pasien memahami apa yang terjadi pada tubuhnya selama kejadian tersebut.
Memberikan informasi ini juga bisa mendorong pasien untuk mengambil langkah-langkah preventif di masa depan agar kejadian serupa tidak terulang lagi serta meningkatkan kesadaran kesehatan secara umum.
12. Lakukan Tindak Lanjut
Setelah memberikan pertolongan pertama dan memastikan bahwa kondisi pasien sudah stabil serta memahami penyebab pingsannya, lakukan tindak lanjut secara berkala jika diperlukan.
Minta kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan guna memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan serius lainnya yang mungkin menjadi penyebab dari kejadian pingsan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan tindak lanjut ini, kita bisa menunjukkan perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang pasien serta membantu mencegah kemungkinan terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Demikian informasi lengkap tentang cara mengatasi orang pingsan dengan pertolongan pertama. (LA)