Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
12 Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung agar Lancar dan Tetap Sehat
18 Januari 2025 19:07 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kurang lebih 42 hari lagi, umat muslim akan memasuki bulan puasa Ramadan. Saat umat muslim harus menahan rasa lapar dan haus selama seharian. Tips puasa untuk penderita asam lambung ini penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Sehingga penderita asam lambung tetap bisa berpuasa dengan lancar tanpa khawatir akan kambuh. Apalagi di minggu pertama pasti akan terasa berat bagi penderita asam lambung, karena tubuh harus beradaptasi dengan perubahan pola makan.
Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung
Tips puasa untuk penderita asam lambung ini bisa diperhatikan, sehingga nantinya puasa dapat berjalan dengan lancar.
Dikutip dari buku Cara Jitu Mendapatkan Tubuh yang Ideal Tanpa Menyiksa Diri karya Muhammad Ibnu Soim (2023: 60), penyakit asam lambung adalah kondisi yang terjadi akibat gangguan pada produksi atau pengelolaan asam lambung di dalam tubuh.
Kondisi ini sering kali menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati, mual, atau sensasi terbakar di dada. Penderita asam lambung tidak perlu khawatir untuk menjalani puasa Ramadan selama kondisi asam lambungnya dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Faktanya, berpuasa justru dapat membantu menstabilkan produksi asam lambung, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Berikut adalah puasa untuk penderita asam lambung agar lancar dan tetap sehat.
1. Jangan Lewatkan Sahur
Menghindari sahur dapat memperburuk kondisi asam lambung selama puasa. Saat perut kosong sepanjang hari, risiko naiknya asam lambung meningkat, terutama jika kamu melewatkan sahur.
Selain memberikan energi untuk berpuasa, sahur juga membantu mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. Pilih makanan tinggi serat untuk sahur karena lebih lambat dicerna, sehingga membantu menjaga kestabilan asam lambung.
ADVERTISEMENT
2. Jangan Tunda Berbuka
Segera berbuka puasa saat waktunya tiba. Menunda berbuka hanya memperpanjang waktu perut kosong, yang dapat memperparah kondisi asam lambung.
Tubuh membutuhkan makanan agar asam lambung yang dihasilkan digunakan untuk proses pencernaan. Sama seperti pentingnya sahur, menunda berbuka dapat memperburuk gangguan lambung.
3. Makan Perlahan
Makan dengan perlahan dan tidak terburu-buru sangat penting untuk kesehatan lambung. Kunyahlah makanan dengan baik agar lebih mudah dicerna.
ADVERTISEMENT
Makanan yang tidak dikunyah dengan sempurna dapat memicu peningkatan asam lambung. Nikmati makanan dengan santai agar terhindar dari rasa tidak nyaman akibat naiknya asam lambung.
4. Makan dalam Porsi Kecil
Untuk mencegah asam lambung naik, konsumsi makanan dalam porsi kecil. Meski saat berbuka terasa sangat lapar, hindari langsung makan dalam jumlah besar. Lambung membutuhkan waktu untuk mencerna makanan.
Makan dalam porsi besar sekaligus dapat merangsang naiknya asam lambung. Sama halnya saat sahur, makanlah secukupnya dan sediakan waktu cukup agar tidak terburu-buru.
5. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung
Selain memperhatikan porsi makan, pilihlah jenis makanan yang aman bagi lambung.
Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung, seperti soda, makanan pedas, makanan berlemak tinggi, makanan dan minuman berkafein seperti cokelat, kopi, dan teh, serta makanan yang bersifat asam. Baik saat sahur maupun berbuka, sebaiknya jauhi jenis makanan ini.
ADVERTISEMENT
6. Jangan Langsung Tidur Setelah Makan
Meskipun kantuk sering muncul setelah sahur, hindari langsung tidur usai makan. Tunggu setidaknya tiga jam sebelum berbaring. Tidur setelah makan dapat memperparah gangguan lambung dan menyebabkan perut terasa tidak nyaman.
7. Cukupi Cairan Tubuh
Pastikan minum cukup air putih selama waktu berbuka hingga sahur. Cairan membantu menjaga keseimbangan pH tubuh dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk gejala asam lambung.
8. Hindari Makanan yang Sulit Dicerna
Makanan seperti cokelat, makanan berlemak tinggi, atau produk susu tertentu dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan risiko refluks. Sebisa mungkin, hindari makanan ini selama Ramadan.
9. Kelola Stres
Stres adalah salah satu pemicu utama asam lambung. Gunakan waktu Ramadan untuk memperbanyak ibadah, bermeditasi, atau melakukan aktivitas yang menenangkan untuk mengurangi stres.
10. Konsumsi Makanan Berserat Tinggi
Untuk membantu pemulihan asam lambung selama berpuasa, disarankan mengonsumsi makanan yang kaya serat baik saat sahur maupun berbuka. Serat dicerna tubuh secara perlahan, sehingga dapat memperlambat pengosongan lambung dan mencegah naiknya asam lambung.
ADVERTISEMENT
Beberapa makanan tinggi serat yang cocok untuk penderita GERD selama berpuasa meliputi sayuran, buah-buahan, oatmeal, kacang almond, dan ubi jalar.
11. Kenakan Pakaian Longgar
Untuk mencegah tekanan berlebih pada perut yang bisa memicu asam lambung naik, penderita asam lambung sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar selama puasa. Dengan cara ini, heartburn atau sensasi panas dan nyeri di ulu hati dapat dihindari.
12. Berhenti Merokok
Menghentikan kebiasaan merokok sangat penting untuk menjaga kesehatan, terutama bagi penderita asam lambung. Merokok dapat melemahkan katup di kerongkongan bagian bawah (lower esophageal sphincter), yang berfungsi mencegah asam lambung naik.
Dengan berhenti merokok, risiko terjadinya heartburn dan gangguan asam lambung lainnya dapat berkurang secara signifikan.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Berpuasa bagi umat muslim adalah wajib. Puasa ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Banyak orang beranggapan bahwa puasa membuat tubuh lemas sehingga rentan terhadap penyakit.
Namun, menahan haus dan lapar selama lebih dari 10 jam ternyata mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh, meregenerasi, bahkan meningkatkan fungsi sel imun untuk melawan infeksi.
Dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya gizi saat sahur dan berbuka, serta cukup beristirahat, puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini membuat tubuh lebih kuat menjalani puasa selama sebulan penuh tanpa mudah sakit.
2. Mengendalikan nafsu makan
Menahan makan dan minum sejak matahari terbit hingga terbenam membantu mengendalikan rasa lapar. Selama puasa, produksi hormon ghrelin, hormon yang merangsang rasa lapar, akan menurun sehingga rasa lapar lebih terkendali dibandingkan saat tidak berpuasa.
Sebaliknya, hormon leptin, yang memberi sinyal rasa kenyang, meningkat. Dengan demikian, seseorang akan cepat merasa kenyang saat berbuka meskipun hanya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil.
ADVERTISEMENT
3. Menurunkan berat badan
Puasa dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan metabolisme sekaligus menekan nafsu makan.
Jika diimbangi dengan konsumsi makanan sehat, seperti yang rendah minyak, gula, dan garam, target menurunkan berat badan hingga Hari Raya lebih mudah tercapai.
4. Menjaga kesehatan jantung
Puasa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh serta membantu mengontrol tekanan darah agar tetap stabil.
Dengan kadar kolesterol dan tekanan darah yang terjaga, kesehatan jantung pun meningkat, sehingga risiko penyakit jantung dapat diminimalkan.
5. Meningkatkan fungsi otak
Puasa juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak. Hubungannya erat dengan perlambatan gangguan pada otak dan sistem saraf. Akibatnya, kemampuan fokus dalam bekerja dan melakukan aktivitas lain dapat meningkat.
6. Mendetoksifikasi tubuh
Selama puasa, konsumsi makanan dan minuman terbatas pada waktu sahur dan berbuka. Hal ini memberi kesempatan bagi tubuh untuk mengistirahatkan organ pencernaan, sehingga tubuh dapat membersihkan racun secara alami atau melakukan detoksifikasi.
ADVERTISEMENT
7. Mengurangi peradangan
Selain meningkatkan daya tahan tubuh, puasa juga berperan dalam mengurangi peradangan. Tubuh akan meningkatkan kadar asam arakidonat, senyawa kimia yang dapat menghambat proses peradangan.
Dengan manfaat ini, sel-sel sehat dalam tubuh tidak mudah rusak, sehingga risiko penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti radang sendi, radang tenggorokan, atau bahkan kanker, dapat dikurangi.
8. Memperlambat proses penuaan
Penelitian menunjukkan bahwa puasa yang diimbangi dengan konsumsi makanan sehat dan padat nutrisi dapat membantu memperlambat proses penuaan serta mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan usia.
Itulah tips puasa untuk penderita asam lambung. Mulai dari menjaga pola makan, memilih jenis makanan yang tepat, hingga menghindari kebiasaan yang memicu kenaikan asam lambung, semua langkah ini membantu menjaga kesehatan lambung selama puasa. (Umi)
ADVERTISEMENT