Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengeluarkan Ingus pada Bayi dengan Mudah dan Anti Ribet
3 Juli 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 10 Juli 2023 17:10 WIB
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pilek pada bayi memang tidak bisa disepelekan. Terkadang, keluhan ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan menyumbat saluran pernapasannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pintar Memahami Bahasa Si Kecil karya Adi D. Tilong (2018), pilek pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti sistem kekebalan tubuhnya yang lemah, infeksi virus, paparan zat alergen, dan gejala flu.
Serangan pilek pada bayi biasanya ditandai dengan kondisi hidung yang tersumbat dan mengeluarkan cairan berlendir bernama ingus. Cairan tersebut sering kali menyumbat saluran pernapasan dan membuat bayi sulit untuk bernapas.
Oleh sebab itu, ayah dan ibu harus membantu si kecil untuk mengeluarkan ingus dari hidungnya. Bagaimana cara mengeluarkan ingus pada bayi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.
Cara Mengeluarkan Ingus Pada Bayi
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan ingus pada bayi. Dirangkum dari Healthline dan Bannerhealth, berikut langkah-langkahnya yang bisa Anda coba:
ADVERTISEMENT
1. Menggunakan Semprotan Saline Nasal
Untuk mengeluarkan ingus pada bayi, Anda bisa menggunakan larutan saline. Caranya mudah, cukup siapkan semprotan atau suntikan tanpa jarum. Kemudian, isi semprotan tersebut menggunakan larutan saline.
Setelah itu, mulai semprotkan larutan di salah satu hidungnya sambil menutup lubang hidung yang lainnya. Posisikan bayi agak miring agar ingus bisa keluar seluruhnya. Anda bisa melakukannya secara rutin untuk mengeluarkan ingus secara maksimal.
2. Sedot dengan Aspirator Hidung
Jika ingus terlalu banyak dan cair, Anda bisa menyedotnya dengan aspirator hidung. Kombinasikan dengan semprotan garam agar bisa bekerja lebih efektif. Anda bisa mencobanya dengan aman di rumah.
Namun, jangan lakukan terlalu sering. Sebab cara ini bisa menyebabkan pembengkakan di batang hidung akibat trauma. Cukup lakukan sesekali saja jika jumlah ingus sudah terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
3. Terapi Uap
Uap dapat meringankan keluhan hidung tersumbat. Anda bisa membuat uap sendiri di rumah menggunakan peralatan sederhana seperti baskom yang diisi air panas. Kemudian, dekatkan kepala bayike baskom tersebut untuk merasakan uapnya.
Jika tidak memungkinkan, Anda bisa mencoba terapi uap di klinik atau rumah sakit terdekat. Dengan pengawasan dokter, terapi yang dilakukan bisa lebih efektif dan aman.
4. Menggunakan Air Humidifier
Air humidifier adalah alat pelembab yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Alat ini efektif membersihkan debu-debu, zat alergen, virus, jamur, dan bakteri yang ada di dalam rumah.
Anda bisa menggunakan air humidifier untuk meringankan keluhan pilek pada bayi. Udara yang lembab dan bersih bisa membantu si kecil untuk mengeluarkan ingusnya secara perlahan.
ADVERTISEMENT
5. Tinggikan Tempat Tidur Bayi
Tinggikan tempat tidur bayi Anda menggunakan handuk atau selimut. Cara ini bisa membantu si kecil untuk mengeluarkan ingusnya secara perlahan. Selain itu, tempat tidur yang tinggi juga bisa melancarkan saluran pernapasannya.
Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Mengeluarkan Ingus pada Bayi
Pilek pada bayi memang tidak bisa disepelakan karena dapat menyumbat pernapasan si kecil, sehingga dibutuhkan perawatan ekstra. Salah satunya dengan membantu mengeluarkan ingus bayi agar tidak menutupi saluran pernapasan.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dihindari saat melakukan tindakan ini agar tidak membahayakan bayi. Adapun beberapa hal yang harus dihindari saat mengeluarkan ingus pada bayi, yaitu:
1. Menggunakan Obat Gosok Mentol
Penggunaan obat gosok mentol pada bayi tidak disarankan. Obat gosok mentol mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif dan menyebabkan reaksi alergi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi juga dapat secara tidak sengaja menghirup atau menelan produk tersebut, yang berpotensi membahayakan kesehatannya.
Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai obat yang aman untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi.
2. Memberi Obat Batuk dan Pilek
Bayi di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diberi obat batuk dan pilek tanpa rekomendasi dari dokter. Banyak obat batuk dan pilek mengandung bahan aktif yang tidak aman untuk bayi.
Pemberian obat-obatan semacam itu dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Jika bayi mengalami gejala pilek yang mengganggu, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
3. Meninggikan Bantal saat Bayi Tidur
Bayi yang hidungnya tersumbat biasanya merasa rewel dan tidak nyaman ketika berbaring. Untuk mengatasinya, jangan mengangkat bantal untuk meninggikan posisi kepala bayi saat tidur.
ADVERTISEMENT
Menurut WebMD, tidak aman meninggikan bantal saat bayi tidur karena dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan penumpukan lendir di hidung. SIDS biasanya terjadi ketika bayi sedang tidur akibat tidak mendapat cukup oksigen.
Adapun posisi tidur yang baik, bayi bisa tidur di tempat tidur yang datar dan rata dengan posisi telentang. Jika bayi memiliki hidung tersumbat, posisikan bayi dengan miring ke samping untuk membantu mengurangi penumpukan lendir di saluran pernapasan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Pilek dan hidung tersumbat adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh bayi. Namun, terdapat situasi tertentu ketika Anda harus menghubungi dokter agar bayi bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat, di antaranya:
1. Bayi di Bawah Usia 3 Bulan
Jika bayi Anda berusia di bawah 3 bulan dan mengalami pilek, segera hubungi dokter. Pada usia ini, sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang dan pilek bisa menjadi lebih serius, sehingga dibutuhkan perawatan medis segera.
ADVERTISEMENT
2. Demam Tinggi
Jika bayi mengalami demam tinggi (suhu tubuh di atas 38°C) bersama dengan pilek dan hidung tersumbat, segera hubungi dokter. Demam tinggi pada bayi bisa menjadi tanda infeksi yang serius.
3. Kesulitan Bernapas
Jika bayi mengalami kesulitan bernapas atau bernapas cepat, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah pernapasan yang serius, seperti pneumonia dan bronkiolitis.
4. Gejala yang Tidak Membaik
Jika gejala pilek pada bayi tidak membaik dalam beberapa hari atau bahkan memburuk, segera periksakan bayi ke dokter. Dokter akan melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab pasti kondisi bayi.
Bagaimana Mencegah Hidung Tersumbat pada Bayi?
Dikutip dari laman Children's Medical Center Dallas, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah hidung tersumbat pada bayi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
(MSD & SFR)