Konten dari Pengguna

5 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus untuk Para Orang Tua

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
28 Maret 2025 11:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak ingin muntah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak ingin muntah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Muntah pada anak biasanya merupakan bentuk reaksi tubuh untuk mengeluarkan zat yang dianggap berbahaya atau tidak dapat dicerna dengan baik.
ADVERTISEMENT
Namun, muntah yang terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti infeksi virus, keracunan makanan, atau gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui pertolongan pertama anak muntah terus, agar tidak terjadi komplikasi yang serius.

Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus

Ilustrasi anak ingin muntah. Foto: Shutterstock
Perlu dipahami bahwa muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Menurut Pregnancy Birth & Baby, gejala ini sangat sering dialami anak-anak berusia 1 hingga 5 tahun.
Jika anak mengalami muntah terus-menerus, berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah, sebagaimana diterangkan dalam buku Smart Parents karya Ayu Bulan Febry K.D., S.KM dan dr. Zulfito Marendra.

1. Pastikan Anak Tetap Terhidrasi

Muntah terus-menerus bisa menyebabkan dehidrasi. Berikan anak cairan sedikit demi sedikit agar tubuhnya tetap terhidrasi. Takaran cairan yang harus diberikan pada anak yang muntah adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika anak muntah lagi, tunggu 20—30 menit lalu berikan cairan sesuai dengan takaran yang sudah disebutkan. Kemudian, tingkatkan jumlah cairan secara perlahan setelah tidak ada muntah selama 3—4 jam berikutnya.

2. Posisikan Anak dengan Nyaman

Jangan membiarkan anak berbaring setelah muntah karena bisa menyebabkan tersedak. Sebaiknya posisikan anak duduk tegak atau berbaring miring. Selain itu, jangan biarkan anak langsung tidur setelah makan.

3. Berikan Makanan Ringan

Apabila si kecil sudah tidak muntah lagi selama 8 jam, berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur nasi atau nasi lembek, pisang, roti tawar, dan kentang rebus. Hindari makanan berminyak, pedas, atau berlemak tinggi karena bisa memperparah muntah.
ADVERTISEMENT

4. Hindari Memaksa Anak Makan

Jika anak masih merasa mual, jangan memaksanya makan. Tunggu hingga perutnya terasa lebih nyaman.

5. Jaga Kebersihan

Jika muntah disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, pastikan anak selalu mencuci tangan agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.

Penyebab Muntah Pada Anak

Ilustrasi anak mual. Foto: Shutterstock
Penyebab muntah pada anak bermacam-macam. Berikut ini beberapa penyakit yang memicu muntah pada anak menurut laman Parents:

1. Infeksi Virus atau Bakteri

Infeksi virus seperti rotavirus dan norovirus sering menjadi penyebab muntah pada anak. Selain itu, infeksi bakteri dari makanan yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan muntah disertai diare.

2. Keracunan Makanan

Anak bisa mengalami muntah terus-menerus setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun.

3. Alergi Makanan

Beberapa anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu, kacang, atau seafood. Jika anak alergi terhadap makanan tertentu, muntah bisa terjadi setelah mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT

4. Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan bisa terjadi saat anak berada di mobil, kapal, atau pesawat. Ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan di dalam telinga bagian dalam.

5. Gangguan Pencernaan (GERD)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung bisa menyebabkan anak muntah terus-menerus, terutama setelah makan.

6. Stres atau Kecemasan

Beberapa anak bisa mengalami muntah akibat stres atau kecemasan, misalnya, sebelum ujian atau saat menghadapi situasi yang membuatnya takut.
(NDA)