Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
5 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus untuk Para Orang Tua
28 Maret 2025 11:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Muntah pada anak biasanya merupakan bentuk reaksi tubuh untuk mengeluarkan zat yang dianggap berbahaya atau tidak dapat dicerna dengan baik.
ADVERTISEMENT
Namun, muntah yang terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti infeksi virus, keracunan makanan, atau gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui pertolongan pertama anak muntah terus, agar tidak terjadi komplikasi yang serius.
Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus
Perlu dipahami bahwa muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Menurut Pregnancy Birth & Baby, gejala ini sangat sering dialami anak-anak berusia 1 hingga 5 tahun.
Jika anak mengalami muntah terus-menerus, berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah, sebagaimana diterangkan dalam buku Smart Parents karya Ayu Bulan Febry K.D., S.KM dan dr. Zulfito Marendra.
1. Pastikan Anak Tetap Terhidrasi
Muntah terus-menerus bisa menyebabkan dehidrasi. Berikan anak cairan sedikit demi sedikit agar tubuhnya tetap terhidrasi. Takaran cairan yang harus diberikan pada anak yang muntah adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika anak muntah lagi, tunggu 20—30 menit lalu berikan cairan sesuai dengan takaran yang sudah disebutkan. Kemudian, tingkatkan jumlah cairan secara perlahan setelah tidak ada muntah selama 3—4 jam berikutnya.
2. Posisikan Anak dengan Nyaman
Jangan membiarkan anak berbaring setelah muntah karena bisa menyebabkan tersedak. Sebaiknya posisikan anak duduk tegak atau berbaring miring. Selain itu, jangan biarkan anak langsung tidur setelah makan.
3. Berikan Makanan Ringan
Apabila si kecil sudah tidak muntah lagi selama 8 jam, berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur nasi atau nasi lembek, pisang, roti tawar, dan kentang rebus. Hindari makanan berminyak, pedas, atau berlemak tinggi karena bisa memperparah muntah.
ADVERTISEMENT
4. Hindari Memaksa Anak Makan
Jika anak masih merasa mual, jangan memaksanya makan. Tunggu hingga perutnya terasa lebih nyaman.
5. Jaga Kebersihan
Jika muntah disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, pastikan anak selalu mencuci tangan agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.
Penyebab Muntah Pada Anak
Penyebab muntah pada anak bermacam-macam. Berikut ini beberapa penyakit yang memicu muntah pada anak menurut laman Parents:
1. Infeksi Virus atau Bakteri
Infeksi virus seperti rotavirus dan norovirus sering menjadi penyebab muntah pada anak. Selain itu, infeksi bakteri dari makanan yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan muntah disertai diare.
2. Keracunan Makanan
Anak bisa mengalami muntah terus-menerus setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun.
3. Alergi Makanan
Beberapa anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu, kacang, atau seafood. Jika anak alergi terhadap makanan tertentu, muntah bisa terjadi setelah mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
4. Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan bisa terjadi saat anak berada di mobil, kapal, atau pesawat. Ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan di dalam telinga bagian dalam.
5. Gangguan Pencernaan (GERD)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung bisa menyebabkan anak muntah terus-menerus, terutama setelah makan.
6. Stres atau Kecemasan
Beberapa anak bisa mengalami muntah akibat stres atau kecemasan, misalnya, sebelum ujian atau saat menghadapi situasi yang membuatnya takut.
(NDA)