6 Jenis Cedera Lutut beserta Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
30 Mei 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cedera lutut. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cedera lutut. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cedera lutut adalah cedera yang dapat dialami oleh siapa saja, terlebih para atlet. Disebutkan dalam sebuah studi kesehatan dan penelitian dari Harmet et al, lutut merupakan lokasi cedera paling umum yang terjadi pada atlet.
ADVERTISEMENT
Lutut yang mengalami cedera dapat menimbulkan rasa nyeri, memar, hingga bengkak. Hal ini bisa terjadi karena terjepitnya jaringan saraf, pergeseran atau retaknya tulang lutut, hingga robekan pada urat di dalam lutut.
Penanganan cedera lutut bisa berupa perawatan yang sederhana hingga operasi. Semua itu tergantung dengan jenis cedera lutut dan tingkat keparahan yang dialami. Agar tidak salah mengobati cedera lutut, simak jenis-jenis dan cara mengatasinya di bawah ini.

Jenis-Jenis Cedera Lutut dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi cedera lutut. Foto: Pixabay
Cedera lutut bisa menjadi serius apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan benar. Merangkum buku Dr. Olahraga Mengajari Teknik Bermain Basket oleh Dewi F, berikut adalah jenis-jenis cedera lutut dan cara mengatasinya:

1. Sprain

Salah satu jenis cedera lutut adalah sprain atau keseleo. Sprain adalah cedera akibat sobekan pada ligmen atau jaringan ikat lutut. Jaringan ikat ini berfungsi untuk melindungi tulang dan sendi serta menentukan ruang gerak dari tulang.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu proses penyembukan sobekan pada ligamen, lutut harus diistirahatkan selama beberapa waktu. Setelah sobekan sembuh, diperlukan latihan peregangan dan penguatan untuk otot di sekitar lutut supaya dapat membantu menahan lutut tetap pada keadaan normal

2. Sobek pada meniscus

Cedera lain pada lutut, yakni terjadi karena sobekan pada meniscus. Meniscus merupakan jaringan yang berperan sebagai bantalan antara tulang-tulang bagian bawah dan atas pada lutut. Untuk menyembuhkan atau menghilangkan cedera pada meniscus yang telah sobek, mungkin diperlukan operasi arthroscopic.
Operasi tersebut dilakukan dengan memasukkan sebuah kamera dan instrumen-instrumen ke dalam sendi lutut melalui irisan kecil pada kulit. Dengan instrumen-instrumen tersebut, meniscus yang rusak dapat dilihat dan diobati

3. Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL)

Cedera yang lebih serius adalah sobekan menyeluruh dari salah satu atau lebih ligamen yang menyangga lutut. Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu ligamen yang sering sobek pada lutut.
ADVERTISEMENT
Ligamen ini menghubungkan bagian atas dan bawah tulang-tulang kaki dan membantu menjaga lutut berada pada tempatnya. Jika terjadi kerusakan pada ACL, lutut akan terasa sangat sakit dan mungkin bisa menyebabkan seorang atlet pensiun dari cabang olahraganya.
Namun, setelah mengalami cedera ACL, tak sedikit atlet yang masih dapat terus bermain tanpa melakukan operasi. Biasanya, mereka harus menjalani latihan khusus untuk memperkuat otot-otot pahanya. Otot paha yang kuat memberikan keseimbangan pada lutut yang sudah tidak dapat dilakukan oleh ACL yang rusak tadi.
Ilustrasi cedera lutut. Foto: Pixabay

4. Patah tulang lutut

Patah tulang atau fraktur lutut dapat terjadi akibat trauma, seperti jatuh, mengalami kecelakaan, atau cedera saat olahraga. Selain itu, penderita tulang keropos atau osteoporosis terkadang juga bisa mengalami kondisi ini, misalnya seperti salah ketika melangkah.
ADVERTISEMENT
Bagian tulang pada lutut yang biasa mengalami patah adalah tulang tempurung atau patela. Jika mengalami patah tulang, biasanya dokter akan langsung menganjurkan tindakan medis, seperti operasi untuk memperbaiki kondisi ini sesegera mungkin.

5. Overuse

Overuse terjadi ketika lutut terlalu sering digunakan dan kemudian timbul gangguan, seperti patellofemoral pain syndrome yang lebih banyak terjadi pada atlet lari dan sepeda. Nyeri yang muncul akibat overuse biasanya terasa pada bagian lutut atau belakang lutut.
Keparahan sakit yang dialami penderita cedera lutut ini dapat berbeda-beda. Namun, tingkat keparahan dan rasa sakitnya akan meningkat jika melakukan aktivitas berat. Karena itu, kondisi ini bisa sembuh sendiri apabila mengurangi aktivitas sementara waktu dan beristirahat yang cukup.

6. Dislokasi

Dislokasi dapat terjadi karena benturan keras dan cedera pada lutut ketika berolahraga atau mengalami kecelakaan. Dislokasi tempurung lutut (patela) dapat terjadi saat bagian ini bergeser ke sisi lutut.
ADVERTISEMENT
Ini termasuk jenis cedera langka yang dapat menimbulkan kerusakan parah pada anatomi lutut, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Oleh karena itu, kondisi ini kerap ditangani secara darurat dan prosedur beda, yakni berupa pengembalian tempurung lutut ke posisi semula dan terapi fisik.
(NDA)