Konten dari Pengguna

6 Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
9 April 2025 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makanan yang dilarang untuk penyakit automimun. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan yang dilarang untuk penyakit automimun. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel yang sehat di dalam tubuh. Dampaknya bisa sangat bervariasi, mulai dari kelelahan, nyeri, sakit kepala, hingga kerusakan organ. Gejala penyakit tersebut dapat muncul secara bertahap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Penyebab penyakit autoimun umumnya terjadi karena susunan genetik individu dan pengaruh lingkungan, seperti infeksi, obat-obatan, dan bahan kimia lingkungan. Supaya tidak mudah kambuh, penderita autoimun dapat mengelola penyakit ini dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari.
Pasalnya, faktor makanan sering kali menjadi pemicu kambuhnya gejala autoimun. Beberapa jenis makanan tertentu bisa menimbulkan peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala.

Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun

Ilustrasi makanan yang dilarang untuk penyakit automimun. Foto: Pexels
Menurut laman Global Autoimmune Institute, berikut makanan yang sebaiknya dihindari bagi penderita penyakit autoimun.

1. Makanan Olahan

Makanan olahan dan makanan cepat saji terkenal karena kandungan bahan pembuatannya yang tinggi akan lemak tidak sehat dan natrium berlebihan. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap peradangan dan memperparah gejala penyakit autuimon.
Ganti makanan tersebut dengan makanan utuh dan tidak diolah yang kaya akan nutrisi penting bagi tubuh agar mengurangi risiko memicu peradangan.
ADVERTISEMENT

2. Gula dan Pemanis Buatan

Konsumsi gula dapat meningkatan peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala bagi individu dengan penyakit autoimun. Selain itu, asupan gula yang berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
Lebih buruk lagi, pemanis buatan memengaruhi mikrobiota usus yang berperan dalam keseimbangan sistem imun. Adapun makanan dan minuman yang perlu dihindari, antara lain, soda, permen, kue, dan makanan yang mengandung pemanis sintesis.

3. Makanan Tinggi Garam

Makanan tinggi natrium, seperti daging olahan, sup kalengan, dan camilan asin, dapat meningkatkan retensi air dan tekanan darah, serta menyebabkan peradangan.
Sebagai gantinya, bumbui makanan dengan herba dan rempah-rempah supaya dapat mendukung keseimbangan alami tubuh dan mengurangi risiko gejala autoimun.
ADVERTISEMENT

4. Gluten

Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Bagi penderita penyakit autoimun seperti Celiac, gluten bisa menjadi pemicu utama peradangan.
Gluten dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada laposan usus. Contoh makanan yang perlu dihindari meliputi roti putih, pasta, sereal berbasis gandum, dan kue kering.

5. Produk Olahan Susu

Susu dan produk turunannya seperti keju, yoghurt, dan mentega, memiliki kandungan yang bisa memicu reaksi imun bagi pada penderita autoimun. Konsumsi produk tersebut dapat memperburuk gejala seperti nyeri sendi dan masalah pencernaan bagi sebagian individu.

6. Sayuran Nightshade

Meskipun tergolong sayuran sehat, kelompok sayuran nightshade seperti tomat, terong, paprika, dan kentang bisa memicu gejala autoimun pada sebagian orang. Kandungan solanin di dalamnya bisa menyebabkan peradangan dan nyeri sendi.
ADVERTISEMENT
(SA)