Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
6 Penyakit yang Membutuhkan Donor Darah
8 Mei 2025 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan tertentu, kemampuan tubuh untuk memproduksi darah bisa terganggu. Dalam situasi seperti ini, transfusi darah sering kali menjadi bagian dari pengobatan yang perlu dilakukan.
Lalu, apa saja penyakit yang membutuhkan donor darah? Simak jawaban selengkapnya pada artikel berikut mengenai kondisi yang memerlukan transfusi darah.
Penyakit yang Membutuhkan Donor Darah
Transfusi darah dapat menyelamatkan hidup pasien yang kehilangan darah akibat cedera ataupun selama operasi. Selain itu, ada pula jenis-jenis penyakit yang membutuhkan darah dari pendonor, di antaranya:
1. Talasemia
Talasemia adalah penyakit kelainan darah yang membuat tubuh tak mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah cukup. Akibatnya, sel darah merah menjadi cepat rusak sehingga penderitanya mengalami anemia berat dan komplikasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Transfusi darah menyediakan sel darah merah sehat yang dibutuhkan untuk meringankan gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi berat.
2. Leukemia
Pasien leukemia atau kanker darah lainnya sering kali memerlukan transfusi darah sebagai bagian dari perawatan mereka. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat merusak sumsum tulang yang menyebabkan penurunan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Transfusi darah membantu mengisi kembali sel-sel ini sehingga pasien dapat melanjutkan perawatan dan meningkatkan peluang pemulihan mereka.
3. Anemia Berat
Anemia berat dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk penyakit ginjal, pendarahan gastrointestinal, dan gangguan sumsum tulang.
Transfusi darah dapat menjadi perawatan yang efektif untuk mengobati anemia. Tindakan ini diperlukan untuk memulihkan sel darah merah yang sehat dan memastikan jaringan serta organ menerima oksigen yang cukup.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Penyebab Anemia pada Remaja dan Gejalanya
4. Hemofilia
Pasien hemofilia memiliki kadar protein yang rendah yang penting untuk pembekuan darah. Akibatnya, penderitanya bisa mengalami pendarahan hebat meskipun hanya mengalami luka ringan.
Untuk mengatasinya, penderita hemofilia membutuhkan transfusi darah. Tanpa donor darah, penderita hemofilia bisa mengalami komplikasi serius yang mengancam nyawa.
5. Ibu Melahirkan dengan Komplikasi Perdarahan
Donor darah juga penting dalam perawatan neonatal dan maternal. Bayi baru lahir dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit hemolitik, mungkin memerlukan transfusi darah segera setelah lahir.
Ibu hamil yang mengalami komplikasi, seperti perdarahan hebat saat melahirkan juga bergantung pada transfusi untuk menstabilkan kondisi mereka dan memastikan keselamatan ibu dan anak.
6. Pendarahan Akibat Kecelakaan atau Operasi
Sebagian besar pasien yang menjalani prosedur pembedahan besar akan menjalani transfusi darah untuk mengganti kehilangan darah selama operasi.
ADVERTISEMENT
Transfusi darah umumnya digunakan untuk pasien yang mengalami cedera serius akibat kecelakaan. Ini juga berlaku pada operasi besar seperti transplantasi organ dan operasi jantung yang bisa menyebabkan pasien kehilangan banyak darah dalam waktu singkat.
(SA)